Polusi adalah pencemaran lingkungan oleh materi biologis dan zat-zat berbahaya. Polusi tidak boleh disepelekan karena selain merusak lingkungan juga mengganggu kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Bahkan, paparan polusi tertentu bisa menyebabkan kanker hingga kematian dini.
Polusi menjadi salah satu isu kesehatan yang kerap kali terabaikan padahal dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan tidak boleh dianggap remeh. Misalnya, polusi udara yang menjadi ancaman terbesar penduduk perkotaan dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit paru dan penyakit jantung.
Demikian juga halnya dengan polusi air. Konsumsi air yang tercemar bisa memicu terjadinya diare dan penyakit tipes. Bahkan, minum air yang sudah tercemar logam berat seperti merkuri mampu menyebabkan kanker.
Polusi terbagi menjadi beberapa jenis menurut paparannya. Berikut adalah jenis-jenis polusi beserta sumbernya:
Polusi udara terjadi ketika zat-zat polutan, seperti karbon monoksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, timbal, volatile organic compounds (VOC), dan ozon, mencemari udara, baik udara yang ada di luar ataupun di dalam ruangan.
Zat- zat polutan yang membuat udara tercemar bersumber dari berbagai hal. Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran batu bara, bahan bakar kendaraan bermotor, pembangkit listrik, hingga limbah industri. Sementara itu, nitrogen dioksida dihasilkan dari asap kendaraan bermotor, kapal, dan gas buang dari pembangkit listrik.
Sulfur dioksida berasal dari pembakaran batubara dan bensin, sedangkan timbal dihasilkan dari asap knalpot kendaraan, hasil pembakaran industri, dan cat. Sementara gas VOC bersumber dari karpet, produk pembersih rumah, dan pengharum ruangan yang digunakan di rumah ataupun mobil.
Jika terakumulasi di udara, berbagai zat tersebut dapat menyebabkan hujan asam.
Polusi air atau pencemaran air terjadi ketika air sungai, air laut, atau air tanah terkontaminasi oleh mikroorganisme dan zat-zat berbahaya. Akibatnya, air tidak layak untuk diminum, dimasak, atau digunakan untuk berbagai macam aktivitas rumah tangga.
Mikroorganisme yang bisa mengontaminasi air sangat beragam, mulai dari virus, bakteri, sampai parasit yang masuk ke dalam air melalui kotoran manusia atau hewan.
Selain itu, pencemaran air juga bisa disebabkan oleh zat-zat berbahaya seperti minyak atau bahan kimia dari limbah industri dan pestisida yang dihasilkan dari limbah pertanian. Nitrat yang terkandung dalam pupuk, misalnya, lambat laun bisa mencemari air tanah dan membuat kualitasnya menjadi buruk.
Polusi tanah adalah pencemaran yang terjadi akibat adanya kontaminasi bahan kimia, mikroorganisme, logam berat, atau limbah industri di tanah. Polusi ini dapat terjadi di perkotaan maupun di daerah perkebunan atau pertanian. Polusi tanah bisa bersumber dari bermacam hal, mulai dari sampah sampai limbah pabrik.
Timbal yang berasal dari limbah pabrik dan pertambangan lambat laun akan mencemari tanah yang ada di sekitarnya. Sementara itu, pemakaian pestisida dan pupuk yang digunakan sebagai antihama dan penyubur tanaman dalam jangka panjang akan menumpuk dan membuat tanah di sekitarnya menjadi tercemar.
Sering tidak disadari, polusi suara ternyata tidak kalah berbahaya dibandingkan jenis polusi lainnya. Suara bising yang didengar terus-menerus dalam jangka waktu yang lama memiliki efek merusak.
Suara percakapan sehari-hari yang normal dan aman bagi telinga ada di kisaran 40-60 desibel. Sementara intensitas suara sebesar 70-85 desibel, misalnya suara kendaraan bermotor di jalanan, dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pendengaran.
Sumber polusi suara sendiri sangat beragam, mulai dari suara bising mesin kendaraan, proyek pembangunan, sampai suara musik yang didengarkan dengan volume kencang.
Polusi cahaya mengacu pada cahaya buatan yang mengubah kondisi gelap dan terang yang alami. Sumber polusi cahaya umumnya berasal dari lampu gedung pencakar langit, lampu jalanan, lampu kendaraan bermotor, lampu papan reklame, sinar laser, lampu perahu nelayan, suar di anjungan minyak lepas pantai, maupun lampu strobo.
Selain itu, sinar yang dipancarkan dari televisi, layar komputer atau laptop, ponsel, maupun tablet juga bisa menjadi sumber polusi cahaya. Alat-alat elektronik tersebut dapat memancarkan blue light yang berbahaya bagi kesehatan mata.
Macam-macam jenis polusi tersebut bisa membawa dampak buruk terhadap kesehatan, terlebih jika Anda terpapar dalam jangka waktu yang lama. Berikut ini adalah beberapa dampak yang bisa ditimbulkan:
Salah satu dampak dari polusi, khususnya polusi udara, adalah memicu terjadinya stres. Udara kotor yang terhirup membuat otak merespons dengan mengeluarkan hormon stres yang membuat perasaan cemas, gelisah, dan lambat laun dapat menyebabkan gangguan kognitif hingga penyakit Alzheimer.
Selain karena polusi udara, stres juga rentan dialami ketika Anda terpapar polusi suara, seperti bunyi klakson kendaraan. Orang yang tinggal di kota besar atau sering menghadapi kemacetan lebih rentan mengalami stres, bahkan gejala depresi.
Zat-zat berbahaya dalam udara yang tercemar bisa menyebabkan berbagai gangguan pernapasan. Jika terhirup, zat-zat tersebut akan mengiritasi saluran pernapasan, menimbulkan reaksi radang, serta membuat saluran pernapasan rentan terinfeksi oleh virus dan bakteri.
Paparan asap kendaraan bermotor, seperti karbon monoksida, bisa menyebabkan penyakit asma. Selain itu, paparan polusi udara juga bisa menyebabkan berbagai penyakit paru lainnya, seperti bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan pneumonia.
Kesehatan jantung bisa menurun jika tubuh sering terpapar polusi, baik itu dari polusi udara, air, tanah, maupun suara. Partikel polutan yang masuk ke tubuh menyebabkan reaksi peradangan terutama pada pembuluh darah dan jantung, sehingga dapat timbul kekakuan dan sumbatan di pembuluh darah.
Polusi juga membuat tubuh mengeluarkan hormon stres kortisol, sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan darah serta memicu hipertensi dan aritmia. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut bisa menyebabkan penyakit gagal jantung dan serangan jantung.
Dampak dari polusi terhadap pencernaan timbul saat Anda mengonsumsi atau menggunakan air yang sudah terpapar mikroorganisme dan zat polutan berbahaya. Gangguan pencernaan yang dapat muncul akibat polusi air misalnya diare, disentri, tipes, dan kolera. Penyebaran penyakit ini makin mudah terjadi melalui air yang tercemar.
Meskipun gangguan pencernaan terlihat sepele, Anda tidak boleh lengah. Pasalnya, setiap tahunnya diperkirakan ada 1 juta orang yang meninggal karena diare yang disebabkan oleh kualitas air minum, sanitasi, serta kebersihan tangan yang buruk.
Pencemaran air dan tanah bisa menyebabkan kualitas air maupun bahan makanan menurun, sehingga membawa dampak buruk terhadap kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi pria dan wanita.
Zat polutan yang menyebabkan air dan tanah tercemar, seperti pestisida, terbukti mampu menurunkan kualitas air mani. Sementara pada wanita, paparan polusi air dan tanah dapat menyebabkan keguguran. Wanita yang tinggal di lingkungan dengan polusi tinggi bahkan rentan melahirkan bayi dengan cacat lahir.
Terpapar suara musik yang terlalu keras, suara klakson kendaraan bermotor, atau bunyi dari peralatan elektronik rumah tangga yang intensitasnya sekitar 75-80 desibel dalam jangka waktu lama akan menyebabkan gangguan pendengaran.
Intensitas suara di atas 100 desibel dalam waktu singkat dapat menyebabkan tuli sementara, bahkan tuli permanen. Suara bising tersebut akan merusak rambut-rambut saraf dan organ korti di dalam telinga yang berfungsi dalam proses pendengaran.
Bermain gawai dalam waktu lama memaksa mata bekerja keras untuk melihat gambar secara fokus. Kondisi tersebut membuat mata jarang berkedip sehingga mudah lelah.
Mata yang lelah juga berkurangnya kelembapannya sehingga cenderung kering dan mudah teriritasi, terasa perih atau gatal, dan menyebabkan pandangan berbayang saat berpindah fokus ke benda lain.
Polusi cahaya bisa menyebabkan gangguan tidur. Paparan cahaya terus-menerus akan menurunkan produksi hormon melatonin yang mengatur pola tidur, sehingga membuat tubuh terjaga dan sulit untuk tidur.
Tak hanya polusi cahaya, polusi suara dari kendaraan bermotor atau televisi di sekitar rumah juga dapat mengganggu waktu tidur. Kurang tidur dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan metabolisme tubuh dan munculnya penyakit-penyakit kronis, seperti hipertensi dan diabetes.
Salah satu bahaya polusi yang tidak boleh diabaikan adalah meningkatkan risiko terkena penyakit kanker. Banyak zat polutan yang memiliki sifat karsinogenik atau memicu kanker, seperti sulfat dan nitrat.
Jenis penyakit kanker yang dipicu oleh polusi sendiri sangat beragam, mulai dari kanker paru-paru, kanker usus besar, kanker ginjal, kanker kandung kemih, dan kanker payudara.
Seperti yang diketahui, paparan polusi bisa menyebabkan ragam gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung, infeksi saluran pernapasan, dan kanker. Hal ini mengakibatkan kualitas hidup menurun. Bahkan, orang yang terkena penyakit tersebut juga rentan memiliki umur yang lebih pendek.
Paparan polusi terkadang tidak bisa dihindarkan, apalagi jika Anda tinggal di wilayah perkotaan dan padat penduduk. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengurangi dampak polusi adalah dengan meminimalkan paparan polusi tersebut. Berikut ini adalah beberapa caranya:
Konsultasikan kepada dokter jika mengeluhkan adanya gejala dari gangguan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit yang disebabkan oleh polusi, baik yang dipicu oleh polusi udara, air, tanah, cahaya, maupun suara.
sumber: Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna