“Idul Adha identik dengan konsumsi daging. Jika tidak diimbangi dengan makanan sehat, mengonsumsi daging berlebihan akan membuat tubuh rentan mengalami berbagai masalah kesehatan serius.”

Makanan yang didominasi daging menjadi santapan khas saat Idul Adha. Rasanya memang sangat nikmat, tetapi pastikan konsumsinya tidak berlebihan. Daging memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang begitu tinggi sehingga mengonsumsinya secara berlebihan justru akan berdampak negatif pada tubuh. 

Inilah mengapa kamu juga perlu mengimbangi konsumsi daging dengan asupan makanan sehat lainnya. Jadi, tubuh tetap terjaga kesehatannya, terutama berat badan dan tekanan darah dan terhindar dari masalah kesehatan yang membahayakan nyawa.

Asupan Sehat Setelah Idul Adha

Lalu, apa saja sih asupan sehat yang bisa kamu konsumsi? Berikut ini di antaranya:

1. Sayuran

Mengonsumsi sayuran pastinya mampu mencukupi kebutuhan nutrisi penting di dalam tubuh. Namun, pastikan sayuran yang kamu konsumsi tidak diolah dengan menggunakan santan. Pasalnya, hal tersebut justru akan membuat tekanan darah dan kolesterol semakin meningkat.

Sayur mengandung serat yang penting bagi kesehatan tubuh. Kandungan tersebut membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga dapat menekan risiko terjadinya penyakit jantung.

Tak hanya itu, serat penting untuk mendukung fungsi usus yang lebih sehat dengan mengurangi divertikulosis dan sembelit. Terakhir, mengonsumsi sayur dengan kandungan serat tinggi juga membantu memberikan rasa kenyang lebih lama tetapi kalori yang masuk ke tubuh justru lebih sedikit. 

2. Buah-buahan

Selain sayur, jangan lupa juga mengonsumsi buah-buahan. Berdasarkan sebuah studi dalam jurnal Advances in Nutrition, mengonsumsi sayur dan buah akan membantu mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh, terutama kebutuhan akan vitamin C, vitamin A, antioksidan, dan mineral lainnya. 

Selain itu, buah juga menyediakan berbagai nutrisi penting untuk menunjang kesehatan tubuh, seperti kalium, serat, dan asam folat. Pilihan buah yang sebaiknya kamu konsumsi setelah memakan sajian daging dan bersantan adalah jeruk, semangka, pisang, dan stroberi.

3. Rempah-Rempah

Tak hanya menjadi bumbu masakan dan penguat rasa, rempah ternyata juga memberikan nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh.

Berikut beberapa jenis rempah dengan manfaatnya:

1. Kayu manis. Baik dikonsumsi orang yang memiliki gula darah tinggi. Rempah ini mampu membantu menurunkan kadar gula dalam darah.
2. Kunyit. Jenis rempah satu ini juga kaya manfaat. Salah satunya adalah membantu mengurangi peradangan pada tubuh.
3. Jahe. Rempah ini bermanfaat dalam membantu meringankan mual, diare, dan sakit perut.
4. Bawang putih. Konsumsi bawang putih mampu membantu melindungi organ jantung dari ancaman masalah kesehatan yang membahayakan.
5. Cabai rawit. Kandungan zat capsaicin dalam cabai tak hanya memberikan rasa pedas, tetapi juga bisa membantu mengurangi rasa sakit.

4. Teh Herbal

Mengonsumsi teh herbal setelah menyantap daging dan makanan bersantan saat Idul Adha juga tak ada salahnya. Studi dalam Journal of Pharmaceutical Sciences and Research menjelaskan, beberapa jenis teh herbal memiliki manfaat untuk membantu menambah energi, meringankan masalah kesehatan pada perut atau pencernaan, dan membantu menguatkan sistem imunitas.

Jenis teh herbal yang populer dan bisa kamu konsumsi, seperti teh hijau, teh hitam, teh chamomile, teh dengan ginseng, teh jahe, teh dengan tambahan peppermint, dan teh kayu manis.

Itu tadi beberapa asupan yang bisa kamu konsumsi setelah lebaran Idul Adha untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol dan tekanan darah. Namun, jika kamu merasakan gejala yang tidak biasa, segera tanyakan pada dokter bagaimana cara menanganinya, ya!

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.