Binge watching adalah kegiatan menonton film atau serial TV secara terus-menerus dalam satu waktu tanpa jeda. Aktivitas ini memang bisa menuntaskan rasa penasaran terhadap film atau serial yang sedang diikuti. Namun, terlalu lama menonton juga bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Menonton film atau serial televisi merupakan salah satu cara untuk memperbaiki suasana hati dan bahkan mencegah stres. Namun, bila dilakukan terlalu lama, menonton juga tidak baik bagi kesehatan dan mengganggu produktivitas. Inilah yang disebut dengan istilah binge watching atau maraton nonton (movie-marathon).
Seseorang dikatakan melakukan binge watching bila ia menonton lebih dari 2 film atau 2 episode serial televisi dalam satu waktu.
Hal ini dapat terjadi karena dorongan dari berbagai media yang menawarkan banyak tayangan menarik, sehingga binge watching menjadi umum dilakukan. Padahal, binge watching bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan, seperti:
Saat nonton film dalam jangka waktu lama, Anda tentu lebih lama duduk atau tiduran sehingga aktivitas fisik berkurang. Hal ini tidak boleh dibiarkan karena kurangnya aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoporosis.
Kurangnya aktivitas fisik bisa membuat metabolisme tubuh terganggu, sehingga tubuh sulit memecah lemak dan gula dengan baik. Selain itu, kalori yang dibakar oleh tubuh juga menjadi lebih sedikit, tulang menjadi lebih rapuh, dan kekuatan otot menurun.
Saat melakukan binge watching, Anda biasanya akan begadang atau tidur larut malam karena terlena dengan film atau serial TV yang ditonton. Efeknya, waktu tidur menjadi kurang sehingga membuat Anda mengalami kelelahan esok harinya.
Dalam jangka panjang, kurang tidur bisa menyebabkan imunitas tubuh menurun dan meningkatkan risiko terjadinya beragam gangguan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, serangan jantung, dan stroke.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukan binge watching cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat, seperti makanan cepat saji dan makanan olahan. Bahkan, kemungkinan untuk mengonsumsi minuman manis, minuman beralkohol, dan camilan secara berlebihan juga meningkat.
Jika pola makan tidak sehat dibiarkan terus-menerus, berat badan bisa mengalami kenaikan. Efeknya, risiko terkena obesitas pun makin besar.
Binge watching bisa menyebabkan ketagihan. Hal ini membuat keinginan untuk menonton terus muncul, sehingga mengganggu kehidupan sosial. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa individu yang menghabiskan banyak waktunya untuk menonton cendrung terisolasi dari lingkungan sosial.
Hal ini bisa membuat individu tersebut merasa kesepian dan mengalami kecemasan atau bahkan depresi.
Kebiasaan menonton TV secara berlebihan bisa menyebabkan daya ingat menurun. Hal ini dapat terjadi akibat dari kurangnya waktu tidur. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur bisa mengurangi konsentrasi dan kemampuan otak untuk menyimpan memori.
Kurang tidur juga bisa membuat otak tidak memiliki waktu untuk menyaring mana informasi penting yang perlu diingat dan mana yang tidak. Efeknya, penurunan daya ingat pun bisa terjadi.
Binge watching membuat Anda harus duduk dalam waktu lama. Kebiasaan ini tanpa disadari bisa meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah di pembuluh darah vena, khususnya area kaki yang disebut sebagai deep vein thrombosis (DVT).
Terkait hal ini, sebuah studi menyebutkan bahwa orang yang duduk lama sambil nonton TV memiliki risiko 70% lebih tinggi terkena DVT dibandingkan orang yang jarang nonton. Risiko mengalami hal ini tetap ada meskipun orang tersebut tidak memiliki berat badan berlebih.
Saat melakukan binge watching, Anda akan duduk dalam jangka waktu lama dan biasanya sambil mengonsumsi camilan tidak sehat. Hal ini membuat Anda berisiko tinggi terkena obesitas. Orang yang obesitas lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi atau diabetes, yang komplikasinya berupa penyakit jantung.
Maraton nonton memang kegiatan yang menyenangkan, tetapi dampak buruknya terhadap kesehatan tidak boleh disepelekan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk membatasi waktu nonton.
Bila memiliki banyak waktu luang dan sangat penasaran dengan akhir cerita film, Anda boleh saja melanjutkan tontonan. Hanya saja tetap selingi dengan aktivitas lain, seperti stretching, mandi, makan yang sehat, bertemu teman, dan berjalan-jalan di luar rumah.
Bila Anda sangat kesulitan untuk mengurangi binge watching apalagi jika sampai menimbulkan dampak kesehatan, bahkan mengganggu kehidupan sosial, sebaiknya konsultasikan ke psikolog untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi kecanduan menonton.