“Pasien dapat pulang ke rumah setelah 1-2 hari pasca operasi usus buntu. Proses pemulihannya sendiri selama 2-4 minggu. Jadi, jangan melakukan aktivitas berat dalam rentang waktu tersebut.”
Penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu (apendiks). Ketika mengidap kondisi ini, akan muncul rasa nyeri hebat, sehingga memerlukan prosedur operasi.
Nyerinya bisa bertambah parah ketika bergerak, menarik napas dalam-dalam, atau batuk. Perlu penanganan sebelum usus buntu pecah, karena gangguan ini bisa membahayakan nyawa pengidapnya.
Waktu penyembuhan akan berbeda, tergantung pada keparahan infeksi dan pecah atau tidaknya usus buntu. Jika usus buntu tidak pecah, seseorang dapat pulang setelah 1-2 hari setelah operasi.
Namun jika pecah, pasien perlu menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dokter juga akan memberikan antibiotik dosis tinggi dan selalu memantau pasien guna mengantisipasi tanda komplikasi.
Pasca operasi, pasien harus menghindari kegiatan mengemudi, minum alkohol, dan mengoperasikan mesin hingga 2 hari. Pengidap juga harus menahan diri untuk tidak membuat keputusan penting.
Dokter juga akan mengarahkan pasien untuk membatasi aktivitas dan perkiraan waktu pemulihan. Pembatasan aktivitas ini biasanya akan berlangsung antara 2-4 minggu setelah operasi.
Pembatasan aktivitas ini biasanya akan berlangsung antara 2 hingga 4 minggu setelah operasi. Waktu pembatasan aktivitas tersebut termasuk dalam masa waktu pemulihan.
Sementara itu, anak yang menjalani operasi ini dapat kembali ke sekolah dalam waktu satu minggu setelah operasi, jika usus buntunya tidak pecah. Jika pecah, mereka waktunya 2 minggu setelah operasi.
Selain itu, kamu juga harus tahu Deretan Makanan Pantangan setelah Operasi Usus Buntu agar pemulihan bisa berlangsung lebih cepat.
Ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk mempercepat proses pemulihan setelah operasi usus buntu, antara lain:
Operasi usus buntu membantu untuk mengatasi masalah yang ada di usus buntu. Tindakan medis ini memiliki beberapa manfaat, seperti:
Dokter juga akan melakukan operasi usus buntu jika infeksi meradang dan membengkak. Caranya dengan mengangkat bagian usus buntu yang mengalami infeksi.
Pengangkatan usus buntu merupakan cara paling tepat untuk mengobati radang usus buntu. Jika tidak, usus buntu bisa pecah. Akibatnya, bakteri dan feses di dalam usus buntu menyebar ke perut.
Pecahnya usus buntu juga dapat menyebabkan infeksi yang berbahaya, contohnya peritonitis atau abses. Keduanya merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa, sehingga membutuhkan pembedahan darurat.
Operasi ini juga bertujuan untuk mengobati dan mengatasi gejala-gejala berikut ini:
Prosedur operasi ini bervariasi, tergantung pada jenis operasi yang direkomendasikan dokter. Berikut ini jenis operasi usus buntu yang perlu kamu ketahui:
Prosedurnya dengan membuat sayatan tunggal yang lebih besar di perut. Setelah dokter spesialis bedah membuat sayatan, ia menarik usus buntu dan kemudian menutup sayatan tersebut.
Jenis operasi ini umumnya kurang invasif. Pada apendektomi laparoskopi, dokter membuat sekitar 3 sayatan kecil ke dalam perut. Mereka akan melihat kondisi usus buntu dengan alat laparoskop.
Kedua prosedur di atas memerlukan pemulihan di rumah sakit dan waktu pemulihan tambahan di rumah. Prosedurnya akan sesuai dengan pilihan pasien dan teknik yang tepat. Baca lebih lanjut mengenai Apa yang Perlu Disiapkan Sebelum Operasi Usus Buntu?
Ada beberapa risiko atau efek samping yang bisa terjadi pasca operasi usus buntu, antara lain:
Obstruksi usus adalah penyumbatan yang dapat membuat makanan atau cairan tidak bisa melewati usus kecil atau usus besar. Gejalanya berupa nyeri perut hebat, susah BAB, mual dan muntah, serta pembesaran perut.
Kondisi ini terkadang disertai dengan demam. Gejalanya dapat berupa kulit tampak kemerahan, pembengkakan, perubahan bentuk luka, dan muncul darah serta cairan kuning seperti nanah.
Apendektomi berisiko menyebabkan perdarahan. Hal ini bisa terjadi bila ada organ lain di dalam perut yang terluka, atau ada luka yang muncul dari luka bekas jahitan.
Ileus paralitik adalah suatu keadaan abnormal ketika terdapat hambatan atau kelumpuhan pada motilitas atau pergerakan usus. Gejalanya berupa perut kembung, nyeri perut, pembesaran perut, dan sulit kentut.
Masalah ini terjadi ketika bekas jahitan menempel pada bagian usus lain, seperti rahim dan rongga perut. Gangguan ini bisa terjadi akibat proses penyembuhan luka yang belum sempurna.
Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum atau lapisan tipis di dinding bagian dalam perut. Gejalanya, yaitu mual, diare, menggigil, demam tinggi, dan perut terasa kembung.
Baca selengkapnya tentang peritonitis di sini: Hati-Hati, Peritonitis Bisa Memicu 5 Komplikasi Ini
Abses adalah kumpulan nanah yang terbentuk pada luka sayatan. Gejala dari abses di area operasi, antara lain demam tinggi, tidak enak badan, badan lemas, dan nyeri hebat.
Prosedur operasi usus buntu dapat dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan resmi lainnya yang memiliki layanan tersebut. Sementara itu, besarnya biaya operasi usus buntu bervariasi, tergantung pada tempat dan fasilitas kesehatan yang kamu pilih.
Sebagai acuan, kisaran biaya terendah yaitu sekitar Rp 1.700.000. Namun, acuan tersebut bisa berubah sewaktu-waktu. Mengutip situs resmi BPJS Kesehatan, operasi usus buntu juga dapat ditanggung oleh program kesehatan pemerintah ini, jika pengidap memenuhi syarat yang berlaku.