“Ada beberapa sakit mata yang perlu kamu ketahui, yaitu sakit mata pada permukaan mata dan sakit mata orbital. Penyebab sakit mata ini pun berbeda sehingga penangananya juga berbeda.”
Sakit mata merupakan gejala dari berbagai kondisi. Beberapa penyebab sakit mata relatif tidak berbahaya dan mungkin dapat sembuh setelah menjalani perawatan rumahan yang tepat.
Namun, jika penyebab sakit mata lebih serius, mungkin memerlukan perawatan medis darurat. Jenis sakit mata yang lebih serius bersifat intens, berlangsung lebih lama, dan dapat terjadi bersamaan dengan gejala lainnya.
Penyebab Sakit Mata yang Harus Diwaspadai
Tergantung di area mana kamu mengalami ketidaknyamanan, sakit mata dapat terbagi dalam dua kategori.
Pertama ada sakit mata pada permukaan mata, dan yang kedua adalah nyeri orbital yang terjadi di dalam mata.
Penyebab sakit mata pada permukaan mata
Berikut ini kemungkinan penyebab sakit mata yang berasal dari permukaan mata:
- Benda asing. Misalnya ada bulu mata, kotoran, atau riasan yang masuk ke mata, yang menyebabkan iritasi, kemerahan, mata berair, dan nyeri.
- Konjungtivitis. Seringkali penyebabnya adalah alergi atau infeksi yang menyebabkan mata merah.
- Iritasi lensa kontak. Orang yang memakai lensa kontak semalaman atau tidak mendisinfeksi lensanya dengan benar, lebih rentan terhadap sakit mata yang penyebabnya iritasi atau infeksi.
- Abrasi kornea. Saat mengalami abrasi kornea, kamu akan merasa seperti ada sesuatu di mata. Kornea merupakan permukaan bening yang menutupi mata, yang rentan terhadap cedera.
- Cedera. Luka bakar kimia dan luka bakar kilat pada mata dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada mata.
- Blefaritis. Terjadi ketika kelenjar minyak di tepi kelopak mata terinfeksi atau meradang. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa sakit.
- Tembel. Infeksi blefaritis dapat menimbulkan bintil atau benjolan pada kelopak mata. Kondisi tersebut lebih dikenal sebagai bintitan.
Penyebab sakit mata orbital
Sakit mata yang terasa di dalam mata kemungkinan penyebabnya adalah beberapa kondisi berikut ini:
- Glaukoma. Terjadi ketika tekanan intraokular, atau tekanan di dalam mata, meningkat. Gejala lainnya yang menyertainya yaitu mual, sakit kepala, dan kehilangan penglihatan.
- Neuritis optik. Seseorang mungkin mengalami sakit mata beserta kehilangan penglihatan jika saraf yang menghubungkan bagian belakang bola mata ke otak (saraf optik) mengalami peradangan.
- Sinusitis. Infeksi pada sinus dapat menyebabkan peningkatan tekanan di belakang mata. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa sakit pada salah satu atau kedua mata.
- Migrain. Sakit mata merupakan efek samping umum dari migrain.
- Cedera. Gangguan cedera tembus pada mata, yang dapat terjadi ketika seseorang terbentuk suatu benda atau mengalami kecelakaan, dapat menyebabkan sakit mata yang parah.
- Iritis. Meskipun jarang terjadi, peradangan pada iris dapat menyebabkan nyeri jauh di dalam mata.
Lantas, kapan sakit mata menjadi keadaan darurat medis?
Jika kamu mulai mengalami kehilangan penglihatan selain sakit mata, ini mungkin merupakan tanda situasi darurat.
Gejala lain dari sakit mata yang memerlukan perhatian medis segera yaitu:
- Sakit mata terasa parah.
- Penyebab sakit mata adalah trauma atau paparan bahan kimia atau cahaya.
- Sakit perut dan muntah menyertai sakit mata.
- Rasa sakitnya sangat parah sehingga tidak mungkin untuk menyentuh mata.
- Terjadi perubahan penglihatan secara tiba-tiba.
Itulah yang perlu kamu ketahui tentang penyebab sakit mata. Jika kamu atau anggota keluarga mengalami gejala sakit mata, segera kosnultasi dengan dokter spesialis mata.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.