“Kolonoskopi adalah salah satu tes yang bisa digunakan untuk mendeteksi kanker. Prosedurnya melibatkan penggunaan tabung panjang dan fleksibel (kolonoskop) untuk melihat adanya pertumbuhan yang tidak normal di usus besar.”
Kolonoskopi adalah tes untuk memeriksa bagian dalam usus besar. Tes ini bisa membantu untuk mendeteksi berbagai macam masalah yang terjadi dalam organ tersebut, salah satunya kanker.
Hal inilah yang mendasari kelompok usia 45 tahun ke atas dan memiliki risiko tinggi akan penyakit kanker usus besar disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini.
Sebaiknya cari tahu prosedur yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan pemeriksaan ini.
Sebelum melakukan pemeriksaan ini, kamu perlu memberikan seluruh informasi mengenai kondisi kesehatanmu pada dokter. Hal yang perlu diingat, kolonoskopi tidak dapat dilakukan pada ibu hamil karena dapat memicu keguguran.
Selain itu, pengidap radang usus juga sebaiknya tidak menjalani kolonoskopi karena dapat meningkatkan risiko usus robek.
Kamu juga perlu melakukan beberapa persiapan, seperti:
Biasanya saat melakukan kolonoskopi, pasien akan diminta untuk menggunakan pakaian khusus agar pemeriksaan dapat berjalan lancar. Kemudian, pasien akan diberikan anestesi.
Pada kondisi tertentu, pemberian anestesi juga bisa bersamaan dengan obat pereda nyeri yang langsung diberikan melalui aliran darah. Tujuannya untuk mengurangi rasa tidak nyaman selama proses berlangsung.
Setelah itu, prosedurnya meliputi:
Setelah pemeriksaan selesai, biasanya pasien akan ditempatkan pada ruang pemulihan hingga kondisi benar-benar membaik. Kram, nyeri, atau rasa tidak nyaman pada perut biasanya akan membaik dalam waktu beberapa jam setelah pemulihan.
Untuk mengatasi efek samping tersebut, kamu bisa mencoba untuk melakukan gerakan ringan hingga kondisi tubuh benar-benar pulih. Jangan khawatir jika muncul gumpalan darah pada feses saat pertama kali buang air besar setelah pemeriksaan.
Namun, jika darah terus menerus muncul hingga beberapa hari setelah pemeriksaan, segera tanyakan pada dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat.
Hasil pemeriksaan biasanya bisa kamu ketahui beberapa hari setelah pemeriksaan berlangsung. Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai hasil pemeriksaan, yaitu:
Hasil pemeriksaan negatif menyatakan bahwa dokter tidak menemukan jaringan abnormal yang berbahaya. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk kembali melakukan kolonoskopi dengan aturan, seperti:
Kolonoskopi dianggap positif jika dokter menemukan adanya jaringan abnormal atau polip pada usus besar. Dokter juga bisa mengangkat polip yang ditemukan pada usus besar saat pemeriksaan untuk dilanjutkan pemeriksaan pada laboratorium.
Pasien juga akan mendapatkan pengawasan yang lebih ketat untuk mencari polip dan memastikan kondisinya.
Dokter juga dapat menyarankan untuk melakukan kolonoskopi ulang. Berikut kondisi yang membuat kolonoskopi perlu dilakukan berulang, seperti:
Secara statistik, risiko terkena kanker kolorektal meningkat seiring bertambahnya usia. Itulah sebabnya, American Cancer Society merekomendasikan skrining rutin setidaknya pada usia 45 tahun.
Kamu mungkin juga harus menjalani kolonoskopi untuk skrining kanker bila:
Pemeriksaan ini sebaiknya kamu lakukan ketika mengalami keluhan kesehatan berikut ini:
Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ketika kamu mengalami keluhan kesehatan tersebut.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.