“Ada berbagai penyebab edema yang perlu diketahui. Di antaranya, kegagalan jantung, kehamilan, mengidap diabetes, penyakit hati, dan faktor makanan.”
Edema mengacu pada kondisi pembengkakan akibat menumpuknya cairan di jaringan tubuh. Penyakit ini umum terjadi pada kulit, tetapi dapat mempengaruhi otak, paru-paru, dan organ lainnya.
Ada berbagai penyebab edema dan jenisnya. Misalnya saja, edema paru yang menyerang paru-paru, sedangkan edema pedal menyebabkan pembengkakan pada kaki.
Perkembangan edema biasanya secara perlahan, tapi permulaannya bisa tiba-tiba. Meski kondisi ini umum, tapi bisa juga merupakan tanda kondisi yang lebih serius.
Penyakit edema penyebabnya bisa karena adanya masalah peredarah darah, infeksi, kematian jaringan, malnutrisi, kelebihan cairan tubuh, dan masalah elektrolit.
Namun sebenarnya masih banyak lagi kemungkinan penyebab edema, di antaranya:
Jika salah satu atau kedua bilik jantung bagian bawah tidak dapat memanaskan darah dengan baik, darah dapat menumpuk di anggota badan. Hal itulah yang menyebabkan edema.
Tubuh pengidap gangguan ginjal mungkin tidak mampu mengeluarkan cukup cairan dan natrium dari darah.
Hal tersebut memberi tekanan pada pembuluh darah, yang menyebabkan sebagian cairan bocor.
Pembengkakan bisa terjadi di sekitar kaki dan mata. Selain itu, kerusakan pada glomeruli, yaitu layar di ginjal yang penyaringan limbah dan kelebihan cairan dari darah, dapat menyebabkan sindrom nefrotik.
Salah satu gejalanya adalah rendahnya kadar protein albumin dalam darah. Hal tersebut dapat menyebabkan edema.
Sirosis merupakan kondisi yang mempengaruhi fungsi hati. Hal tersebut dapat menyebabkan perubahan sekresi hormon dan bahan kimia yang mengatur cairan serta penurunan produksi protein.
Kondisi tersebut menyebabkan cairan bocor keluar dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya.
Sirosis juga meningkatkan tekanan di dalam vena portal, yaitu vena besar yang membawa darah dari usus, limpa, dan pankreas ke hati. Edema dapat terjadi pada kemacetan dan rongga perut.
Obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko edema. Misalnya:
Vasodilator, yaitu obat yang membuka pembuluh darah.
Selama kehamilan, tubuh melepaskan hormon yang mendorong retensi cairan dan tubuh menahan lebih banyak natrium dan udara dari biasanya.
Wajah, tangan, anggota tubuh bagian bawah, dan kaki mungkin membengkak.
Saat wanita hamil beristirahat dalam posisi berbaring, rahim yang membesar dapat menekan vena yang bernama vena cava inferior.
Hal tersebut dapat menyumbat vena femoralis sehingga menyebabkan edema.
Sejumlah faktor makanan juga dapat mempengaruhi risiko terjadinya edema, seperti:
Komplikasi dari diabetes dan konsumsi obat-obatan diabetes, dapat menyebabkan edema.
Beberapa komplikasi diabetes antara lain:
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.