Informasi Kesehatan

11 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin PCV pada Anak

th_(4)4.jpg

Penyebab Asma pada Anak dan Cara Mengatasinya

“Mengetahui penyebab pasti dari asma pada anak cukup…

Kapan Bayi Baru Lahir Boleh Dimandikan?

Sebagian orang tua mungkin ada yang mendengar saran…

Begini Perawatan Rambut untuk Bayi agar Sehat dan Lebat

Perawatan untuk rambut bayi meliputi langkah dan pemilihan…

“Imunisasi PCV adalah salah satu program Kemenkes yang sedang difokuskan, guna mencegah penyebaran pneumonia pada anak-anak. Bahkan, ditargetkan 4,6 juta anak mendapatkan vaksin ini.”

Pneumonia atau radang paru masih menjadi salah satu penyakit yang rentan terjadi pada anak-anak. Maka dari itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menargetkan pemberian imunisasi atau vaksin PCV dalam skala nasional, dengan target sekitar 4,6 juta anak di seluruh Indonesia.

Hal ini menjadikan imunisasi PCV menjadi salah satu vaksin yang wajib didapatkan oleh seluruh anak di Indonesia. Rencananya, pemberian vaksin ini terbagi dalam 3 dosis, yaitu anak berusia 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan. Hal ini untuk meningkatkan tingkat efektivitas pencegahan pneumonia. Lalu, vaksin PCV itu apa? Simak ulasannya berikut ini!

Hal yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin PCV

Pneumococcal Conjugate Vaccines (PCV) dapat melindungi tubuh dari infeksi pneumonia atau pneumokokus yang serius dan berpotensi fatal. Penyebab infeksi pneumonia adalah bakteri Streptococcus pneumoniae dan dapat menyebabkan pneumonia, keracunan darah (sepsis), dan meningitis.

Kondisi paling buruk yang terjadi akibat pneumonia adalah kerusakan otak permanen, bahkan kematian. Agar lebih waspada, berikut ini hal yang perlu kamu ketahui tentang imunisasi atau vaksin PCV. 

1. Apa itu vaksin PCV?

Vaksinasi PCV terdiri dari PCV13, PCV15, dan PCV20. Suntikan ini dapat melindungi seseorang dari infeksi pneumokokus yang serius dan fatal. Bakteri ini dapat menyebar melalui kontak dari satu orang ke orang lainnya, makanya vaksin dapat memutus penyebaran ini.

Biasanya, orang yang terserang bakteri ini belum terlindungi imunisasi. Selain itu, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi, seperti pneumonia, sepsis, hingga meningitis. Bahkan, seseorang yang terinfeksi juga dapat alami kerusakan otak permanen dan bahkan kematian.

2. Pentingnya melakukan vaksinasi PCV

Vaksin PCV dapat melindungi penerimanya dari infeksi bakteri pneumokokus. Inilah pentingnya vaksinasi PCV, vaksin ini mampu mencegah infeksi serius pada kesehatan. Contohnya seperti pneumonia, infeksi darah, dan meningitis bakteri.

Bukan hanya pada lansia, penyakit tersebut juga dapat terjadi pada anak-anak. Dengan begitu, pemberian vaksinasi yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan, dapat melindungimu dari berbagai gangguan kesehatan infeksi akibat bakteri tersebut.

Menurut studi dalam Journal of the American Medical Association, berjudul Incidence and Estimated Vaccine Effectiveness Against Hospitalizations for All-Cause Pneumonia Among Older US Adults Who Were Vaccinated and Not Vaccinated With 13-Valent Pneumococcal Conjugate Vaccine, vaksin ini memiliki manfaat yang efektif pada kelompok usia dewasa.

Pemberian rutin vaksinasi PCV13 terkait dengan penurunan risiko rawat inap di rumah sakit sebesar 10,0 persen pada pengidap pneumonia. Vaksin ini juga dapat menurunkan risiko perawatan di rumah sakit sebesar 9,4 persen akibat infeksi saluran pernapasan bawah, daripada orang yang tidak menerima vaksinasi.

3. Siapa yang direkomendasikan mendapat vaksin PCV?

Semua orang memiliki risiko untuk terinfeksi bakteri pneumokokus. Namun, beberapa kategori lebih tinggi risikonya untuk alami gangguan yang serius. Bayi dan lansia di atas 65 tahun menjadi kelompok usia yang sangat rentan mengalami infeksi bakteri pneumokokus.

Lalu, apakah vaksin PCV itu wajib? Nyatanya, selain kelompok usia tersebut, ada beberapa kelompok lagi yang perlu mendapatkan vaksin PCV karena berisiko terinfeksi bakteri ini, yaitu:

  • Mengidap masalah kesehatan jangka panjang, seperti penyakit jantung.
  • Mengalami penyakit kelainan sejak lahir, seperti talasemia atau penyakit jantung bawaan.
  • Mengidap penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, kanker, hingga gagal ginjal.
  • Memiliki gaya hidup kurang sehat, seperti kebiasaan merokok atau kekurangan waktu tidur.
  • Mengidap penyakit yang dapat menurunkan daya tahan tubuh, seperti HIV hingga penyakit autoimun.
  • Menjalani pengobatan untuk penyakit kanker, seperti kemoterapi.

4. Aturan pemberian dosis vaksin PCV

Vaksin PCV di usia berapa yang baik untuk menjaga kesehatan agar tetap optimal? Untuk bayi, penyuntikan vaksin PCV dilakukan pada paha bagian kiri dengan dosis 0,5 ml. Pemerintah juga menganjurkan memberikan 3 kali pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 12 bulan. 

Sedangkan bagi anak yang berusia diatas 2 tahun, wajib mendapatkan 1 dosis vaksin untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya pada kesehatan.

Apakah imunisasi PCV itu wajib bagi lansia? Sementara untuk kelompok usia di atas 65 tahun, vaksin ini wajib dilakukan satu kali. Sementara itu, pada pemilik masalah kesehatan jangka panjang, vaksin bisa dilakukan satu kali atau per 5 tahun, bergantung dari kondisinya.

5. Apakah vaksin PCV dan DPT sama?

Vaksin PCV dan DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) adalah dua jenis vaksin yang berbeda. PCV mencegah paparan dari bakteri pneumokokus yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada paru-paru. Sedangkan vaksin DPT adalah vaksin yang berfungsi melindungi anak-anak hingga lansia dari penyakit tersebut. Vaksin ini mencegah bakteri, seperti Corynebacterium diphtheriaeClostridium tetani, dan Bordetella pertussis menyerang tubuh dan ketiga penyakit tersebut.

6. Jenis-jenis vaksin PCV

Jenis vaksin PCV tergantung pada usia dan kesehatan seseorang. Ada dua jenis imunisasi PCV:

  • Pneumococcal conjugate vaccine (PCV), untuk vaksinasi anak di bawah usia 2 tahun.
  • Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPV), diberikan pada orang berusia 65 tahun ke atas dan orang yang berisiko tinggi, karena memiliki kondisi kesehatan jangka panjang. Anak-anak yang berisiko terkena infeksi pneumonia bisa mendapatkan vaksin PPV sejak usia 2 tahun ke atas. Namun, vaksin PPV tidak terlalu efektif pada anak di bawah usia 2 tahun.

7. Cara kerja vaksin PCV

Vaksin untuk cegah bakteri pneumokokus ini mendorong tubuh untuk memproduksi antibodi terhadap penyebab pneumonia tersebut. Antibodi dapat menetralisir atau menghancurkan organisme dan racun pembawa penyakit. Sehingga, penerimanya terlindung dari infeksi yang dihasilkan.

Ada lebih dari 90 jenis bakteri pneumokokus yang telah teridentifikasi, meski sebagian besar tidak menyebabkan infeksi serius. Maka dari itu, sangat penting untuk mendapatkan vaksin ini, terlebih pada anak-anak, agar mendapatkan perlindungan maksimal.

8. Tingkat efektivitas imunisasi PCV

Anak-anak dapat merespon dengan sangat baik terhadap vaksin ini. Penurunan risiko dari penyakit pneumonia sangat besar setelah seseorang mendapatkannya. Maka dari itu, setiap anak wajib mendapatkan vaksin ini.

Pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa yang menerima vaksin ini, tingkat efektivitasnya mencapai 50-70 persen untuk mencegah pneumonia. Perkiraannya adalah angkanya lebih tinggi untuk anak-anak.

9. Kondisi yang tidak boleh mendapatkan imunisasi PCV

Terkadang, pemberian imunisasi PCV pada anak harus ditunda atau dihindari sama sekali jika memiliki kondisi tertentu. Berikut ini kondisi yang tidak boleh mendapatkan imunisasi PCV:

  • Alergi vaksin. Beritahu dokter jika Si Kecil pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksin apa pun sebelumnya. Hal ini karena vaksin PCV juga perlu diwaspadai penggunaannya, khususnya bagi orang yang memiliki riwayat alergi atau reaksi anafilaktik pada vaksin tertentu. Jika ada reaksi alergi parah (anafilaksis) yang dikonfirmasi terhadap imunisasi PCV atau bahan apapun dalam vaksin, kemungkinan anak tidak bisa mendapatkan vaksin ini. 
  • Demam saat jadwal imunisasi. Jika Si Kecil sedang merasa tidak enak badan saat jadwal imunisasi, sebenarnya masih aman untuk tetap memberikannya. Namun, jika Si Kecil sakit yang lebih parah (misalnya, suhu tubuh tinggi, panas, dan menggigil), sebaiknya tunda imunisasi sampai setelah sembuh.

10. Efek samping dari vaksin PCV

Seperti kebanyakan vaksin, imunisasi PCV untuk anak-anak maupun dewasa terkadang dapat menyebabkan efek samping ringan, misalnya:

  • Demam.
  • Kemerahan di tempat suntikan.
  • Bengkak di tempat suntikan.

Ibu tidak perlu khawatir, karena tidak ada efek samping serius yang muncul akibat vaksin PCV. Namun, untuk mengurangi kekhawatiran, biasanya dokter akan meresepkan obat acetaminophen atau ibuprofen untuk mengatasi nyeri atau demam. 

11. Tempat mendapatkan vaksin PCV dan biayanya

Si Kecil bisa mendapatkan imunisasi PCV di puskesmas, posyandu, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan resmi lainnya yang menyediakan layanan vaksinasi. Ibu tidak perlu mengeluarkan biaya imunisasi PCV. Sebab, ini merupakan jenis vaksinasi dasar yang mendapat tanggungan dari pemerintah. 

Itulah beberapa fakta terkait imunisasi PCV, terutama pada setiap orang tua yang memiliki anak kecil. Jika anak berkesempatan mendapatkan vaksin ini, segera lakukan demi menjaga kesehatan anak. Lakukan hal ini untuk pencegahan anak dari pneumonia.

 

Sumber : alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.