"Sifat temperamental ternyata diturunkan secara genetik. Namun, lingkungan sekitar juga bisa membentuk seseorang menjadi orang yang temperamen."
Sifat temperamental mengacu pada perilaku atau respons seseorang secara berlebihan. Orang yang punya watak ini cenderung mengekspresikan amarahnya saat merespons suatu hal. Tentu saja perilaku ini bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Ternyata watak ini bisa diturunkan secara genetik. Namun, tidak selalu keturunan, pengaruh lingkungan dan proses perkembangan seorang individu juga bisa membentuk watak temperamen.
Ada sederet faktor yang membentuk seseorang menjadi temperamen. Berikut berbagai faktor penyebabnya:
Mayoritas watak temperamen ternyata menurun dari keluarga. Seseorang bisa mewarisi sifat ini dari kedua orang tuanya.
Sebagai contoh, seorang anak yang cenderung emosional mungkin mewarisi watak salah satu orang tuanya.
Pengalaman atau interaksi dengan lingkungan sekitar juga berperan besar dalam pembentukan sifat temperamental.
Sebagai contoh, pengalaman traumatis atau pola asuh yang kurang tepat bisa membuat anak memiliki watak temperamen.
Sifat temperamental juga bisa timbul seiring perkembangan seseorang.
Faktor seperti perubahan hormonal selama masa remaja atau perubahan dalam kehidupan dewasa seperti pernikahan, kehamilan, atau pekerjaan baru bisa membentuk watak ini.
Sifat temperamental ternyata ada jenisnya dan memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda.
Berikut jenis sifat temperamen dan ciri-cirinya:
Seseorang yang memiliki sifat temperamen sanguin biasanya ekstrovert dan suka bersosialisasi.
Mereka adalah orang yang ceria dan melihat segalanya dari sisi positif. Orang ini senang berada di kerumunan karena penuh energi dan banyak bicara.
Bukan itu saja, orang sanguin cenderung memiliki sifat positif, sifat kepribadian yang sama yang membuat mereka menyenangkan untuk diajak berinteraksi.
Kekurangannya, mereka cenderung impulsif dan sulit mengambil keputusan. Kadang-kadang, impulsivitas mereka muncul dengan cara mencari sensasi.
Karakteristik utama sifat temperamental kolerik adalah dominan dan tegas. Mereka berorientasi pada tujuan dan penuh semangat. Orang ini haus akan pencapaian di tempat kerja, sekolah, atau bahkan bermain.
Karena sifat ambisiusnya, tak jarang mereka dipilih sebagai pemimpin tim.Berbeda dengan sanguin, orang kolerik bisa tegas namun bisa juga menjadi tidak sabar dan keras kepala.
Mereka mungkin lebih memprioritaskan untuk mencapai tujuannya daripada menjalin hubungan.
Seseorang yang plegmatis cenderung tenang. Mereka adalah orang yang santai dan cenderung sangat empatik ketika berhubungan dengan orang lain. Tipe ini juga bisa diandalkan dan sabar.
Berbeda dengan kolerik, orang yang plegmatis nyaman dengan rutinitas dan hal-hal yang biasa. Mereka tidak menunjukan banyak emosi dan seringkali pasif.
Namun, mereka cenderung menghindari konflik dengan cara apapun. Dan hal ini ternyata bisa merugikannya.
Sebab, menghindari konflik justru bisa melewatkan peluang bagus atau sekedar untuk mempertahankan harga dirinya.
Melankolis sering dianggap sebagai pribadi yang murung atau sedih. Namun, ada banyak sisi lain dari orang dengan temperamen ini.
Meskipun cenderung pendiam, orang melankolis juga dapat sangat pemikir dan peka.
Mereka bisa menjadi seorang analitis, terutama dalam pekerjaan, sehingga menjadi potensi yang berharga di tempat kerja.
Melankolis juga lebih suka bekerja sendiri dan mungkin bukan pemain tim yang terbaik.
Mereka menjadi mudah berganti mood dan cemas ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan mereka.
Mengatasi sifat temperamental bisa menjadi tantangan. Sebab, individu tersebut perlu memahami dirinya sendiri untuk mencari cara yang tepat dalam mengelola sifat temperamental.
Nah, berikut cara yang bisa dilakukan:
Langkah awal dan yang paling terpenting adalah menumbuhkan kesadaran diri akan sifat temperamennya.
Dengan memahami wataknya sendiri, orang tersebut bisa mengelola respons atau reaksi akan situasi tertentu.
Tak hanya itu, penting untuk Membedakan Marah yang Sehat dan Tidak Sehat.
Bagi orang yang suka meledak-ledak atau memiliki respons emosional yang intens, pelajari bagaimana mengelola emosi tersebut.
Caranya bisa dengan mempelajari teknik relaksasi, melakukan meditasi atau bicara dengan psikiater.
Selanjutnya, pelajari cara berkomunikasi yang efektif dengan orang lain. Belajar bagaimana berkomunikasi dengan baik dan memahami kebutuhan orang lain dapat membantu memperbaiki hubungan sosial.
Jika merasa kesulitan dalam menghadapi watak temperamen yang dimiliki, jangan ragu untuk meminta dukungan keluarga, teman atau profesional kesehatan mental.
Berbicara dengan seseorang yang terlatih dapat memberikan wawasan dan strategi yang berguna untuk mengatasi watak ini.
Jika memungkinkan, coba ubah lingkungan sekitar supaya lebih sesuai dengan sifat temperamental yang dimiliki.
Sebagai contoh, jika cenderung introvert, carilah pekerjaan yang memungkinkan kamu untuk bekerja sendiri atau dalam lingkungan yang lebih tenang.
Itulah informasi seputar sifat temperamental yang perlu kamu ketahui.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.