“Salah satu metode untuk mencegah kehamilan yang bisa wanita coba adalah dengan mengetahui masa tidak subur wanita. Dengan memerhatikan tanda-tanda ovulasi, wanita bisa mengetahui kapan sebaiknya berhubungan seksual agar kehamilan tidak terjadi.”
Ada berbagai macam cara untuk mencegah kehamilan. Selain dengan menggunakan kontrasepsi, para wanita juga bisa mencoba cara alami yaitu dengan mengetahui masa tidak subur wanita.
Cara pencegahan kehamilan ini dilakukan dengan mengamati tanda-tanda ovulasi pada wanita. Bila kamu menemukan tanda ovulasi, kamu dan suami sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual karena bisa meningkatkan peluang kehamilan.
Penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom, pil KB, IUD, KB implan, memang efektif dalam mencegah kehamilan. Namun, setiap metode tersebut memiliki efek sampingnya masing-masing.
Nah, cara mencegah kehamilan dengan mengetahui masa tidak subur wanita tidak memiliki efek samping.
Selain itu, bila kamu dan pasangan ingin memiliki anak, kamu bisa menghentikan metode ini kapan saja.
Berikut beberapa cara mengetahui masa tidak subur wanita:
Salah satu cara untuk mengetahui masa tidak subur wanita adalah dengan mengamati siklus menstruasi.
Tiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, tapi umumnya berlangsung selama 21-35 hari.
Nah, untuk mencegah kehamilan dengan cara ini, kamu perlu mencatat lamanya siklus menstruasi kamu setidaknya selama 6 periode. Kamu bisa melakukan hal ini dengan menggunakan kalender atau aplikasi pelacakan menstruasi.
Caranya, tandai hari pertama menstruasi, lalu tandai hari pertama menstruasi berikutnya. Hitung jumlah hari di antara setiap siklus (jumlah hari antara hari pertama setiap periode).
Nah, ovulasi biasanya berlangsung pada hari ke-14 dalam siklus menstruasi. Sedangkan sperma bisa hidup sekitar 48 jam di dalam tubuh dan bertahan hingga 5 hari.
Jadi, bila kamu ingin mencegah kehamilan, sebaiknya hindari berhubungan seksual di hari ke-9 sampai hari ke-16.
Namun, metode ini mungkin tidak cocok bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, karena akan lebih sulit memprediksi masa ovulasi.
Lendir serviks adalah cairan yang keluar dari vagina menjelang masa ovulasi yang populer juga dengan sebutan keputihan. Carian ini bisa berubah selama sebulan.
Tepat setelah menstruasi, vagina kamu mungkin terasa cukup kering. Kemudian sekitar waktu ovulasi, lendirnya menjadi bening dan melar, seperti putih telur mentah. Setelah kamu berovulasi, warnanya menjadi lebih tebal dan keruh.
Nah, cara mengetahui masa tidak subur wanita bisa dengan melihat warna, kekentalan dan tekstur lendir dari vagina di atas.
Bila lendir cenderung lebih lengket dan tampak keruh, berarti kamu tidak sedang dalam masa ovulasi dan mungkin aman untuk melakukan hubungan seksual.
Suhu basal tubuh adalah suhu saat kamu istirahat total. Ini bisa sedikit meningkat setelah ovulasi. Untuk melacak suhu basal tubuh, kamu perlu memerlukan termometer khusus untuk suhu basal.
Dengan menggunakan termometer, ukur dan catat suhu tubuh kamu saat pertama kali bangun di pagi hari sebelum bangun dari tempat tidur.
Kamu bisa membuat grafiknya di atas kertas atau di aplikasi. Suhu kamu akan sedikit meningkat, sekitar 0,3 derajat Celcius, selama ovulasi.
Karena metode ini bisa menjadi cara mengetahui masa tidak subur wanita, kamu bisa menggunakan metode ini untuk mencegah kehamilan dengan menunggu hingga beberapa hari setelah lonjakan suhu untuk berhubungan seks dengan pasangan.
Cara mengetahui masa tidak subur wanita lainnya juga bisa menggunakan alat prediksi ovulasi. Alat ini berbentuk strip yang bisa memberitahu kamu waktu mendekati ovulasi.
Cara kerjanya adalah dengan mengukur jumlah hormon luteinizing (LH) dalam urine. LH melonjak 24 hingga 48 jam sebelum ovulasi.
Jadi, bila hormon tersebut terdeteksi dalam jumlah banyak, sebaiknya hindari berhubungan seks pada saat itu untuk mencegah kehamilan.
Ketika sedang tidak subur, posisi serviks akan lebih rendah, sehingga bisa kamu rasakan dengan mudah oleh jari. Selain itu, tekstur serviks juga terasa lebih kasar, sedikit kering dan lebih rapat.
Jadi, untuk mengetahui apakah kamu sedang dalam masa subur atau tidak, kamu bisa memasukkan jari ke dalam vagina untuk memeriksa tekstur dan posisi serviks.
Namun, wanita perlu memeriksa kondisi serviksnya dengan jari setiap hari, jadi metode ini dianggap kurang praktis.
Selain itu, cara ini juga dinilai kurang steril karena pemeriksaannya menggunakan jari. Jadi, bila ingin mencoba metode ini, pastikan kamu mencuci tangan terlebih dahulu hingga bersih.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.