“Ada berbagai kondisi yang menyebabkan hematuria. Di antaranya infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, batu ginjal, hingga pembesaran prostat.”
Jika kamu melihat adanya darah dalam urine, maka kondisi tersebut bernama hematuria. Jumlah darah dalam urine mungkin sangat kecil dan hanya terdeteksi dengan tes urine.
Namun, pada beberapa kasus darah dapat terlihat. Seringkali air di toilet berubah menjadi merah atau merah mudah saat kamu buang air kecil. Atau, kamu mungkin melihat adanya bercak darah di sekitar air setelah buang air kecil.
Lantas, apa penyebab hematuria sebenarnya?
Hematuria terjadi ketika sel darah pada ginjal atau bagian lain dari saluran kemih bocor ke dalam urine.
Berbagai kondisi kesehatan dapat menyebabkan kebocoran tersebut, di antaranya:
ISK terjadi ketika bakteri masuk ke dalam saluran tempat urine keluar dari tubuh, yang bernama uretra. Kemudian bakteri berkembang biak di saluran kemih.
Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan hemauturia yang membuat urine tampak merah, merah muda, atau cokelat.
Saat mengalami ISK, kamu mungkin merasakan keinginan kuat untuk buang air kecil secara terus menerus.
Kondisi ini dapat terjadi ketika bakteri memasuki ginjal dari aliran darah.
Infeksi ginjal juga bisa terjadi ketika bakteri berpindah ke ginjal dari sepanjang saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih, yang bernama ureter.
Mineral dalam urine dapat membentuk kristal pada dinding ginjal atau kandung kemih. Seiring waktu, kristal tersebut bisa menjadi batu kecil dan keras.
Batu ginjal dapat menyebabkan hematuria. Hal tersebut terjadi karena pengobatan batu ginjal menyebabkan batu keluar dari tubuh melalui urine, sehingga melukai ureter dan berdarah.
Kondisi ini mungkin menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan buang air kecil, keinginan untuk buang air kecil yang mendesak atau berkepanjangan, atau hematuria.
Infeksi prostat yang bernama prostatitis, dapat menyebabkan gejala yang sama.
Darah dalam urine yang hanya terlihat di laboratorium merupakan gejala umum penyakit ginjal yang bernama glomerulonefritis.
Penyakit ginjal membuat filter kecil di ginjal yang membuang limbah dari darah jadi meradang.
Darah dalam urine yang terlihat dengan mata telanjang mungkin merupakan tanda kanker ginjal, kandung kemih, atau prostat stadium lanjut.
Suatu kondisi genetik yang mempengaruhi sel darah merah, yang bernama sel sabit, dapat menyebabkan hematuria.
Suatu kondisi yang merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang bernama sindrom Alport, juga dapat menyebabkan hematuria.
Pukulan atau cedera lain pada ginjal akibat kecelakaan atau kontak olahraga dapat menyebabkan keluarnya darah dalam urine.
Obat anti-kanker siklofosfamid dan antibiotik penisilin berkaitan dengan hematuria. Penggunaan obat-obatan yang mencegah penggumpalan darah juga terkait dengan darah dalam urine.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.