Informasi Kesehatan

Ini Jenis Minuman Beralkohol dan Dampaknya bagi Kesehatan Tubuh

00313920s7.jpg

Kol Goreng, Ketahui Bahaya Kesehatan di Balik Kenikmatannya

Kol goreng dikenal dengan rasanya yang nikmat, apalagi…

Ini 5 Pantangan Makanan dan Minuman untuk Pengidap Asam Lambung

“Ada beberapa makanan dan minuman pantangan asam lambung.…

7 Minuman yang Mengandung Kafein dan Aturan Mengonsumsinya

Ada banyak pilihan minuman yang mengandung kafein, mulai…

“Minuman keras tak menimbulkan bahaya jika diminum dalam takaran yang moderat. Namun, jika berlebihan, dapat menyebabkan penurunan fungsi otak, pencernaan, dan meningkatkan risiko kanker.”

Minuman keras dapat memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan bila meminumnya secara berlebihan. Contohnya berisiko menyebabkan kerusakan organ, seperti hati, otak, jantung, serta pankreas.

Alkohol juga berpotensi menyebabkan ketergantungan. Kondisi ini  dapat mengganggu kehidupan sehari-hari penggunanya. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi dengan bijak dan memahami risikonya.

Mau  tahu apa saja jenis minuman beralkohol dampaknya bagi kesehatan tubuh?

Jenis-jenis Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol terduat dari fermentasi berbagai jenis biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Proses ini menghasilkan etanol, sejenis alkohol yang dapat dicerna oleh tubuh.

Persentasenya terukur melalui ‘alkohol menurut volume (ABV)’. Hal ini mengacu pada jumlah milimeter (mL) etanol murni dalam setiap 100 mL atau 3.4 ons (oz) cairan (fl). Jumlahnya lebih tinggi ditemukan pada minuman keras yang disuling ketimbang tidak disuling.

Di bawah ini jenis minuman beralkohol dan kandungan ABV di dalmnya:

1. Gin

Gin adalah minuman beralkohol yang terbuat dari bahan dasar biji-bijian, seperti gandum atau jelai. Proses pembuatannya melibatkan fermentasi, kemudian masuk ke proses penyulingan.

Namun, untuk diklasifikasikan sebagai gin, rasa yang dominan haruslah buah juniper. Jika tidak, minuman tersebut tidak dapat disebut gin. Kebanyakan gin memiliki ABV antara 35% hingga 55%.

2. Rum

Rum, minuman sulingan yang terbuat dari tebu atau molase yang difermentasi, memiliki konsentrasi alkohol berkisar 40% ABV. Beberapa rum bersifat ‘overproof’, artinya memiliki konsentrasi alkohol minimal 57.5% ABV.  Kebanyakan rum yang overproof mencapai 75.5% ABV.

3. Vodka

Vodka terbuat dari kentang atau gandum hitam dengan kisaran ABV 40–90% per shot. Dalam kandungan 40% ABV, vodka memiliki 97 kalori per shot. Minuman keras ini melalui proses fermentasi, penyaringan, dan penyulingan.

4. Bir

Bir merupakan minuman beralkohol tertua dalam sejarah yang terbuat dari biji-bijian, ragi, gula, dan buah atau rempah. Tujuannya untuk memberikan karakteristik khusus pada bir. Minuman ini memiliki ABV antara 4% hingga 6%. 

5. Wiski

Wiski terbuat dari biji-bijian yang difermentasi dan disuling. Biasanya terbuat dari gandum hitam, jagung, barley, atau gandum. Satu gelas wiski biasanya memiliki 40-50% ABV dan mengandung sekitar 105 kalori.

Dampak Minuman Keras bagi Kesehatan

Alkohol tidak hanya mempengaruhi pikiran, tetapi juga fisik penggunanya. Karena hal tersebut, penggunaan sebaiknya dibatasi agar tidak membuat kecanduan alkohol dan membahayakan organ tubuh.

Ini dampak minuman keras bagi kesehatan:

1. Menyebabkan penyusutan otak

Studi berjudul Alcohol and the brain yang terbit pada Journal Nutrients menemukan bahwa alkohol bekerja di otak untuk menghasilkan efek yang diinginkan, misalnya kemampuan bersosialisasi.

Studi juga menjelaskan, dari otak, minuman keras bisa mengeksplorasi dan menimbulkan dampak buruk selanjutnya. Misalnya, perubahan pada proses perilaku, seperti keinginan dan nafsu makan.

Alkohol bekerja dengan memperlambat bahan kimia dan jalur yang digunakan otak untuk mengendalikan tubuh, mengubah suasana hati, memperlambat refleks, dan memengaruhi keseimbangan. 

Dalam jangka panjang, penggunaannya tak hanya memengaruhi memori dan waktu tidur saja. Minuman keras juga dapat menyebabkan penyusutan otak, dan hilangnya materi abu-abu serta putih pada otak.

Materi abu-abu adalah bagian otak yang mengandung tubuh sel saraf atau neuron. Ini adalah area di mana pengolahan informasi terjadi, seperti penglihatan, pendengaran, memori, emosi, dan kendali otot.

Sementara materi putih terdiri dari serat-serat saraf yang dilapisi dengan mielin. Ini membentuk jalur komunikasi antara berbagai bagian otak dan juga menghubungkan otak dengan bagian-bagian tubuh lainnya. 

2. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

Penelitian Alcohol’s effects on the cardiovascular system yang terbit pada Alcohol Research menemukan, penggunaan alkohol memiliki efek kompleks pada kesehatan kardiovaskular. 

Studi menjelaskan, terdapat hubungan antara kebiasaan minum alkohol dan penyakit kardiovaskular. Contohnya seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, penyakit arteri perifer, dan kardiomiopati.

3. Menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan

Studi berjudul Alcohol’s role in gastrointestinal tract disorders yang terbit pada Alcohol Health and Research World menemukan bahwa, gangguan pencernaan akibat minuman keras dan kerusakan mukosa pada saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. 

Beberapa gangguan termasuk hilangnya nafsu makan dan berbagai keluhan perut. Contohnya seperti mual, muntah, perasaan kenyang, perut kembung, dan sakit perut. 

Alkohol juga mengiritasi usus kecil dan usus besar, di mana ia dipecah dan diserap lebih lanjut. Hal ini dapat mempengaruhi kecepatan normal pergerakan makanan, sehingga muncul masalah pencernaan.

4. Bahaya untuk pankreas

Bahayanya termasuk kekurangan vitamin, karena malabsorbsi dan asupan makanan yang buruk. Konsumsi alkohol kronis dapat berkontribusi terhadap berkembangnya pankreatitis (peradangan pembuluh darah pankreas).

5. Peningkatan risiko terkena kanker

Perkembangan berbagai jenis kanker dapat dipengaruhi oleh alkohol, karena bersifat  karsinogen. Ini adalah zat yang dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan risiko mengembangkan sel abnormal.

Minuman keras berpotensi menyebabkan kanker payudara, hati, esofagus, kepala dan leher, kolorektal. Bukti yang muncul juga menunjukkan peningkatan risiko melanoma, prostat, dan kanker pankreas. 

6. Memengaruhi kesehatan tulang

Alkohol menyebabkan lonjakan kadar asam urat dalam tubuh yang dapat berkontribusi pada risiko patah tulang. Asam urat adalah produk metabolisme zat purin yang bisa mengarah pada hiperurisemia.

Hiperurisemia dapat menyebabkan pembentukan kristal asam urat di persendian, yang merupakan dasar dari penyakit seperti asam urat. Deposit kristal ini bisa terjadi di sekitar persendian, termasuk tulang. 

Hal tersebut menyebabkan peradangan dan kerusakan tulang serta jaringan sekitarnya. Kondisi ini membuat tulang lebih rentan terhadap kerusakan atau patah akibat peradangan serta kerusakan jaringan.

7. Menimbulkan berbagai penyakit terkait hati

Hati adalah organ yang kuat, tetapi tidak dapat mengimbangi efek jangka panjang dari penggunaan minuman keras. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko hati berlemak, hepatitis, sirosis, bahkan kanker hati.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.