Informasi Kesehatan

Ini 7 Fakta Penting Seputar Bed Rest untuk Ibu Hamil

pregnant-woman-lying-bed-view_236854-17107_54_20200623121139.jpg

Inilah Cara Membaca Hasil USG Kehamilan

USG kehamilan merupakan salah satu cara untuk mengetahui…

Apa Itu Plasenta Bayi? Ketahui Fungsi dan Gangguan yang Bisa Terjadi

“Plasenta merupakan organ sementara yang berkembang selama kehamilan…

Begini Pertumbuhan Janin di Dalam Kandungan dari Minggu ke Minggu

“Pada trimester pertama sampai ketiga, perkembangan janin dalam…

“Ibu hamil yang perlu melakukan bed rest atau tirah baring biasanya mengalami gangguan kesehatan yang berpotensi membahayakan janin. Cara ini dilakukan atas rekomendasi medis dari dokter.”

Bed rest adalah kondisi atau kebijakan medis yang mengharuskan seseorang beristirahat dan tinggal di tempat tidur. Cara ini biasanya dilakukan dalam periode waktu tertentu. 

Bed rest adalah treatment yang umum dilakukan oleh ibu hamil dengan berbagai kondisi medis atau komplikasi kehamilan. Durasinya berbeda-beda, tergantung pada masalah kesehatan yang dialami.

Mau tahu lebih jauh mengenai bed rest atau tirah baring yang berkaitan dengan kehamilan? Ini ulasannya!

Fakta Bed Rest untuk Ibu Hamil

Meskipun diperlukan dalam beberapa gangguan, bed rest yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan lain. Ketahui fakta selengkapnya di bawah ini:

1. Bertujuan untuk membantu mengatasi kondisi kehamilan

Bed rest bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Praktiknya tentu dilakukan dengan pertimbangan matang dengan melihat kondisi ibu dan janin dalam kandungan.

Tirah baring bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi tubuh untuk bekerja normal atau pulih kembali, dan menurunkan tekanan darah bagi ibu hamil yang mengalami hipertensi.

Praktiknya efektif meredakan stres, menurunkan risiko kontraksi prematur, dan mencegah perdarahan di trimester pertama. Selain itu, bed rest juga dapat meningkatkan aliran darah ibu ke plasenta.

2. Penyebab ibu hamil perlu melakukan bed rest

Bed rest adalah kondisi yang harus dijalani sebagai dampak dari beberapa jenis penyakit. Alasan paling umumnya, antara lain:

  • Preeklamsia,  yang berpotensi membahayakan dan menimbulkan pembengkakan, peningkatan tekanan darah, serta protein dalam urin.
  • Perdarahan vagina, yang terjadi akibat plasenta previa (plasenta menutupi sebagian atau seluruh leher rahim) atau solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya).
  • Persalinan prematur, yang rentan terjadi pada ibu hamil sebelum minggu ke-37 kehamilan.
  • Serviks inkompeten, yaitu kelemahan serviks yang membuat serviks terbuka (melebar) sebelum waktunya melahirkan.
  • Kehamilan kembar atau lebih dapat meningkatkan risiko komplikasi, sehingga tirah baring diperlukan untuk mengurangi risiko prematur.
  • Jika ada tanda-tanda awal persalinan prematur, bed rest dapat menjaga kehamilan agar berlangsung lebih lama.
  • Dalam beberapa kasus, kehamilan ektopik yang berbahaya dapat memerlukan bed rest sebelum tindakan medis.
  • Memiliki kondisi janin yang berisiko tinggi, seperti terhambatnya pertumbuhan janin.
  • Ibu hamil dengan riwayat bed rest atau persalinan prematur sebelumnya.

3. Berbaring miring adalah posisi terbaik

Posisi terbaik ibu hamil saat bed rest adalah berbaring miring dengan kaki ditekuk. Posisi ini memaksimalkan aliran darah ke rahim. Jangan lupa berganti posisi untuk mengurangi tekanan pada sendi dan otot.

Selain itu, ibu hamil juga perlu menempatkan bantal di beberapa area guna mencegah rasa tidak nyaman. Posisinya di antara lutut dan di belakang punggung, di bawah perut serta pinggul.

4. Perlu penanganan dan pemantauan lebih lanjut

Penanganan saat bed rest merupakan tindakan dan perhatian yang perlu diberikan tim medis pada pasien. Langkahnya akan tergantung pada kondisi medis dan seberapa parah gangguan yang dialami.

Selama tirah baring, pemantauan akan dilakukan oleh tim medis. Caranya melibatkan pengukuran tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan evaluasi gejala atau perubahan kondisi kesehatan pasien.

5. Boleh melakukan aktivitas ringan

Ada beberapa kegiatan atau aktivitas ringan yang boleh ibu hamil lakukan meskipun sedang bed rest. Beberapa di antaranya:

  • Berjalan ke kamar mandi.
  • Bergantian duduk dengan berbaring.
  • Berjalan kaki singkat di dalam atau di luar rumah kurang dari 20 menit.
  • Berdiri maksimal 20 menit.
  • Bekerja di meja dalam posisi duduk.
  • Naik beberapa anak tangga.
  • Mandi satu kali sehari.

6. Bisa juga memicu efek samping

Meski dapat membantu menjaga kehamilan, bed rest terlalu lama juga bisa menimbulkan risiko atau efek samping. Dampak yang perlu ibu hamil waspadai, antara lain:

  • Gumpalan darah.
  • Depresi atau kecemasan.
  • Stres karena tidak melakukan aktivitas apapun.
  • Melemahnya otot dan tulang karena kurang aktivitas.
  • Mengurangi aktivitas kardiovaskular, yang dapat mempengaruhi aliran darah dan kadar oksigen.
  • Sakit dan nyeri di punggung atau pinggul karena berbaring.
  • Peningkatan gejala kehamilan, seperti mulas dan insomnia.

Karena beberapa risiko efek samping di atas, durasi atau waktu bed rest hanya boleh ditentukan langsung oleh dokter terkait. Jangan lupa untuk segera hubungi dokter jika:

  • Memiliki tanda-tanda penggumpalan darah, seperti nyeri di kaki atau dada.
  • Mengalami kebocoran cairan ketuban atau mengalami tanda-tanda persalinan, seperti pendarahan.
  • Tidak merasakan pergerakan janin.
  • Merasa pusing, pingsan, demam, atau sesak napas.
  • Sakit di area panggul atau perut.

7. Efek samping masih bisa dicegah

Meski terlihat membahayakan, sebenarnya, efek samping di atas masih bisa dicegah. Caranya dengan mengubah posisi tubuh atau bergerak di tempat tidur secara teratur guna mengurangi risiko kelemahan otot.

Selain itu, pastikan tempat tidur terasa nyaman menggunakan bantal atau alas yang mendukung tubuh agar tidur lebih nyaman. Kamu juga perlu mengonsumsi makanan sehat dan mendapatkan cairan yang cukup.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.