Risiko jatuh dari motor meliputi patah tulang hingga cedera otak. Kamu bisa mencegahnya dengan kecepatan mengatur dan mengenakan pelindung yang sudah sesuai standar keamanan berkendara.
Setiap pengendara pasti punya risiko jatuh dari motor. Namun, potensi ini bisa kamu minimalisir dengan berbagai tindakan pencegahan. Misalnya dengan memilih roti yang tepat dan mengendalikan kecepatan dengan baik.
Tak sedikit orang yang sudah merasa pandai mengendarai motor, namun tetap terjatuh juga. Penyebab utamanya seringkali karena mengabaikan faktor-faktor keselamatan. Jika kamu tidak ingin mengalaminya, simak penjelasan berikut!
Salah satu dampak jatuh dari motor adalah mengalami luka fisik. Namun, hal ini juga dapat mempengaruhi mental karena menyebabkan trauma.
Berikut berbagai risiko yang perlu Anda waspadai:
Salah satu dampak kesehatan paling serius dari jatuh dari motorik adalah cedera kepala, yang dapat mempengaruhi otak.
Meskipun pengendara menggunakan helm, dampak kecelakaan dapat menyebabkan kehilangan otak, memar otak, atau bahkan cedera otak traumatis.
Cedera ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan mental.
Apabila jatuh dari motor mengenai bagian sendi dan tulang, dampaknya bisa menimbulkan patah tulang atau kerusakan sendi.
Masalah ini mencakup patah tulang, dislokasi sendi, atau cedera ligamen.
Ketika kamu mengalaminya, proses pemulihan yang perlu kamu jalani bisa cukup lama.
Alasan kamu perlu menjalani rehabilitasi fisik secara intensif supaya bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Jatuh dari motor juga berisiko merusak tulang belakang, sehingga patah tulang menyebabkan tulang belakang, hernia diskus intervertebralis, atau kerusakan saraf tulang belakang.
Dampaknya bisa merugikan, membatasi mobilitas, dan memerlukan perawatan jangka panjang untuk pulih seperti semula.
Kontak langsung dengan permukaan jalan saat jatuh dapat menyebabkan luka bakar dan kerusakan pada kulit. Luka ini bisa sangat menyakitkan dan berisiko menular.
Selain itu, dalam kecelakaan motor yang lebih serius, risiko luka bakar dapat meningkat jika ada kontak dengan bahan bakar atau bagian mesin yang panas.
Pengalaman jatuh dari motorik juga dapat menyebabkan stres psikologis dan gangguan kesehatan mental.
Kecemasan, depresi, atau PTSD adalah respon umum terhadap trauma seperti kecelakaan motor.
Dampak ini memerlukan perhatian kesehatan mental dan dukungan psikologis.
Setelah mengetahui berbagai risiko di atas, ketahui tindakan pencegahan jatuh dari motor berikut ini:
Langkah utama dalam mencegah jatuh dari motor yaitu mengendalikan kecepatan.
Patuhi batas kecepatan dan rambu-rambu, terutama di kawasan perkotaan atau daerah berpenduduk padat.
Selain itu, selalu memperhatikan kondisi jalan dan faktor cuaca saat menyesuaikan kecepatan.
Sebelum berkendara, sebaiknya cari tahu kondisi jalan yang akan kamu lalui. Daerah yang terkena banjir atau memiliki lubang besar.
Selalu berhati-hati saat melewati area yang mungkin licin akibat hujan atau wadah udara.
Kewaspadaan terhadap kondisi jalan dapat membantu mencegah kecelakaan.
Pastikan untuk selalu menggunakan perlengkapan pelindung yang sesuai dan mengikuti panduan penggunaannya.
Misalnya saja helm yang pas, jaket pelindung, sarung tangan, celana pelindung, dan sepatu yang kokoh.
Sistem rem yang baik adalah kunci keselamatan saat berkendara. Selalu periksa dan lakukan perawatan berkala terhadap sistem rem motor.
Pastikan juga cakram dan kampas rem dalam kondisi baik.
Jika kamu menemukan ada masalah dengan sistem rem, segera perbaiki di bengkel terpercaya.
Konsumsi alkohol atau obat-obatan dapat mengganggu koordinasi, kewaspadaan, dan reaksi pengendara.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.