Apakah ibu pernah mendengar istilah sindrom Angelman? Kondisi ini terjadi saat anak terlahir dengan kelainan genetik yang memengaruhi sistem saraf. Gangguan kesehatan yang satu ini menjadi pemicu keterlambatan perkembangan, terutama masalah intelektualnya. Bukan itu saja, anak juga kerap mengalami gangguan perkembangan bicara dan gangguan keseimbangan gerak tubuh. Lantas, apa saja gejala sindrom Angelman pada anak yang perlu diketahui? Yuk, baca penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Sindrom Angelman pada anak, Inilah Gejalanya
Sama halnya dengan bayi lainnya, pengidap kondisi ini tampak normal saat lahir ke dunia. Namun saat sudah memasuki usia makan, ia akan mengalami gangguan. Anak dengan sindrom angelman juga mengalami keterlambatan perkembangan saat usianya menginjak 6–12 bulan. Gejala gangguan kesehatan yang satu ini akan beragam pada masing-masing anak. Berikut ini beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
- Anak malas berbicara atau bahkan tidak berbicara sama sekali.
- Anak mengalami gangguan perkembangan kognitif, juga intelektual.
- Anak mengalami kesulitan dalam menyeimbangkan gerak tubuh.
- Anak sering terlihat senyum dan tertawa tanpa sebab.
- Anak memiliki kepribadian yang bersemangat dan selalu menyenangkan.
- Anak mengalami gangguan tidur, seperti susah tidur dan kurang tidur.
- Anak mengalami kejang-kejang.
- Anak memiliki bentuk rahang bawah yang menonjol keluar.
- Anak memiliki kaki yang kaku.
- Anak hiperaktif atau terlalu aktif bergerak.
- Anak mengalami gerakan yang kaku atau menyentak secara tiba-tiba.
- Anak memiliki kepala peyang.
- Anak memiliki perilaku yang tidak biasa, seperti lengan terangkat saat berjalan.
- Anak memiliki hiperpigmentasi pada rambut, mata, dan juga kulit.
Untuk penjelasan lebih detail mengenai gejala sindrom Angelman pada anak, ibu bisa memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Ataksia. Kondisi ini ditandai dengan kurangnya koordinasi antar anggota tubuh. Hal tersebut ditandai dengan gemetar saat memegang benda, berjalan, bahkan saat makan.
- Tremor. Gangguan saraf yang terjadi pada tubuh akan menyebabkan tremor. Bukan itu saja, anak juga akan mengalami gelisah dan hiperaktif.
- Skoliosis. Kondisi ini ditandai dengan bentuk tulang belakang yang melengkung ke samping. Tanda dapat terlihat dari perbedaan tinggi bahu kanan dan kiri.
- Mata juling. Kondisi ini terjadi karena otot-otot di sekitar mata melemah, sehingga bola mata memiliki posisi yang tidak sejajar.
- Anggota gerak kaku. Anak dengan sindrom Angelman menjadi kurang bersemangat seiring dengan pertumbuhannya. Ia bisa saja mengalami gangguan intelektual, gangguan bicara parah, dan kejang.
Sumber : Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.