Informasi Kesehatan

Hati-Hati, 8 Penyakit Ini Bisa Menimbulkan Gejala Keringat Dingin

Sering-Keringat-Dingin.jpg

Mengenal Catcalling, Contoh Tindakan dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

“Cat calling merupakan bentuk pelecehan verbal dan non-verbal…

Langkah Mudah untuk Mengatasi Banyak Pikiran

“Banyaknya pikiran yang muncul terus-menerus seringkali dapat membuat…

Mengenal Hubungan Twin Flame dan Tanda-Tandanya

Pernahkah kamu bertemu orang dengan jiwa yang sama…

"Keringat dingin umumnya timbul saat sedang gugup, namun bisa menjadi tanda penyakit tertentu dalam tubuh. Misalnya seperti syok, migrain, vertigo, dan sepsis."

 

Keringat dingin atau diaphoresis adalah kondisi saat seseorang merasakan kedinginan pada tubuh saat berkeringat secara tidak normal. 

Terlepas dari seberapa panas atau dinginnya lingkungan. Biasanya, kondisi ini timbul ketika seseorang sedang alami nervous

Keluar Keringat Dingin Tanda Penyakit Apa? 

Keringat dingin merupakan hal yang wajar terjadi, karena kondisi ini merupakan respon tubuh manusia untuk bertahan hidup.

Meski begitu, kondisi ini juga dapat muncul akibat kondisi lain yang menghambat oksigen atau peredaran darah ke seluruh tubuh. 

Maka dari itu, bukan berarti diaphoresis dapat kamu sepelekan. Sebab, ada beberapa penyakit atau kondisi medis yang menimbulkan kondisi ini sebagai gejalanya.

Berikut adalah berbagai penyakit yang menimbulkan gejala keringat dingin: 

1. Syok

Syok terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap lingkungan yang ekstrem atau cedera parah.

Ketika tubuh mengalami syok, organ-organ tidak menerima oksigen atau darah sebanyak yang tubuh butuhkan untuk menjalankan fungsi vital. 

2. Stres

Stres atau kecemasan bisa terpicu oleh berbagai hal. Umumnya, stres dapat terjadi akibat tanggung jawab yang berlebihan. Seperti tanggung jawab di rumah, di tempat kerja atau di sekolah.

Sama seperti syok, stres juga memicu keringat dingin akibat oksigen yang akan masuk ke otak terhambat. Nah, Ini Cara Menghilangkan Stres yang Mudah dan Ampuh.

3. Mual

Mual termasuk kondisi ringan yang bisa hilang dengan sendirinya. Ketika kamu mual, pasti merasa tidak enak badan dan ingin muntah, meskipun kamu tidak selalu muntah ketika merasa mual. 

4. Migrain

Migrain adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan sakit parah untuk waktu yang lama. Keringat dingin biasanya terjadi selama migrain karena tubuh merespons rasa sakit.

Selain diaphoresis, migrain dapat menyebabkan pengidapnya kesulitan bicara, penglihatan kabur, dan sensitif terhadap cahaya. 

5. Vertigo

Berbeda dengan migrain, vertigo adalah pusing yang timbul dari perasaan seperti ruangan sekitar yang berputar.

Kondisi ini umumnya terjadi akibat masalah dengan telinga bagian dalam dan kondisi yang berhubungan dengan dengan otak. 

6. Pingsan

Pingsan (sinkop) terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen ke bagian otak. Keringat dingin dapat muncul tepat sebelum atau setelah pingsan.

Pingsan akibat kekurangan oksigen otak dapat terjadi karena sejumlah alasan, contohnya dehidrasi, kelelahan, hingga detak jantung yang terlalu cepat atau lambat. 

7. Sepsis

Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons infeksi bakteri atau virus yang serius pada bagian tubuh seperti perut atau paru-paru.

Kondisi ini dapat menyebabkan darah menggumpal atau bahkan keluar dari pembuluh darah. 

Akibatnya, organ lebih sulit mendapatkan darah dan oksigen segar, sehingga memicu keringat dingin.

Jika kamu atau orang terdekat Mengidap Sepsis, Ini Pengobatan yang Bisa Dilakukan

8. Nyeri hebat akibat cedera

Rasa sakit akibat cedera, seperti patah tulang atau benturan keras di kepala dapat menyebabkan keringat dingin.

Mirip dengan cara syok yang memicu keringat dingin akibat organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen. 

9. Hipoksia

Keringat dingin juga bisa terjadi akibat tubuh kekurangan oksigen atau hipoksia. Penyebab hipoksia mungkin karena penyumbatan, cedera, atau paparan racun atau alergen.

Hal tersebut dapat menyebabkan keringat dingin dan memerlukan pengobatan segera. 

10. Infeksi

Flu, COVID-19, dan infeksi lainnya dapat menyebabkan demam dan keringat dingin. Terkadang, gejala tersebut muncul saat demam “mereda” atau mulai turun kembali. 

Jika infeksi berkembang dan memasuki aliran darah, tubuh bisa mengalami syok septik. 

11. Hipoglikemia

Kadar gula darah rendah atau hipoglikemia juga menjadi penyebab umum keringat dingin. Kondisi ini paling sering terlihat pada pengidap diabetes atau pradiabetes. 

Selain keringat dingin, gejala yang juga menyertai yaitu detak jantung cepat, gemetar, gugup atau cemas, pusing, hingga kelaparan.

12. Menopause

Wanita mengalami menopause karena terjadi ketika keseimbangan dua hormon tubuh (estrogen dan progesteron) berubah secara drastis dan siklus menstruasi berakhir. 

Selain rasa panas secara tiba-tiba, keringat dingin juga termasuk salah satu gejala fisik menopause yang paling terlihat.

13. Hiperhidrosis

Keringat berlebih atau hiperhidrosis terjadi saat tubuh berkeringat karena olahraga atau cuaca panas. Namun, keringat dingin akibat hiperhidrosis juga bisa terjadi tanpa tanda apapun.

Gejala yang  Kerap Menyertai Keringat Dingin yang Perlu Diwaspadai

Gejala yang menyertai keringat dingin dan mungkin mengindikasikan keadaan darurat medis, yaitu:

  • Timbulnya rasa nyeri dada atau tekanan.
  • Nyeri yang menjalar ke leher atau lengan.
  • Sianosis (bibir atau jari biru).
  • Tiba-tiba detak jantung cepat atau perubahan irama jantung lainnya.
  • Denyut nadi lemah dan sesak napas.
  • Kulit pucat.
  • Kelemahan.
  • Pusing.
  • Suhu tinggi (demam) atau sangat rendah dengan menggigil.
  • Kekurangan urine. 
  • Kebingungan atau kelesuan.
  • Nyeri hebat yang tidak jelas  penyebabnya.
  • Gemetar.
  • Kecemasan atau lekas marah.

Segeralah mencari pertolongan medis jika kamu atau orang lain mengalami gejala-gejala tersebut.

Cara Mengatasi Keringat Dingin

Pengobatan keringat dingin akan bervariasi, tergantung dari penyebab yang mendasarinya.

Sebagai contoh, jika kondisi ini terjadi akibat serangan jantung, kondisi ini perlu mendapatkan perawatan intensif rumah sakit. 

Sementara itu, jika penyebabnya adalah sepsis, kondisi ini membutuhkan konsumsi antibiotik, dan tindakan untuk menstabilkan pernapasan dan jantung.

Kapan Perlu ke Dokter?

Jika tubuh mengalami syok, terinfeksi, atau terluka parah, perhatian medis darurat kamu perlukan untuk mencegah kerusakan jangka panjang.

Kamu juga harus mencari pertolongan medis darurat jika kamu merasa mengalami serangan jantung.

Sumber :  Halodoc  . . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.