“Minyak kelapa dapat membantu mengurangi rasa lapar, meningkatkan kesehatan mulut, dan banyak lagi. Kamu bisa membuatnya sendiri di rumah agar lebih sehat dan higienis.”

Minyak kelapa adalah minyak yang diekstrak dari daging kelapa matang. Prosesnya melibatkan pengepresan daging kelapa atau ekstraksi menggunakan metode kimia atau panas. 

Minyak kelapa memiliki sifat pelembap, sehingga sering digunakan sebagai bahan alami dalam perawatan kulit dan rambut. Nah, mau tahu cara membuat minyak kelapa di rumah dengan bahan sederhana? Berikut ulasannya!

Cara Membuat Minyak Kelapa

Dengan membuat minyak kelapa sendiri, kamu memiliki kendali langsung terhadap kualitas bahan mentah yang digunakan dan proses pembuatannya. Hal ini berguna untuk memastikan keaslian dan kemurnian minyak.

Selain itu, minyak kelapa buatan sendiri tidak mengandung bahan tambahan atau pengawet yang ditambahkan, seperti halnya pada produk komersial. Kamu bisa mengikuti beberapa langkah di bawah ini untuk membuatnya:

1. Bersihkan dan parut

Pertama-tama, buang atau kupas kulit kelapanya terlebih dulu sebelum kamu memprosesnya. Selanjutnya, parut kelapa dengan tangan menggunakan sisi parutan yang halus sampai semuanya beres.

2. Rendam dan saring

Tambahkan 1 hingga 3 gelas air ke kelapa parut, lalu peras sari kelapa dengan tangan, jangan memblendernya. Kamu bisa memeras kelapa menggunakan kain katun tipis untuk mempermudah penyaringan.

3. Panaskan dan biarkan di suhu ruang

Masukkan air kelapa ke dalam panci besar dan panaskan sampai hangat, lalu matikan kompor. Biarkan sampai bersuhu ruang dengan sendirinya, jangan mengaduknya agar proses skimming menjadi lebih cepat.

4. Rebus kembali

Kamu bisa merebusnya dengan api sedang dan biarkan sampai mendidih. Waktunya berkisar 30-45 menit, tergantung dari banyaknya lemak yang kamu dapatkan. 

Akan muncul buih-buih atau bintik-bintik minyak di atas air kelapa saat proses perebusan berlangsung. Kamu bisa memisahkan minyaknya dengan menggunakan sendok.

5. Saring dan dinginkan

Saring minyak dengan saringan atau kain katun tipis. Biarkan hingga benar-benar dingin dan gunakan untuk melembabkan kulit, rambut, atau sebagai bahan dasar minyak untuk menggoreng.

Selain minyak kelapa, terdapat beberapa jenis minyak lain yang juga bermanfaat baik bagi tubuh. Ini beberapa di antaranya:

• Lebih Sehat dari Minyak Kelapa, Ini 7 Manfaat Virgin Coconut Oil
• 13 Manfaat Minyak Zaitun bagi Kesehatan Tubuh
• 4 Manfaat Canola Oil untuk Kecantikan dan Kesehatan Tubuh 

Manfaat Minyak Kelapa untuk Kesehatan

Minyak kelapa memiliki sifat antimikroba dan antioksidan, dapat meningkatkan kesehatan kulit dan mulut, serta membantu menurunkan berat badan. Di bawah ini beberapa manfaat lainnya:

1. Mendorong pembakaran lemak

Minyak kelapa mengandung asam lemak medium rantai (MCT) dalam jumlah tinggi, terutama asam laurat. MCT dapat langsung digunakan sebagai sumber energi oleh tubuh dan cenderung diubah menjadi keton, yang merupakan bahan bakar otak dan otot yang efisien.

2. Bekerja sebagai sumber energi

MCT dalam minyak kelapa memberikan pasokan energi yang cepat. Zat tersebut masuk ke hati dan menjadi pasokan energi dengan cara yang sama seperti karbohidrat, yakni sumber energi utama dalam tubuh.

3. Memiliki efek antimikroba

Minyak kelapa memiliki sifat antimikroba dan antijamur karena kandungan MCT, khususnya asam laurat. Kandungan tersebut bekerja dengan membunuh dan mencegah patogen berkembang biak.

Penggunaan minyak kelapa dapat membunuh dan mencegah perkembangbiakan beberapa patogen, termasuk:

• Stafilokokus aureus.
• Streptococcus mutans.
• Streptococcus pyogenes.
• Escherichia coli.
• Helicobacter pylori.

4. Membantu mengurangi rasa lapar

Sebagian MCT yang kamu makan dipecah dalam proses yang menghasilkan molekul bernama keton. Keton mengurangi nafsu makan dengan bertindak langsung pada pembawa pesan kimiawi otak, atau mengubah tingkat hormon pemicu rasa lapar, seperti ghrelin.

5. Membantu meningkatkan fungsi otak

MCT memiliki sifat antikonvulsan yang dapat diubah menjadi keton oleh hati. Keton ini berfungsi sebagai sumber energi alternatif bagi otak dan memiliki efek stabilisasi pada aktivitas listrik di otak.