Informasi Kesehatan

Mengenal Kateterisasi Jantung: Jenis, Prosedur, dan Efek Sampingnya

jantung-2.jpg

Ciri-Ciri Asam Lambung Naik ke Paru-Paru dan Penanganannya

Ciri-ciri asam lambung naik ke paru-paru penting dikenali…

Ketahui Penyebab & Cara Mengatasi Gatal Selangkangan

  “Salah satu penyebab selangkangan gatal adalah infeksi…

Ini Gejala Lentigo yang Tak Boleh Disepelekan

  Lentigo merupakan bintik-bintik hitam yang muncul akibat…

“Kateterisasi jantung merupakan prosedur medis untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit jantung. Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan ketika dokter mencurigai adanya masalah pada jantung dan pembuluh darah.”

Kateterisasi jantung adalah prosedur untuk memeriksa kondisi kesehatan jantung. Nama lainnya angiogram koroner dan dilakukan oleh tim medis di laboratorium kardiologi.

Selama prosedur, Tim medis akan memberi obat penenang atau bius lokal untuk mengurangi ketidaknyamanan. Kemudian, memasukkan kateter melalui arteri atau vena dan menariknya perlahan ke arah jantung.

Apa itu Kateterisasi Jantung?

Kateterisasi pada jantung adalah prosedur medis di mana seorang dokter memasukkan kateter (selang tipis) melalui pembuluh darah. Tujuan utamanya adalah mengevaluasi kondisi jantung dan pembuluh darah koroner.

Selain itu, prosedur juga berguna untuk menentukan langkah pengobatan yang sesuai dengan masalah pada pasien. Lantas, apakah kateterisasi jantung sama dengan pasang ring jantung?

Kedua prosedur tersebut sama-sama dilakukan pada organ jantung, tapi memiliki metode yang berbeda. Pasang ring jantung sendiri adalah prosedur pemasangan sebuah struktur logam (stent) ke dalam arteri koroner.

Tujuannya untuk membuka jalur aliran darah. Stent berfungsi sebagai perangkat medis yang bertugas menjaga pembuluh darah tetap terbuka dan mencegah penyempitan terjadi kembali.

Kelompok yang Perlu Melakukan Kateterisasi Jantung

Kateterisasi jantung umumnya untuk orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Pemeriksaan ini dapat memudahkan dokter untuk melihat dan mengevaluasi kondisi jantung dengan lebih detail.

Lantas, kapan harus menjalani pemeriksaan kateterisasi jantung? Karena merupakan salah satu prosedur untuk mengobati penyakit jantung, tim medis akan melakukannya ketika:

  • Terjadi gangguan irama jantung atau aritmia.
  • Pasien mengalami penyempitan pada pembuluh darah. 
  • Katup jantung mengalami penyempitan atau tidak dapat berfungsi dengan baik.
  • Dokter menemukan adanya lubang atau kelainan pada struktur jantung. 
  • Mengetahui tingkat keparahan kerusakan jantung, setelah pasien mengalami serangan jantung.
  • Ingin mengidentifikasi aneurisma aorta atau pembengkakan pada arteri besar yang memasok darah dari jantung.
  • Mengevaluasi penyakit jantung bawaan pada anak-anak atau orang dewasa.

Jenis Kateterisasi Jantung

Kateterisasi jantung terbagi menjadi dua jenis, yaitu kiri dan kanan. Ini fungsinya masing-masing:

1. Kateterisasi jantung kiri

Tim medis melakukan kateterisasi melalui pembuluh arteri pada pangkal lengan atau paha. Fungsinya untuk mengetahui atau mendeteksi lokasi penyempitan atau sumbatan pada pembuluh koroner, dan tekanan bilik kiri serta aorta.

2. Kateterisasi jantung kanan

Tim medis melakukan kateterisasi melalui pembuluh vena pada pangkal paha. Fungsinya untuk memeriksa struktur, tekanan, dan kadar oksigen pada bilik-bilik jantung serta pembuluh darah paru-paru. 

Tujuan dan Manfaat Kateterisasi Jantung

Pemeriksaan jantung ini bertujuan untuk mendiagnosis dan mengobati beberapa kondisi jantung. Melalui prosedur, dokter dapat melihat otot jantung, katup dan pembuluh darah jantung dengan lebih jelas.

Dengan begitu, dokter bisa menemukan masalah dan terkadang menggunakan prosedur lain untuk mengatasinya saat itu juga. Berikut beberapa manfaat melakukan kateterisasi jantung:

  • Bisa membantu dokter menemukan penyebab pasien mengalami nyeri dada atau irama jantung yang tidak normal.
  • Pemeriksaan ini juga berguna untuk mengambil sedikit otot dari jantung untuk diperiksa (biopsi).
  • Memungkinkan dokter untuk mengevaluasi dan mengkonfirmasi adanya penyakit arteri koroner, penyakit katup atau penyakit aorta. Dokter bisa melakukan kateterisasi jantung sebagai prosedur terjadwal atau segera setelah serangan jantung.
  • Membantu dokter mengevaluasi fungsi otot jantung.
  • Memeriksa arteri pulmonal untuk menemukan masalah.
  • Memeriksa aliran darah, kadar oksigen, dan tekanan di area jantung.
  • Mendapatkan lebih banyak informasi yang tidak dapat dari tes lain.
  • Menentukan kebutuhan untuk perawatan lebih lanjut, seperti prosedur intervensi atau cangkok bypass arteri koroner, atau operasi CABG.
  • Membantu memasang stent untuk membuka sumbatan di arteri.
  • Membantu mendiagnosis kardiomiopati, stenosis aorta, regurgitasi katup mitral, atau hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di paru-paru kamu).
  • Merencanakan transplantasi jantung.

Prosedur Kateterisasi Jantung

Kateterisasi jantung dilakukan oleh dokter spesialis jantung, tim rekan kardiologi, dan perawat. Lantas, berapa lama waktu kateterisasi jantung? Prosedur operasi ini berlangsung sekitar satu jam. 

Kurang lebih, berikut ini prosedur kateterisasi jantung yang perlu kamu ketahui:

1. Sebelum operasi

Sebelum prosedur, kamu mungkin perlu menjalani tes diagnostik, seperti tes darah, tes pencitraan jantung, atau tes stres, untuk menentukan seberapa baik jantung kamu bekerja dan membantu memandu prosedur.

Selain itu, berikut adalah beberapa persiapan yang juga penting untuk kamu lakukan:

  • Dokter akan memberitahu apa yang harus pasien dan minum selama 24 jam sebelum ujian.
  • Biasanya, kamu tidak boleh makan atau minum apapun selama enam sampai delapan jam sebelum prosedur kateter.
  • Beri tahu dokter tentang obat apa pun (termasuk obat bebas, jamu, dan vitamin) yang kamu minum. Dokter mungkin meminta kamu untuk berhenti meminumnya sebelum prosedur. Jangan berhenti minum obat sampai dokter memberitahu kamu.
  • Beri tahu dokter atau perawat jika kamu memiliki alergi terhadap apa pun, terutama produk yodium, kerang, lateks atau karet, obat-obatan seperti penisilin, atau pewarna sinar-X.

Tepat sebelum prosedur kateterisasi jantung, perawat akan memasang jalur intravena ke dalam pembuluh darah di lengan. Ini untuk memberikan obat penenang untuk membantu kamu rileks. Namun, kamu tetap terjaga dan mengikuti instruksi selama prosedur berlangsung.

Lalu, perawat akan membersihkan dan mencukur area tempat dokter akan bekerja. Ini biasanya di area selangkangan. Kemudian, tim medis memberikan anestesi lokal untuk membuat mati rasa.

2. Selama prosedur

Setelah itu, dokter spesialis akan menusukkan jarum melalui kulit dan hingga ke pembuluh darah besar. selanjutnya, memasukkan tabung kecil ke dalam bejana.

Kemudian, dokter akan memasukkan kateter atau tabung panjang tipis ke dalam pembuluh darah secara perlahan, sembari melihat video di layar. Video tersebut akan menunjukkan posisi kateter saat masuk melalui pembuluh darah utama dan ke jantung.

Saat kateter terpasang, dokter akan meredupkan lampu dan memasukkan sedikit pewarna (bahan kontras) melalui kateter ke dalam arteri dan ruang jantung. Bahan kontras ini untuk membedakan pembuluh, katup, dan bilik.

Berbagai alat dapat ditempatkan di ujung kateter. Termasuk alat untuk mengukur tekanan darah di setiap ruang jantung dan pembuluh darah, melihat bagian dalam pembuluh darah, mengambil sampel darah dari berbagai bagian jantung, atau mengambil sampel jaringan (biopsi) dari dalam jantung.

Selama prosedur pemeriksaan ini, dokter bisa melakukan hal-hal berikut:

  • Menemukan penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah yang bisa menyebabkan nyeri dada (angiogram).
  • Mengukur tekanan dan kadar oksigen di berbagai bagian jantung (penilaian hemodinamik).
  • Melihat seberapa baik jantung memompa darah (ventrikulogram kanan atau kiri).
  • Mengambil sampel jaringan dari jantung (biopsi).
  • Mendiagnosis masalah jantung yang muncul sejak lahir (cacat jantung bawaan).
  • Mendiagnosis penyakit katup jantung.
  • Memeriksa pembuluh darah untuk pembekuan darah.

Setelah pemeriksaan selesai, dokter akan melepas kateter dan pembungkusnya. Perawat akan menekan area untuk mencegah perdarahan. Terkadang tim medis akan memnggunakan perangkat penutup khusus.

3. Setelah prosedur

Setelah prosedur berlangsung, tim medis akan membawa pasien ke ruang observasi. Selanjutnya, tim perawat akan memantau kondisi jantung, tekanan darah, dan suhu dan memeriksa tanda-tanda perdarahan di lokasi kateter secara berkala.

Setelah masa pemulihan, kamu bisa pulang ke rumah kecuali dokter memutuskan sebaliknya. Pada beberapa kasus, pasien mungkin bermalam di rumah sakit untuk dilakukan observasi lebih lanjut.

Efek Samping Kateterisasi Jantung

Meskipun cenderung aman, beberapa pasien bisa saja mengalami efek samping pasca prosedur. Beberapa efek sampingnya seperti:

  • Pendarahan atau memar.
  • Emboli atau gumpalan darah yang mengganggu aliran darah.
  • Nyeri saat memasukkan kateter ke dalam tubuh.
  • Nyeri dada dan serangan jantung.
  • Infeksi di tempat memasukkan kateter.
  • Masalah dengan irama jantung (biasanya sementara)
  • Iskemia atau penurunan aliran darah ke jaringan jantung.
  • Penyumbatan mendadak pada arteri koroner.
  • Robekan pada lapisan arteri.
  • Kerusakan ginjal dari zat pewarna.
  • Stroke jika emboli mengganggu aliran darah ke otak.

Untuk meminimalisir risiko efek samping, ketahui penyakit yang tak boleh ditangani dengan kateterisasi. 

Tempat Melakukan Kateterisasi Jantung dan Biayanya

Prosedur kateterisasi jantung dilakukan di rumah sakit. Biayanya bisa bervariasi, tergantung di rumah sakit mana kamu melakukannya. Di rumah sakit swasta Indonesia, biaya prosedur kateterisasi jantung berkisar mulai dari harga Rp9.000.000 hingga lebih dari Rp10.000.000.

 

Sumber:   Halodoc   . . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.