Informasi Kesehatan

Bahaya Kandungan Sulfur Dioksida-Asam Benzoat pada Saus dan Kecap

bahan-kimia-pertambangan.jpg

6 Bahaya Mengonsumsi Makanan Mengandung Formalin

“Formalin merupakan bahan pengawet berbahaya yang sering digunakan…

Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan dan Cara Mengatasinya

  “Sakit perut sebelah kanan bisa terjadi karena…

Begini Cara Ampuh Mencegah Timbulnya Biang Keringat

“Biang keringat terjadi karena penyumbatan kelenjar keringat yang…

“Sulfur dioksida dan asam benzoat adalah dua jenis pengawet yang umum digunakan pada makanan. Meskipun aman bila dikonsumsi dalam batas wajar, kedua zat aditif tersebut bisa menimbulkan reaksi alergi pada orang yang sensitif.”

Saus dan kecap merupakan dua bumbu yang sering sekali digunakan untuk menambah rasa dan kelezatan makanan. Namun, baru-baru ini ramai beredar kabar mengenai saus dan kecap dari Indonesia yang ditarik oleh Badan Pengawas Singapura (SFA) lantaran memiliki dua kandungan alergen.

SFA mengidentifikasi adanya sulfur dioksida pada kedua produk tersebut, sedangkan kandungan asam benzoat ditemukan pada saus sambal. Sebenarnya kedua kandungan tersebut masih dalam jumlah yang wajar, tapi sulfur dioksida dan asam benzoat bisa berbahaya bagi konsumen yang memiliki alergi. Simak penjelasannya di sini.

Mengenal Sulfur Dioksida dan Dampaknya pada Kesehatan

Sulfur dioksida (SO2) termasuk dalam zat aditif makanan yang digunakan sebagai pengawet. Berkat sifat antimikroba yang dimilikinya, sulfur dioksida bisa mencegah makanan mengalami pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Selain itu, sifat antioksidan zat aditif tersebut juga mampu menghambat oksidasi kimia dan enzimatik, sehingga mencegah makanan menjadi gelap.

Sulfur dioksida sering digunakan pada berbagai makanan dan minuman, seperti biskuit, jus buah, sirup, anggur, cider, bir, serta sayuran dan buah-buahan segar atau kering, selai jeruk, kacang-kacangan, makanan laut, dan daging. 

Meski bermanfaat untuk menjaga kesegaran makanan, sulfur dioksida bisa menimbulkan risiko kesehatan. Zat aditif makanan tersebut bisa menyebabkan dermatitis, urtikaria, hipotensi, dan diare pada orang yang sensitif.  Zat ini juga bisa menyebabkan gangguan pernapasan, terutama pada orang dengan penyakit asma dan anak-anak.

Tidak hanya itu saja, sulfur dioksida juga bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti serangan asma, sakit kepala dan mual pada orang yang rentan. Itulah mengapa zat aditif makanan ini harus dicantumkan pada kemasan makanan dengan nama lengkapnya dan jumlahnya harus dibatasi.

Bahaya Asam Benzoat untuk Kesehatan

Asam benzoat juga merupakan zat aditif yang sering digunakan sebagai pengawet dalam makanan. Karena memiliki sifat antibakteri yang kuat, zat aditif ini bisa menghambat pertumbuhan bakteri, jamur dan ragi yang menjadi penyebab utama pembusukan makanan.

Asam benzoat biasanya digunakan dalam minuman berkarbonasi, sirup, salad buah, icings, selai, jeli, margarin asin, daging cincang, acar, pie, isian kue, salad kemasan, koktail buah, kecap, dan kaviar. Tingkat penggunaan berkisar dari 0,05 hingga 0,1 persen.

Selain dalam makanan, asam benzoat juga sering ditemukan dalam salep antijamur, obat kumur, hingga tisu bayi. Sebagai zat aditif makanan, asam benzoat efektif dalam memperpanjang umur simpan makanan dan minuman, serta mencegahnya kehilangan nutrisi.

Meski begitu, mengonsumsi asam benzoat secara berlebihan bisa menyebabkan diare, sakit perut, dan gejala lainnya, bahkan mengganggu proses metabolisme dalam tubuh. Selain itu, zat aditif tersebut juga bisa menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Misalnya, iritasi dan peradangan.

Beberapa orang juga mungkin bisa mengalami reaksi alergi, seperti gatal-gatal dan bengkak setelah mengonsumsi makanan yang mengandung asam benzoat.

Tips Aman Mengonsumsi Makanan

Ada banyak makanan yang mengandung zat aditif, terutama makanan dalam kemasan, makanan olahan dan makanan yang diproses. Sebenarnya makanan berpengawet yang dijual di supermarket sudah melewati tes keamanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Namun, beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap zat aditif, sehingga perlu lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan berpengawet, seperti saus dan kecap. 

Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari dampak buruk zat aditif, seperti sulfur dioksida dan asam benzoat adalah dengan teliti membaca kandungan yang tertera pada label kemasan. Selain itu, temui dokter untuk melakukan tes alergi bila kamu merasa memiliki alergi terhadap kedua zat aditif tersebut.

 

Sumber:   Halodoc   . . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.