“Formalin merupakan bahan pengawet berbahaya yang sering digunakan pada makanan. Jika dikonsumsi secara berlebihan, zat kimia ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, gangguan pernapasan, bahkan kanker.”
Ada alasan mengapa orang tua sering melarang anaknya jajan sembarangan. Alasannya, karena jajanan di luar sana sering kali mengandung zat kimia beracun, seperti boraks atau formalin.
Awalnya, formalin berasal dari zat formaldehida, zat ini berbentuk gas tidak berwarna dan memiliki bau yang kuat. Ketika formaldehida larut dalam air maka disebut formalin.
Nah, makanan yang mengandung formalin dapat menimbulkan berbagai macam masalah untuk kesehatan tubuh lho. Apa saja? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini.
Dalam sehari-hari formalin biasanya digunakan sebagai disinfektan, dan pengawet di pemakaman, obat-obatan, dan kosmetik. Nah, karena efeknya yang bisa mengawetkan, banyak penjual makanan yang memanfaatkan zat ini untuk memperpanjang masa penyimpanan makanan.
Dalam jumlah sedikit, tubuh masih bisa mentolerir kandungan formalin. Akan tetapi, jika mengonsumsi makanan mengandung formalin terus menerus, maka akan menimbulkan masalah kesehatan seperti berikut:
Salah satu dampak paling umum dari mengonsumsi makanan mengandung formalin adalah munculnya gangguan pencernaan. Pasalnya zat kimia ini akan dicerna langsung oleh lambung.
Formalin memiliki sifat korosif yang dapat menyebabkan cedera parah pada kerongkongan dan lambung. Sehingga mengonsumsinya dalam jumlah banyak akan menimbulkan gejala seperti mual, muntah, diare, sakit perut, dan bahkan radang lambung.
Selain gangguan pencernaan, formalin juga berdampak pada gangguan pernapasan. Dalam konsentrasi yang cukup rendah formalin dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, sehingga menyebabkan batuk, nyeri dada, dan sesak napas.
Sementra itu, dalam konsentrasi yang lebih tinggi zat ini dapat mengakibatkan pembengkakan tenggorokan, radang paru-paru, dan penyempitan bronkus. Efek ini mungkin akan lebih rentan dialami oleh anak-anak, mengingat ukuran diameter saluran udara mereka yang relatif lebih kecil.
Pada orang yang lebih sensitif, mengonsumsi makanan mengandung formalin dapat menimbulkan reaksi alergi seperti asma dan gangguan kulit.
Reaksi alergi ini juga mungkin lebih rentan dialami anak-anak. Sebab, sistem kekebalan tubuh mereka masih dalam proses perkembangan.
Mengonsumsi makanan mengandung formalin ternyata juga dapat memicu penyakit kronis, yaitu kanker. Sebab, formalin pada dasarnya memiliki zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Kanker hidung, tumor hidung, dan leukimia merupakan jenis kanker yang kemungkinan dapat disebabkan akibat paparan zat formalin.
Selain formalin, ada juga bahan pengawet lainnya yang dapat membahayakan tubuh. Untuk tahu lebih lengkapnya yuk kunjungi laman berikut, “Waspada, Kenali Bahan Pengawet Makanan yang Berbahaya.”
Efek ini dapat terjadi jika terpapar formalin dalam jangka panjang. Melansir dari laman Agency for Toxic Substance and Disease Registry, beberapa efek samping formalin pada sistem saraf meliputi:
Ingat, pada anak-anak kondisi ini mungkin berdampak lebih serius.
Iritasi mata sebenarnya lebih sering terjadi jika terpapar uap formalin dalam konsentrasi rendah. Beberapa tandanya, yaitu mata terasa perih, merah, dan berair. Bahaya yang lebih parah jika mata terpapar zat formalin secara langsung, yaitu:
Itulah bahaya mengonsumsi makanan mengandung formalin bagi kesehatan. Supaya kamu terhindar dari makanan berformalin ada sedikit tips yang bisa kamu terapkan. Contohnya, pastikan selalu mencuci bahan makanan sebelum mengonsumsinya, masak daging dengan suhu yang sesuai, dan tentunya usahakan untuk tidak jajan sembarangan di luar.