Stemi adalah jenis serangan jantung yang menyerang bilik jantung bagian bawah. Masalah ini mengubah aktivitas listrik jantung yang terlihat pada jenis tes diagnostik tertentu.
Stemi cenderung lebih parah dan berbahaya ketimbang jenis serangan jantung lainnya. Penyakit ini memiliki risiko komplikasi serius yang bisa berakibat fatal. Nah, mau tahu cara mencegah serangan jantung stemi? Berikut ulasannya!
Gejala Serangan Jantung Stemi
Gejala serangan jantung stemi bisa berbeda-beda pada setiap orang. Umumnya pengidap akan mengalami tanda berupa:
- Nyeri di sekitar tulang belikat, lengan, dada, rahang, lengan kiri, atau perut bagian atas.
- Nyeri atau tekanan di sekitar area dada, disebut juga angina.
- Berkeringat atau merasa kehabisan napas.
- Ketidaknyamanan atau sesak di leher atau lengan.
- Gangguan pencernaan, yaitu rasa tidak nyaman pada perut dan dada.
- Sakit maag, yang menggambarkan rasa asam di mulut dan rasa tidak nyaman di dada bagian atas.
- Mual dan muntah.
- Kelelahan atau kelelahan mendadak.
- Pusing.
- Denyut jantung meningkat atau tidak teratur.
Cara Mencegah Serangan Jantung Stemi
Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah munculnya gejala di atas. Hal utama dan yang paling penting adalah melakukan pemeriksaan fisik secara rutin setiap tahun.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk meminimalisir risiko serangan jantung:
1. Berhenti merokok
Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya seperti nikotin dan karbon monoksida yang dapat merusak pembuluh darah. Zat tersebut menyebabkan penumpukan plak pada dinding arteri, kemudian memicu penyempitan arteri dan menghambat aliran darah ke jantung.
Akumulasi plak juga meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat menyumbat arteri, lalu memicu serangan jantung. Selain itu, nikotin meningkatkan tekanan darah dan mempercepat detak jantung, sehingga membebani kerja jantung secara berlebihan.
2. Pilih nutrisi yang baik
Pola makan yang sehat menjadi salah satu cara terbaik mencegah serangan jantung stemi. Pilihlah makanan kaya nutrisi yang memiliki vitamin, mineral, serat, dan nutrisi lainnya, tetapi lebih rendah kalori.
Kamu bisa mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Sertakan juga produk susu rendah lemak, unggas tanpa kulit, ikan, kacang-kacangan, minyak nabati, dan biji-bijian.
Jangan lupa batasi asupan lemak jenuh dan lemak trans, daging merah dan olahan, gula tambahan, minuman manis, serta natrium. Sesuaikan asupan dengan tingkat aktivitas fisik yang kamu lakukan.
3. Menurunkan tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung dan dapat merusak pembuluh darah. Jika tekanan darah tinggi dibiarkan tidak terkontrol, hal ini dapat menyebabkan penumpukan plak yang menyumbat arteri koroner, sehingga bisa berakhir pada serangan jantung.
4. Aktif secara fisik
Cobalah aktif secara fisik setiap hari dengan berolahraga, setidaknya 150 menit per minggu. Langkah ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, dan menjaga berat badan sehat.
Cara ini juga dapat meningkatkan laju tekanan darah dan memperbaiki sirkulasi darah, yang penting untuk kesehatan jantung. Dengan begitu, kerja jantung menjadi lebih optimal, sehingga terhindar dari risiko serangan jantung.
5. Pertahankan berat badan ideal
Obesitas atau kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko serangan jantung stemi. Oleh karena itu, kamu bisa mendapatkan sekaligus mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan bernutrisi, mengontrol asupan kalori, dan aktif secara fisik.
Sumber: Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.