Cegukan saat puasa sering kali menimbulkan masalah dan dilema. Jika umumnya bisa diatasi dengan minum air, cara ini tidak bisa dilakukan saat sedang berpuasa. Oleh karena itu, ketahui cara lain yang juga ampuh untuk meredakan cegukan tanpa membatalkan puasa.
Cegukan saat puasa dapat terjadi ketika otot diafragma mengalami kontraksi secara tiba-tiba. Otot ini memiliki peran yang penting dalam proses pernapasan. Pada kondisi normal, otot difragma akan turun saat Anda menghirup udara dan akan naik kembali saat mengembuskan napas.
Cegukan saat puasa yang terjadi beberapa jam setelah sahur, kemungkinan besar masih berkaitan dengan makanan yang sebelumnya dikonsumsi. Namun, jika dialami pada siang hari atau menjelang waktu berbuka, umumnya peningkatan asam lambung adalah penyebabnya. Kondisi ini bisa dipicu oleh kondisi perut yang kosong, bahkan stres.
Cegukan dapat terjadi ketika otot diafragma mengalami kontraksi tanpa disengaja dan tiba-tiba. Hal ini menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru terlalu cepat sehingga katup pita suara (glotis) tertutup dan menimbulkan suara “hik”.
Cegukan umumnya dipicu oleh kebiasaan dan pilihan makanan maupun minuman yang dikonsumsi, termasuk makan terlalu cepat, minum minuman bersoda, atau makan terlalu banyak. Beberapa hal tersebut masih mungkin menjadi pemicu cegukan saat puasa, setidaknya hingga 5 jam setelah sahur. Hal ini tergantung pada lamanya proses pencernaan masing-masing orang.
Namun, lain halnya jika cegukan saat puasa terjadi pada siang atau sore hari, yang umumnya disebabkan oleh meningkatnya asam lambung. Kondisi ini akan menyebabkan iritasi pada otot diafragma sehingga akan terjadi kontraksi secara tiba-tiba yang dikenali sebagai cegukan.
Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa perubahan pola makan selama puasa dapat memicu peningkatan asam lambung. Meski demikian, hubungan antara keduanya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Cegukan saat puasa umumnya hanya berlangsung selama beberapa detik atau menit. Namun, terdapat cegukan yang bisa langsung hingga lebih dari 48 jam. Hal ini biasanya didasari oleh kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai, seperti hepatitis, stroke, bahkan kanker.
Selain kondis-kondisi tersebut, cegukan yang berkepanjangan juga dapat terjadi akibat efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu.
Mengonsumsi air putih adalah hal paling umum yang dilakukan untuk mengatasi cegukan. Namun, cara yang satu ini tidak bisa dilakukan untuk menangani cegukan saat puasa. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan cara lain tanpa harus mengonsumsi air putih, seperti menahan napas, bernapas di dalam paper bag, dan menarik napas dalam-dalam.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk menghilangkan cegukan saat puasa:
Melakukan pijatan lembut pada bola mata dapat dilakukan untuk meredakan cegukan saat puasa. Hal ini bisa dilakukan untuk meredakan cegukan karena bola mata dapat merangsang saraf yang mengatur gerakan pita suara, yaitu saraf vagus.
Memijat lembut bola mata dapat dilakukan dengan menutup mata, lalu tekan dengan lembut bola mata yang tertutup selama beberapa detik saat mengalami cegukan.
Manuver valsalva umumnya dilakukan untuk meredakan keluhan telinga yang terasa penuh. Namun, terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa cara ini pun dapat menghentikan cegukan. Sama seperti cara sebelumnya, manuver valsalva juga dapat merangsang saraf vagus, sehingga dapat membantu meredakan cegukan.
Untuk melakukannya, Anda hanya perlu menarik napas yang dalam, lalu tutup hidung dan mulut. Dorong perlahan menggunakan otot perut seperti hendak melakukan buang air besar selama 15 detik. Tunggu hingga 1 menit sebelum Anda mengulangi cara tersebut.
Cegukan saat puasa juga dapat diredakan dengan cara menarik lidah. Saat Anda melakukannya, saraf dan otot di tenggorokan akan terangsang, sehingga cara ini dapat membantu mengatasi penyebab cegukan saat puasa.
Untuk melakukannya, Anda hanya perlu menarik lidah dengan lembut sebanyak 1–2 kali saat cegukan berlangsung.
Arteri karotis adalah sepasang pembuluh darah di leher yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke otak dan wajah. Anda dapat memijat kedua pembuluh darah tersebut untuk meredakan cegukan saat puasa. Hal ini dapat membuat Anda lebih relaks sehingga cegukan bisa mereda lebih cepat.
Anda dapat melakukannya dalam posisi berbaring dengan menengokkan kepala ke arah kiri. Setelah itu, pijat arteri di sisi kanan dengan gerakan berputar selama 5–10 detik.
Selain melakukan cara-cara tersebut, Anda juga disarankan untuk melakukan berbagai upaya pencegahan agar cegukan saat puasa tidak dialami secara berulang.
Berikut ini sejumlah pencegahan yang dapat Anda lakukan:
Setelah mengetahui sejumlah informasi mengenai cegukan saat puasa, Anda kini mengetahui bahwa mengonsumsi air putih bukanlah satu-satunya penanganan yang dapat dilakukan, sehingga Anda tidak perlu lagi kebingungan jika mengalami cegukan saat puasa.
Cegukan saat puasa umumnya tidak didasari oleh kondisi medis tertentu dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika Anda mengalami cegukan lebih dari 2 hari, sebaiknya konsultasikan kepada dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang mendasarinya.
sumber: Halodoc . . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna