Hidung meler adalah kondisi ketika keluarnya lendir dari hidung akibat iritasi, benda asing, maupun infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendiri, tetapi ada cara-cara yang dapat mempercepat penyembuhannya.
Hidung meler terjadi ketika hidung mengeluarkan cairan lendir dari selaput mukosa hidung secara berlebihan karena adanya peradangan atau iritasi. Peradangan ini akan merangsang sel penghasil lendir, sehingga menyebabkan sel-sel tersebut memproduksi lendir lebih banyak dari biasanya.
Hidung meler sering kali terjadi bersamaan dengan keluhan lain, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, dan mata berair.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan hidung meler, mulai dari suhu dingin hingga tanda-tanda infeksi. Berikut ini adalah penjelasannya:
Udara dingin dapat mengiritasi selaput lendir di hidung dan membuat saluran mukosa hidung kering dan rentan berdarah. Untuk mencegah kondisi tersebut terjadi, tubuh akan merespons dengan cara memproduksi lendir yang lebih banyak. Tujuannya adalah untuk melembapkan saluran hidung dan menghangatkan udara dingin yang masuk melewati hidung.
Ketika Anda menangis atau menguap, air mata akan keluar. Air mata tersebut akan mengalir ke dalam rongga hidung melalui saluran air mata yang terletak di ujung dalam kelopak mata.
Setelah berada di dalam rongga hidung, air mata bercampur dengan lendir di hidung. Akibatnya, ada lebih banyak cairan bening yang keluar dari hidung dan menyebabkan hidung meler.
Benda asing yang tersangkut di dalam hidung sering kali dialami oleh anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa juga terjadi pada orang dewasa. Kondisi ini dapat merangsang produksi lendir berlebih.
Lendir tersebut berperan dalam mencegah terjadinya infeksi atau peradangan serta sebagai respon pelumas untuk mengeluarkan benda asing. Akibatnya, hidung menjadi meler dan biasanya berbau tidak sedap.
Sinusitis terjadi akibat peradangan di lapisan sinus dan hidung. Peradangan tersebut disebabkan oleh infeksi virus atau infeksi bakteri dan memicu sinus menghasilkan lendir yang lebih banyak, sehingga menyebabkan hidung meler.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena sinusitis, seperti alergi, merokok atau sering menghirup asap rokok, dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Selain hidung meler, sinus juga dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti nyeri di wajah, hidung tersumbat, lendir kental yang berwarna kuning atau hijau, demam, sakit kepala, dan penurunan fungsi indra penciuman.
Flu merupakan penyebab lain dari hidung meler. Flu merupakan infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus influenza. Virus ini dapat menyerang saluran pernapasan, termasuk hidung, sehingga mengakibatkan peradangan pada kelenjar lendir di saluran hidung.
Gejala flu yang paling umum terjadi adalah demam, kelelahan, bersin-bersin, batuk, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Rhinitis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan lendir hidung sehingga menyebabkan hidung meler. Rhinitis disebabkan oleh reaksi alergi atau nonalergi.
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena rhinitis antara lain adalah menderita penyakit asma, terkena paparan iritasi dan alergen dari lingkungan, dan memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit alergi.
Tak hanya hidung meler, gejala lain dari rhinitis meliputi bersin-bersin, hidung tersumbat, hidung atau tenggorokan gatal, mimisan, infeksi telinga, dan kelelahan.
Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan lunak di dalam hidung yang umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, polip hidung yang berukuran besar dapat menimbulkan gejala berupa hidung meler.
Penyebab polip hidung tidak diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini bisa menyerang siapa saja, terutama orang dewasa dan orang paruh baya. Gejala dari polip hidung yang dapat dirasakan meliputi hidung tersumbat dan pilek yang tak kunjung sembuh.
Pada beberapa kasus, hidung meler akan hilang dalam beberapa hari dengan pengobatan rumahan, seperti mengonsumsi minuman hangat, melakukan kompres hangat di area hidung, dan menggunakan humidifier.
Namun, hidung meler yang disebabkan oleh kondisi medis lainnya perlu mendapatkan penanganan langsung oleh dokter. Berikut ini adalah penjelasannya:
Untuk mengatasi kondisi medis yang menyebabkan hidung meler, ada beberapa jenis obat-obatan yang diberikan oleh dokter, antara lain:
Hidung meler sangat umum terjadi dan sering kali tidak memerlukan penanganan medis oleh dokter. Namun, apabila hidung meler berlangsung selama lebih dari 3 minggu atau disertai dengan kondisi lain, seperti demam, keluar kotoran berbau busuk dari salah satu hidung, kesulitan bernapas, dan nyeri di dahi atau hidung, sebaiknya jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Dengan begitu, dokter dapat menentukan penyebab dan penanganan hidung meler yang sesuai dengan kondisi Anda.
sumber: alodokter . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna