Keluar cairan kuning dari hidung berupa ingus bisa terjadi ketika Anda sedang flu. Keluhan ini biasanya cukup mengganggu, apalagi jika Anda harus sering membuangnya. Cairan kuning dari hidung bisa diatasi hingga tuntas dengan cara yang mudah.
Cairan yang keluar dari dalam hidung lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan ingus. Ingus sendiri merupakan lendir yang dihasilkan oleh kelenjar lendir di hidung dan berfungsi untuk menjaga kelembapan bagian dalam hidung, serta menghalangi kuman atau bakteri agar tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.
Ingus normalnya berwarna bening. Namun, ada beberapa kondisi medis yang bisa memengaruhi cairan lendir ini sehingga memiliki warna lain, salah satunya warna kuning.
Keluar cairan kuning dari hidung umumnya berasal dari sel darah putih yang mati setelah selesai melakukan tugasnya dalam melawan virus atau bakteri penyebab infeksi. Pada kondisi tersebut, sel darah putih yang mati akan bercampur dengan ingus dan membuat warnanya menjadi kekuningan.
Keluar cairan kuning dari hidung menandakan adanya infeksi pada saluran pernapasan, terutama di hidung. Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab keluar cairan kuning dari hidung yang perlu Anda ketahui:
Sinusitis adalah peradangan pada sinus. Sinus sendiri merupakan rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Sinusitis sering kali terjadi akibat infeksi virus atau bakteri, maupun komplikasi dari rhinitis alergi.
Saat mengalami sinusitis, gejala yang paling sering muncul adalah keluar cairan kuning dari hidung. Selain itu, penderita sinusitis juga akan mengalami gejala lain berupa nyeri pada wajah, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat.
Flu atau influenza disebabkan oleh infeksi virus, salah satunya virus influenza yang dapat menyerang hidung, tenggorokan, bahkan paru-paru. Virus ini dapat menyebar dengan cepat dan bersifat musiman, serta meningkat seiring dengan perubahan musim, terutama di musim hujan.
Saat terkena flu, sel darah putih di dalam tubuh Anda akan melawan virus penyebab flu. Setelah selesai melakukan tugasnya, sel darah putih yang mati akan dibuang melalui ingus. Oleh karena itu, lendir yang keluar dari hidung memiliki warna kekuningan.
Selain keluar cairan kuning dari hidung, gejala lain yang bisa dirasakan jika mengalami flu adalah pilek, batuk, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, badan pegal-pegal, demam, dan sakit kepala.
Keluarnya cairan kuning dari hidung tentunya bisa menjadi keluhan yang cukup mengganggu. Agar cairan atau ingus berwarna kuning tidak keluar lagi, Anda bisa melakukan cuci hidung yang benar secara rutin.
Cuci hidung mampu membersihkan lendir dari hidung serta melegakan pernapasan. Sebaiknya, cuci hidung dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang bisa dibeli di apotek.
Selain melakukan cuci hidung, keluhan ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, pemberian antibiotik menjadi penanganan utama untuk mengatasinya. Ini karena antibiotik dapat membunuh bakteri penyebab infeksi di saluran pernapasan. Meski begitu, jenis antibiotik yang dipakai tidak boleh sembarangan dan membutuhkan resep dokter.
Keluar cairan kuning dari hidung yang disebabkan oleh alergi dan reaksi peradangan juga bisa diatasi dengan mengonsumsi obat antihistamin dan kortikosteroid. Jenis obat-obatan ini memang bekerja dengan cara meredakan gejala reaksi alergi dan menekan proses peradangan, yang salah satunya berupa keluarnya ingus yang berwarna kuning.
Jika Anda mengalami keluar cairan kuning dari hidung terus-menerus, terlebih yang disertai dengan demam, batuk, hingga sesak, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.