Sakit kepala sampai mata bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari mata tegang sampai infeksi sinus. Kondisi ini umumnya bukan hal yang serius, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, menghambat aktivitas, dan menurunkan kinerja sehari-hari.
Sakit kepala bisa muncul di berbagai lokasi di kepala, mulai dari pelipis, dahi, sampai ke belakang mata. Sakit kepala sampai mata menjadi salah satu yang banyak dikeluhkan orang dan dapat muncul dengan nyeri yang ringan dan tajam serta berdenyut.
Penyebab dari sakit kepala sampai mata sangat bervariasi dan perlu untuk diatasi dengan tepat supaya kondisi ini tidak terjadi berlarut-larut serta mengganggu aktivitas penderitanya.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan sakit kepala sampai mata. Berikut ini adalah berbagai penyebab dan penjelasannya:
Jika keluhan sakit kepala sampai mata muncul ketika Anda sedang bekerja atau bermain gadget dalam jangka waktu yang lama, kemungkinan penyebabnya adalah mata tegang. Ini dapat terjadi karena mata mencoba untuk terus fokus terhadap apa yang sedang Anda kerjakan atau mainkan.
Selain sakit kepala, mata tegang juga ditandai dengan gejala lain, seperti mata kering, penglihatan ganda atau kabur sementara, sakit mata, sampai peka terhadap cahaya.
Penyebab sakit kepala sampai mata juga bisa karena sakit kepala tegang. Bila disebabkan oleh kondisi ini, bahu dan leher biasanya juga akan terasa sakit dan mata akan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
Sakit kepala tegang bisa dipicu oleh banyak hal, mulai dari kurang tidur, stres, depresi, sampai kurangnya asupan nutrisi.
Migrain sering kali diawali dengan sakit kepala di sekitar mata dan pelipis, lalu menyebar hingga ke belakang kepala. Migrain biasanya hanya terjadi pada satu sisi kepala dengan tingkat nyeri yang sedang hingga berat.
Migrain tidak hanya menyebabkan sakit kepala sampai mata, tetapi juga mungkin memicu keluhan lain, seperti mual, pusing, peka terhadap cahaya, suara, dan bau, merasa lelah, serta hilang nafsu makan.
Sakit kepala cluster dapat menyebabkan nyeri di salah satu sisi kepala, termasuk di belakang mata. Rasa nyeri yang ditimbulkan dari sakit kepala jenis ini biasanya cukup tajam, terasa begitu menyakitkan, menusuk, serta bisa menjalar ke area lain, seperti wajah dan leher.
Sakit kepala cluster dapat terjadi pada siapa saja, tetapi pria berusia 20–50 tahun lebih rentan mengalami kondisi ini.
Penderita sinusitis sangat mungkin untuk mengalami sakit kepala sampai ke mata. Pasalnya, peradangan yang terjadi pada sinus bisa menyebabkan hidung menjadi tersumbat, yang akhirnya membuat keluhan sakit kepala muncul.
Untuk mengetahui apakah sakit kepala sampai mata yang Anda derita disebabkan oleh sinusitis atau bukan, cobalah lihat gejala yang menyertainya. Beberapa gejala sinusitis antara lain adalah hidung meler dengan lendir berwarna kuning atau hijau, hidung tersumbat, sakit telinga, bau mulut, batuk, sampai demam.
Selain 5 kondisi di atas, sakit kepala sampai mata juga mungkin disebabkan oleh kondisi lain, seperti skleritis, neuritis optik, penyakit Graves, dan glaukoma.
Sakit kepala sampai mata perlu untuk diatasi sesuai dengan penyebab yang mendasarinya supaya rasa sakit yang ditimbulkan bisa segera hilang. Namun, untuk membantu meredakan sakit kepala yang diderita, ada beberapa penanganan di rumah yang bisa diterapkan, seperti:
Bila penanganan ala rumahan tidak juga mengurangi keluhan sakit kepala sampai mata yang Anda derita, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Terlebih jika keluhan sakit kepala sampai mata yang diderita disertai dengan gejala lain, seperti penglihatan berubah secara tiba-tiba, mual, muntah, dan sakit mata yang parah.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab sakit kepala sampai mata yang diderita sehingga bisa memberikan penanganan yang sesuai.
sumber: alodokter . com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna