Informasi Kesehatan

Selain Insomnia, Ini 5 Penyakit yang Menyebabkan Susah Tidur

068097000_1593142202-Susah-Tidur-Ini-Cara-Ampuh-Mengatasinya-shutterstock_1160694688.jpg

Nyeri Otot Tak Kunjung Sembuh Dapat Menjadi Gejala 6 Penyakit ini

Nyeri otot memang merupakan salah satu keluhan kesehatan…

Waspada, Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Mengonsumsi Etilen Oksida

“Etilen oksida adalah salah satu zat beracun yang…

Benarkah PCOS Tidak Dapat Disembuhkan? Ini Faktanya

“Polycystic ovarian syndrome atau PCOS bisa menyebabkan infertilitas…

“Penyebab insomnia ada banyak, mulai dari jet lag hingga kondisi medis tertentu. Dengan mengetahui kondisi medis yang menyebabkan sulit tidur, pengidap bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.”

Insomnia sudah terkenal sebagai gangguan yang membuat pengidapnya sulit tidur nyenyak. Namun, belum banyak yang tahu bahwa selain insomnia, gangguan tidur juga bisa terjadi akibat kondisi medis lainnya.

Kondisi sulit tidur tentu tidak boleh kamu sepelekan. Pasalnya, kurangnya waktu tidur yang berkualitas bisa menyebabkan banyak dampak buruk untuk kesehatan, baik fisik maupun mental. 

Karena itu, penting untuk mengetahui penyakit apa saja yang jadi penyebab insomnia agar kamu bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

Berbagai Penyakit yang Membuat Susah Tidur

Insomnia sebenarnya bisa terjadi akibat banyak hal. Penyebabnya mulai dari sesuatu yang ringan, seperti jet lag, belum beradaptasi dengan lingkungan baru, stres, dan lain-lain. Namun, penyebab insomnia juga bisa terjadi akibat suatu penyakit.

Berikut adalah beberapa penyakit yang membuat susah tidur:

1. Heartburn

Heartburn bisa menjadi salah satu penyebab seseorang sulit tidur. Pasalnya, berbaring di tempat tidur sering kali membuat pengidap merasa lebih buruk. 

Dalam dunia medis, heartburn adalah kondisi yang terjadi akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. 

Nah, untuk mengatasi susah tidur akibat kondisi medis ini, hindari mengonsumsi makanan berat atau berlemak serta kopi dan alkohol, terutama pada malam hari. Selain itu, kamu juga bisa memposisikan tubuh bagian atas lebih tinggi dari kaki, atau mengonsumsi obat yang dapat membantu menekan sekresi asam lambung. 

2. Gagal jantung

Selanjutnya adalah gagal jantung, atau kondisi penurunan bertahap kemampuan jantung untuk memompa, atau mengedarkan darah secara optimal. Kondisi ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru dan jaringan. Akibatnya, pengidap bisa terbangun di malam hari dengan sesak napas yang membuatnya sulit tidur. 

Selain itu, penyebab lain yang bisa membuat orang dengan gagal jantung kesulitan tidur adalah apnea tidur obstruktif. Ini adalah gangguan pernapasan yang membuat pengidap beberapa kali terbangun di malam hari. Hal ini tentu dapat mengganggu tidur, menyebabkan kantuk di siang hari, dan memperburuk gagal jantung. 

3. Gangguan muskuloskeletal

Gangguan muskuloskeletal adalah gangguan yang memengaruhi ligamen, otot, saraf, sendi, dan tendon, serta tulang belakang. Salah satu contoh gangguan ini adalah artritis.

Nyeri artritis dapat membuat orang sulit untuk tertidur dan berpindah posisi ketika beristirahat. Selain itu, pengobatan dengan steroid juga sering menyebabkan insomnia. 

Bila kamu sulit tidur karena nyeri sendi, kamu mungkin perlu mengonsumsi aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) sebelum tidur. Tujuannya untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan pada persendian di malam hari, sehingga kamu bisa beristirahat lebih baik.

4. Masalah pernapasan

Perubahan terkait sirkadian pada otot-otot di sekitar saluran udara dapat menyebabkan saluran udara menyempit pada malam hari. Kondisi ini akan meningkatkan potensi serangan asma nokturnal yang membangunkan seseorang yang sedang tidur secara tiba-tiba.

Kesulitan bernapas atau ketakutan akan serangan asma dapat membuat seseorang lebih sulit untuk tertidur. Ini mirip dengan penggunaan steroid atau obat pernapasan lain yang turut memiliki efek stimulasi yang mirip dengan kafein. 

Seseorang yang mengidap emfisema atau bronkitis mungkin juga mengalami kesulitan tertidur,  karena produksi dahak yang berlebihan, sesak napas, dan batuk.

5. Kecemasan

Gangguan kecemasan umum memiliki tanda berupa perasaan khawatir, cemas, atau gelisah yang terus-menerus dan mengganggu. Perasaan ini luar biasa intens atau tidak proporsional dengan masalah dan bahaya nyata dari kehidupan sehari-hari pengidapnya.

Orang dengan kecemasan umum biasanya mengalami kekhawatiran yang berlebihan dan terus-menerus setiap hari selama enam bulan atau lebih. Gejala umum termasuk kesulitan tidur, kesulitan untuk tetap tidur, dan tidak merasa seperti beristirahat setelah tidur.

Beberapa kondisi lainnya yang menjadi penyebab kesulitan tidur selain insomnia adalah depresi, fobia dan serangan panik, epilepsi, demensia, skizofrenia, penyakit Parkinson, penyakit bipolar, hingga stroke dan sakit kepala. 

 

sumber: Halodoc . com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna