“Penyebaran penyakit demam berdarah terjadi melalui nyamuk yang berkembang biak di daerah dengan banyak genangan air. Gejala dan ciri-ciri DBD mulai dari demam tinggi hingga 40 derajat Celsius hingga munculnya bintik merah pada kulit.”
Demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi salah satu penyakit yang terkenal, terutama pada daerah tropis dan subtropis.
Kenali gejala dan ciri-ciri DBD sehingga kamu tahu bagaimana tindakan penanganan dan pencegahan yang efektif.
Demam berdarah terjadi karena virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang umumnya hidup pada daerah yang panas dan lembap.
Masalah kesehatan ini harus kamu waspadai karena dapat menyebabkan perdarahan yang parah, penurunan tekanan darah, bahkan hingga kematian mendadak.
Virus dengue yang menyebabkan demam berdarah menyebar melalui nyamuk yang berkembang biak pada lingkungan yang memiliki banyak genangan air.
Nyamuk ini menularkan virus saat menghisap darah manusia. Agar lebih waspada, kamu sebaiknya mengenali apa saja gejala dan ciri-ciri DBD berikut ini:
Lalu, apakah pengidap DBD mengalami demam naik turun? Benar.
Biasanya, demam akan turun sementara dan dapat kambuh kembali, bahkan bisa lebih parah. Inilah yang membuat DBD sulit untuk terdeteksi.
Dalam beberapa kasus, gejala demam berdarah dapat memburuk dan berisiko mengancam jiwa.
Selain itu, virus ini juga menyebabkan penurunan jumlah trombosit pada tubuh secara drastis.
Penurunan trombosit ini dapat menyebabkan gejala berikut:
Faktanya, gejala demam berdarah, termasuk pada anak, bisa terjadi dalam beberapa fase. Inilah mengapa, ayah dan Ibu Wajib Tahu, Ini Fase Demam Berdarah pada Anak.
Selain mengenali gejala dan ciri-ciri DBD, kamu perlu mengetahui faktor risiko yang meningkatkan peluang terinfeksi penyakit ini.
Beberapa faktor tersebut meliputi:
Salah satu langkah pencegahan penyakit DBD adalah vaksinasi.
Para ahli kesehatan merekomendasikan vaksin ini untuk orang-orang yang berusia antara 9-45 tahun, terutama bagi mereka yang tinggal pada wilayah tropis dan subtropis. Pemberian vaksin terbagi menjadi tiga dosis selama 12 bulan.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksin bukanlah langkah pencegahan yang efektif untuk DBD pada wilayah tropis dan subtropis. Langkah pencegahan terbaik adalah mengendalikan populasi nyamuk pada sekitar lingkungan tempat tinggal.
Lebih jelasnya, berikut ini pencegahan yang bisa kamu dan keluarga lakukan untuk mengendalikan populasi nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk.
Nyamuk demam berdarah akan lebih aktif saat matahari terbit hingga terbenam. Memakai pendingin ruangan saat cuaca panas dapat mengurangi risiko penyebaran nyamuk karena nyamuk tidak menyukai udara dingin.
Tips mencegah DBD selanjutnya adalah memakai pakaian yang tertutup. Misalnya, baju dan celana panjang, kaos kaki, dan sepatu.
Langkah ini menjadi penting, terlebih bagi orang-orang yang tinggal pada daerah tropis dan subtropis.
Saat ini tersedia banyak jenis obat nyamuk, seperti semprotan, bakar, dan lotion. Semprotkan atau oleskan lotion nyamuk sebelum tidur.
Saat musim hujan tiba, mungkin perlu menggunakan lotion nyamuk lebih sering karena nyamuk akan lebih mudah berkembang biak selama musim hujan.
Nyamuk biasanya berkembang biak pada genangan air sekitar rumah, seperti got, pot tanaman, wadah air, dan kolam.
Bersihkan kolam dan semua wadah air setidaknya seminggu sekali.
Selain itu, jangan lupa untuk membuang atau menjauhkan barang-barang bekas yang dapat menampung air.
Itulah pembahasan mengenai gejala dan ciri-ciri demam berdarah, hingga tips pencegahannya. Agar lebih memahami masalah kesehatan ini, sebaiknya ketahui pula Mitos dan Fakta Seputar DBD.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.