"Stroke ringan merupakan penyakit yang dapat menghampiri berbagai kalangan usia. Mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat seperti mengontrol asupan makanan, melakukan diet, hingga rutin berolahraga dapat melindungi diri dari penyakit stroke. "
Kerap dikenali sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, ternyata penyakit stroke tidak pandang bulu dan bisa menyerang anak usia muda, lho! Terlebih lagi untuk stroke ringan. Jenis stroke ini juga dikenal sebagai Transient Ischemic Attack (TIA) yang merupakan kondisi ketika aliran darah ke otak terhambat dalam durasi yang singkat.
Gejala yang dirasakan oleh penderita stroke ringan pun tidak jauh berbeda dengan gejala stroke biasa, seperti: kesulitan berbicara; penglihatan buram; mati rasa di satu atau lebih anggota badan; hingga sakit kepala berat.
Ada beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit stroke, antara lain:
Rokok tak hanya mengandung zat-zat kimia beracun yang dapat memicu sel kanker. Merokok rokok juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan kolesterol, yang keduanya merupakan faktor utama penyebab stroke ringan. Oleh karena itu, menjauhkan diri dari rokok tidak hanya bermanfaat untuk mencegah stroke saja, tetapi juga meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Mau tahu obat-obatan yang untuk mengatasi penyakit stroke? Baca selengkapnya di artikel ini: ”5 Rekomendasi Obat Stroke Ringan yang Efektif di Apotek”.
Minuman beralkohol yang dikonsumsi secara berlebihan berdampak langsung pada penurunan fungsi organ hati. Di samping itu, pembekuan darah pada otak lebih mungkin terjadi pada mereka pengidap darah tinggi, yang juga sering mengonsumsi alkohol.
Pembekuan darah ini pun membuat oksigen yang terkandung dalam darah terlambat untuk disalurkan ke otak. Nah, berkurangnya kadar oksigen dalam otak dapat mengganggu fungsi organ tersebut.
Asupan makanan cepat saji secara berlebihan dapat meningkatkan lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh. Kolesterol tersebut dapat mengendap di otak dan menghambat aliran darah. Ditambah lagi kandungan nutrisi junk food yang dipertanyakan.
Kurangnya aktivitas fisik dibarengi dengan pola makan yang tidak sehat dapat memicu stroke, karena lemak yang tertimbun perlu waktu yang lama untuk ‘terbakar’. Tentunya, hal ini dapat memicu gangguan pada pembuluh darah.
Pengidap diabetes lebih rentan terkena penyakit stroke, karena kadar gula darah yang lebih tinggi daripada non-diabetes. Jadi bagi para penderita diabetes, harus lebih cermat untuk mengatur pola makan agar gula darahnya tetap terjaga.
Cara mencegah stroke ringan adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berikut tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari diri dari stroke ringan di usia muda:
Rutin berolahraga dapat mengurangi risiko penyakit stroke. Sebab, berolahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, mengontrol berat badan, menjaga tekanan darah tetap normal, dan melancarkan sirkulasi darah. Tidak perlu melakukan olahraga yang berat, olahraga ringan seperti berjalan santai, joging, bersepeda, dan yoga pun dapat dilakukan.
Menjaga pola makan dan melakukan diet sehat adalah salah satu cara yang cukup ampuh untuk mencegah stroke di kemudian hari. Ada berbagai macam diet yang dirancang untuk menekan tekanan darah dalam tubuh agar tetap stabil, salah satunya adalah metode diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).
Diet ini berfokus untuk mengurangi konsumsi garam dan lemak jenuh serta mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein nabati, dan produk susu rendah lemak.