Orang dengan usia muda juga berisiko terkena stroke. Terapkan pola hidup sehat seperti banyak bergerak, perbaiki pola makan, berhenti merokok, dan perbaiki pola tidur sebagai bentuk pencegahan.”
Stroke tak hanya menyerang lansia saja, sebab sumbatan darah pada otak ini juga bisa menyerang mereka di usia muda. Penyebabnya pun beragam, bisa karena obesitas, diabetes, tekanan darah yang tinggi, atau karena penyakit bawaan seperti gangguan darah dan kondisi jantung.
Tapi, yang jelas, gaya hidup yang buruk juga jadi faktor penyebab stroke di usia muda yang paling umum. Contohnya terlalu banyak minum alkohol atau penggunaan obat-obatan terlarang, bisa jadi alasan kenapa seseorang bisa terkena stroke, bahkan sebelum menyentuh usia 45 tahun.
Berikut beberapa gaya hidup yang penting untuk dimiliki seseorang agar dijauhi dari stroke di usia muda:
Tahukah kamu orang yang lebih aktif itu memiliki risiko stroke 25-30% stroke lebih rendah dibanding mereka yang kurang aktif. Nah, aktivitas fisik berguna untuk menurunkan kolesterol dan menurunkan tekanan darah, yang mana adalah beberapa faktor yang bisa mengurangi risiko stroke.
Tidak harus olahraga berat kok. Bergerak selama 10 menit setiap jam juga sudah bagus daripada duduk dalam waktu yang lama.
Cari tahu apa saja gejala stroke di usia muda dengan baca artikel ini: “Jangan Abaikan 4 Gejala Awal Stroke di Usia Muda”.
Berikut beberapa cara untuk makan sehat agar stroke tidak datang mendekat:
Kamu tidak harus selalu menghitung kalori di makanan yang kamu santap. Cukup fokus pada makanan yang memang sehat seperti buah segar, sayuran, biji-bijian, ikan. Lalu kurangi gula, daging merah, dan makanan olahan.
Perokok berisiko memiliki stroke iskemik 2-4 kali lebih tinggi daripada orang yang tidak merokok. Jika kamu berhenti merokok, manfaatnya bisa kamu rasakan dan akan terus berlanjut. Dalam waktu 2 sampai 4 tahun setelah kamu berhenti, risiko stroke bisa mencapai 0.
Berusaha berhenti merokok memang sulit, tapi, dampak baiknya tak hanya untuk dirimu sendiri tapi juga untuk orang di sekitarmu. Cari dukungan dengan terapi atau konseling jika kamu merasa memang perlu bantuan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, obesitas bisa jadi faktor utama stroke. Tak hanya itu, penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi dan diabetes juga bisa membuntuti.
Risiko stroke pada orang dengan berat badan berlebih 22% lebih tinggi, daripada orang dengan berat badan normal. Untuk orang obesitas risikonya 64% lebih tinggi.
Pengurangan berat badan dengan olahraga dan makan sehat mungkin belum cukup untuk beberapa orang. Jadi, konsultasi dengan dokter mengenai target berat badan yang ideal.
Ketahui lebih jauh tentang stroke ringan yang mengintai orang dengan usia muda di sini: “Waspada, Ini Berbagai Gejala Stroke Ringan di Usia Muda”.
Terjadinya stroke juga berkaitan dengan kualitas tidur yang buruk. Kurang tidur tak hanya menyebabkan kelelahan dan daya ingat yang buruk, tapi, juga meningkatkan risiko stroke. Bahkan jika seseorang sudah pernah terkena stroke, ia akan berisiko terkena stroke berulang jika pola tidurnya buruk.
Namun, terlalu banyak tidur juga kurang baik. Tidur lebih dari 9 jam ternyata berkaitan dengan risiko stroke. Itulah mengapa melatih diri untuk punya jadwal tidur yang seimbang sekitar 7-8 jam sangat penting.
sumber: halodoc .com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna