Informasi Kesehatan

Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan, Inilah Jawabannya

ilustrasi-suami-istri_1691.jpeg

Kerap Diabaikan, Ini 5 Tanda-Tanda Hamil Muda

“Banyak tanda-tanda hamil muda yang bisa dikenali. Mulai…

Sering Berkeringat di Malam Hari Setelah Melahirkan? Ini Alasan dan Solusinya

Sering berkeringat di malam hari kerap kali dialami…

Setelah Alami Keguguran, Perlukah Menjalani Kuret?

“Kuret dilakukan untuk mengangkat sisa-sisa jaringan kehamilan yang…

Usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan seks adalah salah satu topik yang banyak dipertanyakan oleh sebagian besar ibu hamil, terutama calon ibu baru. Meski sebenarnya aman dilakukan kapan saja, ada usia kehamilan tertentu yang lebih disarankan jika ingin melakukan hubungan seks.

Ada kekhawatiran pada ibu hamil bila melakukan hubungan seksual saat hamil. Beberapa ibu hamil mungkin beranggapan bahwa berhubungan seksual bisa membahayakan janin, meningkatkan risiko melahirkan dini, dan menyebabkan keguguran.

Padahal, berhubungan seksual aman dilakukan saat hamil selama kehamilan tidak berisiko atau ibu hamil menderita komplikasi kehamilan, seperti masalah plasenta. Bila ibu hamil dinyatakan sehat oleh dokter, aktivitas seksual tidak akan mempengaruhi janin. Namun, pertanyaannya adalah pada usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan?

Usia Kehamilan Berapa Minggu Boleh Berhubungan

Sebenarnya, di usia kehamilan berapa pun, ibu hamil boleh berhubungan seksual asal kehamilannya sehat dan tidak berisiko. Janin yang sedang berkembang di dalam rahim dilindungi oleh cairan ketuban dan otot-otot rahim yang kuat. Oleh karena itu, berhubungan seksual tidak akan mengganggu atau menyakiti janin.

Bumil pun tidak perlu terlalu khawatir jika ingin berhubungan seksual ketika mengandung. Pasalnya, penis atau mainan seks tidak bisa menembus vagina dan tidak memiliki pengaruh apapun terhadap janin. Namun, kehamilan memang terkadang bisa menyebabkan perubahan tingkat kenyamanan dan hasrat seksual pada ibu hamil.

Idealnya, usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan ialah sejak kehamilan berusia 13 minggu atau memasuki trimester kedua. Pada usia kehamilan ini, gairah seksual ibu hamil biasanya meningkat pesat dibandingkan dengan trimester pertama. Hal ini terjadi seiring dengan meredanya tanda kehamilan di trimester pertama, seperti mual.

Rasa mual yang telah membaik dan ukuran janin yang belum cukup besar tidak akan mengganggu kenyamanan Bumil dalam berhubungan seksual. Selain itu, di trimester kedua, fisik ibu hamil umumnya cukup kuat dan tidak mudah lelah. Oleh karena itu, usia kehamilan mulai dari minggu ke-13 dirasa paling pas jika ingin berhubungan seksual.

Bagaimana dengan berhubungan seksual di usia kehamilan trimester pertama dan ketiga? Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya akan mengalami mual, mudah lelah, dan nyeri payudara. Tanda-tanda hamil tersebut akan menurunkan gairah seksual, sehingga ibu hamil sulit untuk mencapai orgasme dan kurang menikmati hubungan seks.

Sementara itu, di trimester ketiga, berhubungan seksual bisa terasa kurang nyaman karena perut Bumil makin membesar. Bumil dan pasangan pun perlu mencari dan mengeksplor posisi berhubungan seks saat hamil yang nyaman.

Nah, jika kehamilan sudah lewat dari hari perkiraan lahir (HPL), berhubungan seks di minggu-minggu terakhir kehamilan dianjurkan untuk merangsang kontraksi. Beberapa dokter berpendapat bahwa hormon dalam air mani bisa menginduksi persalinan pada kehamilan cukup bulan atau lewat bulan.

Tips Berhubungan Seks Selama Kehamilan

Apabila Bumil ingin mencoba untuk berhubungan seksual, berikut ini adalah beberapa saran yang bisa diterapkan:

  • Cari posisi berhubungan seksual saat hamil yang aman dan nyaman. Posisi disarankan adalah berbaring miring saling berhadapan atau woman on top untuk mengurangi tekanan pada perut.
  • Hindari posisi berbaring telentang (posisi misionaris) atau man on top setelah memasuki trimester kedua.
  • Gunakan pelumas jika vagina kering agar hubungan seks menjadi nyaman.
  • Lakukanlah foreplay, seperti berpelukan, berciuman, menyentuh area-area sensitif, atau mandi bersama, sebelum berhubungan seksual.
  • Selalu bicarakan dengan pasangan mengenai perasaan Bumil saat berhungan seksual atau posisi seks apa membuat Bumil nyaman.

Jika Bumil tidak yakin sepenuhnya dengan riwayat seksual pasangan, sebaiknya gunakanlah kondom untuk mencegah risiko terkena penyakit menular seksual, seperti HIV, herpes, kutil kelamin, atau klamidia, yang bisa membahayakan janin.

Meski berhubungan seks diperbolehkan selama kehamilan, ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil tidak dianjurkan untuk melakukannya, yaitu:

  • Mengalami pendarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
  • Cairan ketuban pecah dini
  • Leher rahim mulai terbuka sebelum waktunya
  • Plasenta sebagian atau seluruhnya menutupi lubang serviks
  • Berisiko mengalami atau memiliki riwayat persalinan prematur atau keguguran

Bumil tidak perlu berkecil hati bila memang keadaan memaksa untuk tidak boleh berhubungan seks. Yang terpenting adalah Bumil selalu berkomunikasi dengan pasangan secara terbuka dan penuh kasih sayang mengenai kebutuhan dan kekhawatiran masing-masing tentang hasrat seksual.

Jika berhubungan seks saat hamil terasa sulit, ada banyak cara lain untuk menjaga keintiman Bumil dengan pasangan, misalnya berciuman.

Kesimpulannya, berhubungan seks aman dilakukan pada usia kehamilan berapa pun asalkan dalam Bumil berada dalam kondisi yang sehat dan tidak berisiko mengalami komplikasi kehamilan. Bumil juga sebaiknya rutin memeriksakan kehamilan ke dokter atau bidan untuk mengetahui kondisi ibu dan janin, serta ada atau tidaknya komplikasi kehamilan.

Jika ingin mengetahui lebih jelas mengenai usia kehamilan berapa minggu boleh berhubungan, Bumil dapat berkonsultasi dengan dokter. Konsultasi dengan dokter bisa Bumil lakukan jika ingin mengetahui kondisi kehamilan, apakah dianggap berisiko mengalami komplikasi atau tidak.

Sumber: alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.