Kafein adalah stimulan alami yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Meski manfaatnya sudah sangat dikenal, bahaya kafein jika dikonsumsi secara berlebihan juga tidak sepele.
Kafein bisa ditemukan pada lebih dari 60 jenis tanaman, tetapi sumber kafein yang paling umum dikonsumsi adalah kopi, teh, dan biji kakao. Selain itu, kafein juga sering ditambahkan ke dalam berbagai jenis makanan, minuman, suplemen, dan obat-obatan.
Umumnya batas konsumsi kafein yang aman untuk orang dewasa adalah tidak lebih dari 400 mg per hari. Ini sekitar 2–4 cangkir kopi atau 4–8 cangkir teh dan cokelat setiap harinya.
Konsumsi kafein dalam jumlah yang normal bisa membawa berbagai manfaat bagi kesehatan. Namun, bila dikonsumsi secara berlebihan, ada sederet bahaya kafein yang perlu diwaspadai, di antaranya:
Banyak orang mengonsumsi kafein agar tetap bisa terjaga saat beraktivitas di siang hari. Namun, efek kafein yang berlebihan bisa bertahan hingga malam hari dan menyebabkan sulit tidur, terutama jika dikonsumsi di siang hari menuju sore atau di sore hari.
Rata-rata orang dewasa membutuhkan tidur sekitar 7–8 jam setiap malamnya. Bila Anda kurang tidur di malam hari, hal ini justru bisa menyebabkan terganggunya kesiagaan dan kinerja Anda pada keesokan harinya. Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat Anda lebih rentan terkena penyakit dan gangguan metabolisme, muncul kedutan pada tangan dan otot tubuh lainnya, serta penyakit infeksi.
Konsumsi kafein pada dasarnya memang dapat mengganggu penyerapan dan metabolisme kalsium di dalam tubuh. Tubuh kehilangan sekitar 6 mg kalsium tiap kali Anda mengonsumsi 100 mg kafein atau setara satu cangkir kopi.
Jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama, hal ini pada akhirnya bisa meningkatkan risiko Anda mengalami osteoporosis.
Meski diketahui memiliki sifat antioksidan, konsumsi kafein yang berlebihan dapat memicu munculnya kerutan pada wajah. Hal ini karena kafein bisa membuat tubuh lebih banyak mengeluarkan cairan dengan buang air kecil, sehingga kulit rentan mengalami dehidrasi.
Maka dari itu, saat Anda mengonsumsi minuman berkafein, pastikan Anda juga menyertai air putih untuk menjaga kecukupan cairan tubuh.
Konsumsi kafein bisa meningkatkan tekanan darah dalam waktu yang singkat. Pada orang-orang yang sensitif, hal ini dapat menyebabkan denyut jantung yang tak beraturan, sehingga mengakibatkan sensasi dada berdebar.
Pada orang yang sudah memiliki aritmia sebelumnya, ini bisa menyebabkan kerja jantung menjadi lebih berat. Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin bisa menyebabkan risiko yang fatal.
Mengonsumsi kafein secara berlebih juga bisa mengakibatkan berbagai masalah pencernaan. Pasalnya, kafein dapat meningkatkan jumlah asam di perut, sehingga bisa menyebabkan mulas atau sakit perut, terutama pada orang yang sudah memiliki penyakit asam lambung atau tukak lambung sebelumnya.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat mengganggu produksi hormon estrogen yang sangat diperlukan untuk bisa hamil.
Sementara saat hamil, konsumsi kafein yang berlebihan dinilai berbahaya karena bisa meningkatkan risiko keguguran atau menyebabkan pertumbuhan janin melambat, sehingga bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
Penelitian menyebutkan bahwa penderita diabetes tipe 2 berisiko mengalami peningkatan kadar gula darah setelah mengonsumsi kafein. Hal ini diduga karena kafein menurunkan proses penyerapan gula darah ke dalam sel tubuh.
Bila kebiasaan konsumsi kafein dibiarkan, hal ini lama-kelamaan dapat meningkatkan risiko penderita diabetes tipe 2 untuk mengalami komplikasi diabetes, seperti kerusakan saraf (neuropati diabetik) atau penyakit jantung.
Apabila Anda terbiasa mengonsumsi kafein dalam jumlah yang tinggi setiap harinya, cobalah untuk mengurangi konsumsi kafein dengan cara-cara di bawah ini:
Cara-cara di atas bisa Anda lakukan untuk menghindari bahaya kafein akibat konsumsi yang terlalu banyak. Agar tidak sulit tidur, Anda juga perlu membatasi waktu mengonsumsi kafein, setidaknya 6–7 jam sebelum waktu tidur.
Saat sedang mengurangi konsumsi kafein, pastikan Anda beristirahat yang cukup dan berolahraga secara teratur guna meningkatkan energi Anda. Hal ini akan memudahkan Anda membiasakan diri menjalani hari tanpa kafein.
Apabila Anda mengalami kesulitan dalam mengurangi jumlah konsumsi kafein per harinya atau sekadar ingin mengetahui batas aman konsumsi kafein sesuai kondisi Anda, sebaiknya konsultasikanlah dengan dokter.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.