“Stres dapat memicu impotensi dengan mengganggu aliran darah dan fungsi hormonal. Tekanan emosional ini dapat merusak fungsi normal tubuh, sehingga mempengaruhi ereksi.”
Impotensi adalah istilah untuk menggambarkan disfungsi ereksi (DE) pada pria. Masalah ini rentan terjadi seiring dengan bertambahnya usia, biasanya dialami oleh pria di atas 20 tahun.
Salah satu penyebab umumnya adalah stres. Masalah psikologis ini membuat pria kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual.
Ketahui fakta hubungan antara stres dan impotensi beserta langkah dan obat yang tepat untuk mengatasinya di bawah ini!
Ereksi dapat terjadi karena 3 hal, yaitu refleksif (rangsangan fisik), psikogenik (visual atau mental), dan nokturnal (saat tidur). Gangguan pada salah satu rangsangan atau proses tersebut dapat menyebabkan impotensi.
Ereksi juga terjadi karena kendali otak pada sistem saraf, pembuluh darah, otot, hormon, dan emosi. Faktanya, stres dapat mengubah dan mempengaruhi cara otak dalam memberi sinyal pada respon fisik tubuh.
Stres dapat mengganggu cara otak mengirimkan pesan ke penis, sehingga area tersebut tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk berereksi. Berikut beberapa kondisi stres yang dapat menyebabkan impotensi:
Ada juga peristiwa kehidupan yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan dan terhenti pada impotensi, antara lain:
Satu studi terhadap veteran dengan gangguan stres pasca trauma (PTSD) menemukan, bahwa PTSD meningkatkan risiko disfungsi ereksi lebih dari tiga kali lipat.
Stres dan kecemasan jangka panjang dapat meningkatkan kadar hormon tertentu dan mengganggu fungsi normal tubuh. Hal ini juga dapat menyebabkan kondisi kesehatan lain yang memicu DE.
Salah satu langkah perawatan untuk mengatasi impotensi akibat stres adalah dengan melakukan terapi. Caranya dapat berupa:
Selain terapi, mencegah DE juga dapat kamu lakukan dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Mengatasi impoten tidak cukup hanya dengan melakukan terapi di atas. Ada kalanya kamu juga membutuhkan obat-obatan untuk mengatasi kondisi tersebut. Sebagian besar obat impoten bekerja untuk memaksimalkan kembali pembentukan hormon testosteron, sehingga stamina bisa meningkat.
Selain itu, ada juga obat impoten yang bekerja dengan cara menstimulasi peningkatan libido dan melindungi sel sperma agar tidak rusak.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.