Informasi Kesehatan

Benarkah Stres Bisa Memicu Impotensi? Ini Faktanya

5 Tanda Darah Tinggi yang Harus Diketahui Semua Orang

“Ada sejumlah tanda atau ciri penyakit darah tinggi…

Tips Melaksanakan Puasa bagi Pengidap Bulimia dan Anoreksia

“Bagi sebagian orang, berpuasa di bulan Ramadan bukanlah…

Perkembangan Fisik Remaja yang Perlu Diketahui

“Perkembangan remaja perempuan secara fisik ditandai dengan bertumbuhnya…

“Stres dapat memicu impotensi dengan mengganggu aliran darah dan fungsi hormonal. Tekanan emosional ini dapat merusak fungsi normal tubuh, sehingga mempengaruhi ereksi.”

Impotensi adalah istilah untuk menggambarkan disfungsi ereksi (DE) pada pria. Masalah ini rentan terjadi seiring dengan bertambahnya usia, biasanya dialami oleh pria di atas 20 tahun.

Salah satu penyebab umumnya adalah stres. Masalah psikologis ini membuat pria kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat berhubungan seksual. 

Ketahui fakta hubungan antara stres dan impotensi beserta langkah dan obat yang tepat untuk mengatasinya di bawah ini!

Alasan Stres Bisa Memicu Impotensi

Ereksi dapat terjadi karena 3 hal, yaitu refleksif (rangsangan fisik), psikogenik (visual atau mental), dan nokturnal (saat tidur). Gangguan pada salah satu rangsangan atau proses tersebut dapat menyebabkan impotensi.

Ereksi juga terjadi karena kendali otak pada sistem saraf, pembuluh darah, otot, hormon, dan emosi. Faktanya, stres dapat mengubah dan mempengaruhi cara otak dalam memberi sinyal pada respon fisik tubuh.

Stres dapat mengganggu cara otak mengirimkan pesan ke penis, sehingga area tersebut tidak mendapatkan aliran darah yang cukup untuk berereksi. Berikut beberapa kondisi stres yang dapat menyebabkan impotensi:

  • Stres menyebabkan kegugupan dan kecemasan. Hal ini mempengaruhi sekitar 90 persen remaja dan pria muda, umumnya berlangsung singkat. 
  • Stres yang muncul akibat masalah hubungan pribadi dengan pasangan menyebabkan disfungsi ereksi pada pria paruh baya.
  • Stres psikologis akibat kesetaraan dan kehilangan pasangan pada pria lanjut usia yang menyebabkan impotensi fisik.

Ada juga peristiwa kehidupan yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan dan terhenti pada impotensi, antara lain:

  • Masalah atau kehilangan pekerjaan.
  • Masalah hubungan dan konflik.
  • Penyakit atau kehilangan orang yang dicintai.
  • Ketakutan akan proses penuaan.
  • Perubahan signifikan dari bidang kesehatan.
  • Beban keuangan.

Satu studi terhadap veteran dengan gangguan stres pasca trauma (PTSD) menemukan, bahwa PTSD meningkatkan risiko disfungsi ereksi lebih dari tiga kali lipat. 

Stres dan kecemasan jangka panjang dapat meningkatkan kadar hormon tertentu dan mengganggu fungsi normal tubuh. Hal ini juga dapat menyebabkan kondisi kesehatan lain yang memicu DE.

Langkah Penanganan yang Direkomendasikan

Salah satu langkah perawatan untuk mengatasi impotensi akibat stres adalah dengan melakukan terapi. Caranya dapat berupa:

  • Konseling. Terapis akan membantu mengidentifikasi dan mengatasi faktor stres atau kecemasan, sehingga pengidap dapat mengelolanya.
  • Terapi psikodinamik. Terapi ini melibatkan penanganan konflik bawah sadar untuk membantu menemukan akar penyebab DE.
  • Terapi seks. Terapi ini fokus pada kenikmatan sensasional daripada gairah dan aktivitas seksual. Hal ini bertujuan untuk mengurangi faktor stres dengan membangun kehidupan seks yang lebih baik.
  • Terapi kecemasan seksual. Dokter akan menjelaskan DE kepada pasien secara lengkap untuk membantu mengurangi masalah, dan kekhawatiran yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan.

Selain terapi, mencegah DE juga dapat kamu lakukan dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. 

Konsumsi Obat-obatan untuk Mengatasi Impoten

Mengatasi impoten tidak cukup hanya dengan melakukan terapi di atas. Ada kalanya kamu juga membutuhkan obat-obatan untuk mengatasi kondisi tersebut. Sebagian besar obat impoten bekerja untuk memaksimalkan kembali pembentukan hormon testosteron, sehingga stamina bisa meningkat. 

Selain itu, ada juga obat impoten yang bekerja dengan cara menstimulasi peningkatan libido dan melindungi sel sperma agar tidak rusak.  

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.