Informasi Kesehatan

Mitos atau Fakta, Kesepian Berakibat Fatal bagi Kesehatan?

2450214435.jpg

Apakah Bronkitis Termasuk Penyakit Menular?

"Bronkitis merupakan kondisi peradangan bronkus atau dinding dalam…

Ibu, Ini 9 Manfaat Baby Spa untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui

“Baby spa dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan…

Mengenal Hematokrit: Kadar Normal, Prosedur, hingga Waktu Pemeriksaan

“Pemeriksaan hematokrit biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan…

“Isolasi sosial adalah kondisi saat seseorang kurang memiliki koneksi sosial sehingga merasa kesepian. Pada akhirnya, kondisi ini akan berdampak pada peningkatan risiko depresi, kecemasan, penyakit jantung, dan bunuh diri.”

Masih menyoal mengenai wafatnya Ratu Elizabeth II, baru-baru ini disebutkan kalau salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya kesehatan mendiang adalah rasa kesepian. Ternyata, kesepian dan isolasi sosial pada lansia dapat berisiko pada gangguan masalah kesehatan serius. 

Isolasi sosial adalah kurangnya koneksi sosial, sehingga merasa kesepian yang dapat berdampak pada peningkatan risiko depresi, kecemasan, penyakit jantung, dan bunuh diri. Seperti yang diketahui, Ratu Elizabeth II sudah melewati dua tahun pandemi tanpa bisa ditemani oleh sanak keluarganya demi menghindari risiko terpapar COVID-19. Tahun lalu pun, beliau kehilangan suaminya, Pangeran Philip. 

Lantas, apakah benar kesepian punya dampak kesehatan yang sedemikian besar? Cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut ini! 

Kesepian Bisa Menyebabkan Depresi dan Keinginan Mengakhiri Hidup

Kesepian kronis dapat memiliki efek signifikan pada kesehatan fisik dan mental. Kesepian dapat memicu perasaan terisolasi, ditinggalkan, kehilangan rasa memiliki dan keterhubungan dengan orang sekitar.

Berikut ini adalah bagaimana kesepian bisa menyebabkan masalah kesehatan serius:

1. Kesepian Memicu Kebiasaan Tidak Sehat

Kehilangan koneksi dengan orang lain bisa memicu kebiasaan tidak sehat. Lansia yang tidak memiliki pasangan/kehilangan pasangan lebih sedikit makan makanan sehat ketimbang lansia lain yang masih memiliki pasangan ataupun dekat dengan keluarganya.

Bisa jadi keterhubungan sosial membuat lansia kerap diingatkan oleh kerabat dekat atau pasangannya mengenai makanan sehat. Sama halnya juga dengan kebiasaan berolahraga, ini bisa lebih menyenangkan jika dilakukan bersama komunitas atau sahabat. 

Jadi, ketika seseorang tidak memiliki siapa-siapa untuk melakukan aktivitas sehat bersama, kegiatan-kegiatan positif tersebut pun cenderung ditinggalkan.

2. Kesepian Dapat Merusak Jam Tidur 

Kesepian juga dikaitkan dengan jam tidur yang tidak teratur. Orang yang memiliki teman dimana dia bisa berbagi cerita sebelum waktu tidur baik itu secara langsung ataupun obrolan di telepon/mengirim pesan, bisa mendapatkan tidur yang lebih berkualitas. 

Soalnya, obrolan menjelang waktu tidur bisa menjadi semacam pelepasan selama satu harian beraktivitas. Obrolan sebelum tidur juga menjadi tempatnya berbagi, sehingga ketika tidur, dia bisa lebih nyenyak, karena sudah mengeluarkan keluh-kesah yang mengganjal di hati. 

3. Meningkatkan Risiko Depresi

Penelitian yang dilakukan oleh The Lancet Psychiatry menyebutkan kalau kesepian bisa meningkatkan depresi. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan keterhubungan dengan orang lain, untuk dia berkomunitas, berinteraksi, dan berbagi. 

Orang yang kesepian tidak memiliki orang lain sebagai tempat bercerita, sehingga semua beban pikirannya hanya disimpannya sendiri. Kesendirian inilah yang membuatnya cenderung mengalami depresi. 

4. Memicu Peradangan Kronis

Tubuh memberikan respons terhadap kesepian sebagai rasa sakit, sehingga sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melindungi diri. Akibatnya, peradangan kronis terjadi yang menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, rheumatoid arthritis, dan kanker.

5. Kesepian dapat Memperpendek Umur

Kesepian bisa meningkatkan risiko kematian dini, baik karena penyakit yang ditimbulkan ataupun keinginan untuk mengakhiri hidup. Orang yang merasa kesepian cenderung merasa tidak punya siapa-siapa di dunia ini, sehingga dia tidak memiliki alasan untuk hidup lebih lama.

Bagaimana Mengenyahkah Rasa Kesepian?

Kesepian bisa sangat berdampak pada masalah kesehatan. Terkadang perasaan kesepian juga tidak hanya muncul di saat sedang sendirian. Seseorang juga bisa merasakan kesepian di tengah keramaian.

Bila kamu merasakan hal yang sama, cobalah untuk melakukan tindakan positif untuk memperbaiki pola pikir dan kondisi kesepianmu saat ini. Nah, berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

1. Berkonsultasi dengan Profesional Medis

Rasa kesepian tidak boleh dianggap sebagai sesuatu yang akan hilang begitu saja. Apalagi kalau kesepian tersebut memicu kamu untuk melakukan hal-hal impulsif. Kamu bisa menemui profesional medis secara langsung ataupun online untuk membicarakan apa yang kamu rasakan. 

2. Fokus pada Pengembangan Hubungan yang Berkualitas

Carilah orang-orang yang memiliki sikap hidup positif dan minat yang sama denganmu. Misalnya, orang yang hobi membaca, merajut, main game atau apapun. Dari minat yang sama ini, nantinya kamu bisa berkomunikasi rutin dan menemukan semangat melakukan aktivitas. 

3. Bergabung dengan Kelompok Pegiat Kesehatan Mental

Bergabung dengan komunitas yang mendukung kesehatan mental bisa membantu kamu untuk berpikir positif. Memperkuat perasaan positif dan membangun koneksi sangat penting jika kamu merasa kesepian. Sebab, keterhubungan dengan orang-orang positif bisa membantu kamu bangkit dari kesendirian dan meninggalkan perasaan sendiri dan sepi tersebut. 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.