Informasi Kesehatan

6 Mitos Dan Fakta Seputar DBD

cegah-demam-berdarah-dengue-sekarang-juga.jpg

Mengenal Suplemen Vitamin B12 dan Manfaatnya untuk Kesehatan

  "Salah satu manfaat utama suplemen vitamin B12…

Eritroblastosis Fetalis, Kenali Gejala dan Penanganannya

Eritroblastosis fetalis adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh…

5 Manfaat Minyak Alpukat untuk Kesehatan Kulit

“Minyak alpukat adalah salah satu produk yang dapat…

“Semua jenis nyamuk bisa menyebabkan DBD adalah mitos yang tersebar di masyarakat. Faktanya, virus demam berdarah hanya ditularkan dari nyamuk aedes aegypti betina.”

Demam berdarah dengue (DBD) hingga kini masih menjadi penyakit yang harus diwaspadai pada musim penghujan. Sebab, setiap tahun kasus DBD masih relatif tinggi bahkan hingga menelan korban jiwa. Perlu diingat bahwa demam berdarah  merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh virus demam berdarah. 

Biasanya penularan pada manusia terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Gejala awal DBD umumnya mirip dengan flu, sehingga banyak orang terkecoh dan baru mengetahui dirinya terinfeksi virus setelah kondisinya parah.

Saking berbahayanya, ada banyak mitos yang berkembang soal DBD. Sayangnya tidak semua informasi tersebut bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Maka dari itu, sebaiknya ketahuilah apa saja mitos beserta fakta yang valid, terkait DBD. Penasaran apa saja? Simak informasinya di sini! 

Ini Mitos Seputar DBD Beserta Fakta

Mulai dari mitos yang menyatakan bahwa manusia akan terinfeksi setelah cengkeraman semua jenis nyamuk, hingga setiap pengidap DBD perlu dirawat di rumah sakit. Nah, inilah mitos-mitos beserta fakta yang sesungguhnya, yaitu: 

1. Manusia akan Terinfeksi Setelah Digigit Semua Jenis Nyamuk

Hal ini tidak sepenuhnya benar, karena faktanya virus demam berdarah hanya ditularkan dari nyamuk aedes aegypti betina. Nyamuk tersebut akan menularkan virus setelah menggigit manusia yang telah menginfeksi sebelumnya.

Manusia tidak dapat menularkan virus secara langsung ke manusia lain. Artinya, perlu “peran” dari nyamuk aedes aegypti betina untuk memindahkan virus tersebut melalui gigitan.

2. DBD Hanya Terjadi Sekali Seumur Hidup 

Pernah mendengar informasi yang menyebutkan bahwa seseorang yang pernah tertular DBD tidak akan mengalaminya lagi? Hati-hati, nyatanya hal itu tidak sepenuhnya benar.

Pasalnya terdapat empat serotipe yang berbeda dari virus demam berdarah yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Memang benar ketika seseorang terinfeksi salah satu virus dan telah diobati, ia jadi memiliki kekebalan seumur hidup terhadap serotipe tersebut. Namun, tidak pada tiga serotipe lainnya.

Artinya ada kemungkinan seseorang akan mengalami sebanyak empat kali DBD seumur hidupnya. Namun, biasanya saat seseorang menerima “serangan” kedua atau ketiga, ada kemungkinan penyakit DBD yang terjadi lebih berat.

3. Waspada saat Demam Turun

Perjalanan penyakit DBD memang memiliki fase mulai dari pra-infeksi, fase demam hingga fase kritis atau penyembuhan. Menurut  Organisasi Kesehatan Dunia  (WHO) pada empat sampai sepuluh hari setelah stagnasi nyamuk, seseorang biasanya akan mengalami demam hingga 40 derajat Celcius. Beberapa gejala lain juga biasanya menyertai seperti sakit kepala parah dan nyeri otot.

Saat demam mengalami penurunan, jika masuk fase kritis maka akan terjadi gangguan tekanan darah dan tanda-tanda vital lainnya. Namun bila tanda-tanda vital yang ditunjukkan baik, berarti DBD telah masuk fase penyembuhan.

4. Hanya Anak-Anak yang Dapat Terkena Demam Berdarah

Semua orang dari segala usia memiliki risiko yang sama mengalami demam berdarah bila nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus Dengue. Risiko mengalami demam berdarah yang beratnya akan lebih tinggi pada golongan berikut:

  • Orang yang pernah sakit demam berdarah sebelumnya.
  • Orang dengan sistem imun lemah seperti lansia, obesitas, dan yang memiliki komorbid

5. Menghadirkan Demam Berdarah hanya Perlu Fogging

Faktanya,mencegah penularan demam berdarah tidak cukup hanya dengan membasmi nyamuk dewasa dengan fogging. Dilaporkan dari laman resmi  Kementerian Kesehatan RI , pencegahan DBD secara efektif dapat dilakukan melalui prosedur PSN 3M Plus. Jika dijabarkan, PSN 3M berarti menguras tempat penampungan udara secara rutin, menutup rapat wadah penampungan udara yang berpotensi menjadi tempat nyamuk aedes aegypti bertelur, hingga memanfaatkan kembali limbah. 

Sementara itu, yang dimaksud dengan Plus-nya pada PSN 3M Plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan, seperti: 

  • Memelihara ikan pada wadah penampungan udara agar memakan jentik nyamuk.
  • Menggunakan obat anti nyamuk.
  • Memasang kabel kasa pada ventilasi hingga jendela.
  • Gotong royong membersihkan lingkungan.
  • Rutin memeriksa tempat-tempat penampungan udara.
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup.
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang sulit dikuras.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk.
  • memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

6. Setiap Pengidap DBD Harus Dirawat di Rumah Sakit

Hal ini juga tidak sepenuhnya benar. Sebab pada beberapa kasus, DBD yang terjadi tidak terlalu parah. Nah, pengidap DBD bisa dirawat di rumah pada kondisi ini. Akan tetapi, segeralah ke rumah sakit bila mengalami gejala seperti: 

  • Saat suhu turun dan badan lemas.
  • Nafsu makan menurun.
  • Mual dan muntah tak berhenti.
  • Nyeri perut hebat.
  • Mimisan yang sulit berhenti.
  • buang air besar berwarna hitam.
  • muntah darah.
  • Pucat.
  • Telapak kaki dan tangan dingin.

Jika kamu menemukan gejala-gejala tersebut, jangan lagi menunda untuk mendapatkan bantuan medis. Jika DBD tidak segera ditangani, dapat berubah menjadi satu kondisi yang membahayakan nyawa seseorang.

Demikianlah penjelasan mengenai mitos seputar DBD yang masih sering beredar di masyarakat beserta faktanya. Mulai dari mitos yang menyatakan bahwa manusia akan terinfeksi setelah cengkeraman semua jenis nyamuk, hingga setiap pengidap DBD perlu dirawat di rumah sakit. 

sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.