Selama Ramadan ibu hamil diperbolehkan untuk tidak menjalankan ibadah puasa demi menjaga kesehatan janin dan dirinya. Tapi, jika bumil tetap ingin berpuasa, juga diperbolehkan dengan syarat tubuh beserta janinnya dalam kondisi sehat dan prima.
Ibu hamil juga tidak boleh kelelahan, apalagi sampai mengganggu kesehatan janin. Jika tidak kuat, segera batalkan puasa agar ibu tidak jatuh sakit.
Mau tahu tips puasa lainnya untuk ibu hamil? Yuk, simak ulasan ini!
Pada masa kehamilan, janin membutuhkan banyak nutrisi. Jika tubuh ibu memiliki persediaan energi dan nutrisi yang cukup, maka ibu diperbolehkan berpuasa. Selama cadangan asupan terpenuhi, hal tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap kesehatan ibu dan janin.
Dari jurnal berjudul The effect of Ramadan fasting during pregnancy on perinatal outcomes: a systematic review and meta-analysis, puasa tidak berdampak buruk pada berat badan janin saat lahir. Namun, jika dilakukan di trimester pertama kehamilan, janin berisiko 1,5 kali lebih besar lahir dengan berat badan rendah.
Pasalnya, pada trimester pertama kehamilan ibu memerlukan asupan kalori lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin dalam kandungan. Kurangnya asupan gizi ke janin bisa menyebabkan rendahnya berat badan bayi saat lahir.
Bukan itu saja, berikut ini beberapa tips puasa bagi ibu hamil lainnya:
Perhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka. Untuk memenuhi asupan nutrisi, disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks, serat, protein, serta vitamin, dan mineral.
Ibu bisa mengonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, telur, dan daging yang benar-benar matang.
Tips puasa bagi ibu hamil yang pertama adalah mengurangi aktivitas berat yang membuat ibu lelah. Ibu juga tidak disarankan untuk berjalan jauh atau membawa benda berat.
Selama berpuasa, mintalah pengurangan jam kerja atau penambahan waktu istirahat untuk menghindari kelelahan. Jika ibu sudah tidak kuat hingga berbuka, segera batalkan puasa dan hentikan pekerjaan.
Ibu hamil yang berpuasa selama bulan Ramadhan memiliki kadar hormon kortisol (hormon penyebab stres) yang lebih tinggi daripada ibu hamil yang tidak berpuasa.
Oleh karena itu, sebisa mungkin tetaplah tenang dan jangan sungkan menerima bantuan jika ibu memang membutuhkannya.
Tips puasa bagi ibu hamil selanjutnya adalah hindari melakukan aktivitas di bawah terik sinar matahari langsung. Ketika berpuasa, ibu rentan mengalami dehidrasi yang bisa membahayakan kondisi ibu dan janin. Itu sebabnya, usahakan untuk selalu berada di dalam ruangan yang sejuk.
Selanjutnya, ibu tidak disarankan mengonsumsi makanan manis terlalu banyak. Makanan dan minuman manis dapat memicu kenaikan kadar gula darah ibu dengan cepat.
Perubahan kadar gula darah yang terlalu cepat bisa membuat ibu merasa pusing, bahkan pingsan. Kondisi ini dinamakan dengan diabetes gestasional.
Ada beberapa kebiasaan lainnya yang juga dapat menyebabkan gula darah ibu hamil naik. Baca selengkapnya disini: “3 Kebiasaan yang Memicu Bumil Alami Diabetes Gestasional”.
Tips puasa bagi ibu hamil lainnya adalah mencukupi kebutuhan cairan tubuh, yaitu sebanyak 1,5-2 liter air antara waktu berbuka hingga sahur. Ibu juga disarankan untuk menghindari minuman berkafein seperti teh dan kopi. Pasalnya, kafein dapat memicu dehidrasi, terutama jika cuaca panas.
Jika memang ingin mendapatkan cairan selain dari air putih, ibu bisa mengonsumsi makanan dengan kandungan air yang tinggi. Contohnya, sup ayam, semangka, mentimun, jeruk, sup ayam, dan sayur bayam.
Mengontrol porsi makan menjadi tips puasa bagi ibu hamil selanjutnya. Tidak harus langsung mengonsumsi makanan dalam porsi besar saat berbuka, karena dapat memicu gangguan pencernaan dan peningkatan berat badan. Apalagi jika asupannya tinggi kandungan gula dan garam, bisa memicu hipertensi dan diabetes selama kehamilan.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.