“Bullying merupakan fenomena yang kerap kali terjadi di lingkungan anak-anak dan remaja. Dampak bullying bisa menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri, mengalami gangguan kecemasan, hingga memicu keinginan bunuh diri”.
Perundungan atau bullying di sekolah sepertinya telah menjadi fenomena yang kerap kali terjadi pada anak-anak atau remaja.
Bullying sekecil apa pun tidak bisa dinormalisasikan, karena akan berdampak pada kesehatan mental anak. Sebaiknya orang tua mengetahui dampak bullying yang berbahaya bagi kesehatan mental anak.
Bullying merupakan salah satu faktor penyebab gangguan kesehatan mental pada anak atau remaja. Ketika anak di-bully mereka cenderung merasa stress atau depresi.
Sayangnya, masih banyak orang tua yang menyepelekan hal ini, sehingga anak menjadi ragu untuk menceritakan pengalaman perundungan yang dirasakan saat di sekolah.
Nah, berikut beberapa dampak bullying pada anak yang perlu diwaspadai:
Salah satu efek pertama yang dirasakan pada anak-anak dan remaja jika mereka di-bully adalah hilangnya kepercayaan diri. Mereka mulai merasa dirinya tidak sebaik orang yang menindas mereka, dan merasa tidak pantas untuk mencoba aktivitas tertentu.
Hilangnya kepercayaan diri ini dapat mempengaruhi aspek kehidupan lainnya, seperti ragu untuk memulai hal baru atau takut untuk berkenalan dengan teman baru.
Self-criticism atau kritik diri merupakan perilaku ketika anak mulai mengkritik atau berpikiran negatif tentang dirinya sendiri. Anak yang mengalami bullying sering kali bersikap keras pada diri mereka.
Mereka mungkin sering mendengar pernyataan negatif dari pem-bully sehingga mereka mulai menganggap bahwa pernyataan itu benar. Mereka mulai merasa buruk tentang sesuatu yang tidak mungkin berubah. Contohnya, seperti kondisi fisik misalnya warna kulit, tinggi badan, atau berat badan.
Anak-anak yang menjadi korban bullying sering merasa sangat buruk terhadap diri mereka, sehingga mereka mencoba mengasingkan diri dari lingkungannya. Mereka mencoba untuk menghindari interaksi dengan teman sebaya, teman sekelas, atau anggota keluarga.
Mereka juga cenderung menutup diri saat di rumah dan mencoba menghindari masuk sekolah dimana perundungan terjadi. Jika anak terus mengisolasi diri dan menghindari interaksi sosial, maka sulit bagi anak untuk membangun hubungan pertemanan di masa depan.
Dampak negatif utama dari bullying adalah menurunnya kesehatan mental. Gangguan mental yang bisa ditimbulkan dari bullying adalah gangguan kecemasan (anxiety), depresi, kesulitan untuk tidur, dan bahkan perilaku menyakiti diri sendiri (self-harm).
Walaupun gangguan ini kemungkinan memudar seiring berjalannya waktu, tapi bukan berarti anak akan melupakan perundungan yang pernah terjadi pada dirinya.
Menurut penelitian, anak-anak yang mengalami bullying berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental saat mereka tumbuh dewasa.
Fenomena bullying dan tindakan percobaan bunuh diri memiliki kaitan yang erat. Bukan tanpa alasan, pasalnya banyak korban yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena tidak kuat mendapatkan perundungan terus-menerus.
Kondisi ini disebabkan karena korban bullying sudah tidak sanggup merasakan tekanan emosional, dan sudah merasa putus asa akibat perundungan.
Selain itu, kurangnya dukungan dari keluarga, bantuan dari pihak sekolah, hingga tidak adanya bantuan psikologis, juga bisa memicu tindakan bunuh diri pada korban bullying.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.