“Meskipun sama-sama menyebabkan demam tinggi, sebaiknya ketahui lebih banyak perbedaan gejala demam berdarah dan malaria. Ini dilakukan agar kamu bisa melakukan perawatan yang lebih tepat.”
Memasuki musim hujan sebaiknya bersihkan rumah secara berkala agar rumah tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Bukan hanya menyebabkan demam berdarah, nyamuk juga bisa menjadi salah satu penyebab penyakit malaria. Demam berdarah dan malaria merupakan penyakit yang tidak menular antar manusia, tetapi mereka menular ke manusia melalui gigitan nyamuk.
Kedua penyakit ini ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh yang menyebabkan pengidapnya mengalami demam tinggi. Hal ini juga membuat pengidap malaria dan demam berdarah mengalami kelelahan hingga lemas. Namun, jangan asal mendiagnosis, kedua penyakit ini memiliki perbedaan pada beberapa gejala lainnya. Simak ulasannya, di sini!
Meskipun sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk, tetapi penyebab demam berdarah dan malaria berbeda.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium. Sedangkan demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue.
Selain itu, jenis nyamuk yang membawa penyakit ini pun berbeda. Malaria disebabkan oleh nyamuk Anopheles.
Nyamuk penyebab malaria diketahui sangat aktif ketika pagi hari dan sore hari.
Untuk itu, selalu berhati-hati terhadap gigitan nyamuk karena berisiko memicu berbagai penyakit, seperti malaria.
Bukan hanya tempat yang kotor, nyamuk Anopheles berkembang biak pada kubangan air yang bersih.
Jadi jangan lupa selalu menutup tampungan air agar nyamuk Anopheles tidak dapat berkembang di sekitar rumah.
Sementara itu, nyamuk penyebab demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk ini biasa aktif pada siang hari dan berkembang biak di kubangan air bersih.
Sebaiknya kenali dulu perbedaan gejala demam berdarah dan malaria.
Dengan begitu kamu bisa mengetahui gangguan kesehatan yang kamu alami. Berikut perbedaaan gejalanya:
Gejala malaria akan muncul setelah 10 hari hingga 4 minggu paparan infeksi parasit.
Bahkan, gejala malaria bisa muncul setelah berbulan-bulan paparan infeksi parasit.
Gejala awal yang biasanya dialami pengidap malaria adalah demam tinggi.
Setelah itu, demam akan disertai dengan sakit kepala, menggigil, nyeri otot, hingga rasa lelah. Mual, muntah, dan diare juga menjadi beberapa gejala yang dialami oleh pengidap malaria.
Selain itu, nyeri dada, gangguan pernapasan, dan batuk menjadi gejala lain dari penyakit malaria.
Kamu juga harus waspada terhadap anemia dan penyakit kuning. Kedua kondisi ini menjadi gejala ketika malaria sudah cukup parah dan belum diatasi dengan baik.
Segera tanyakan langsung pada dokter ketika kamu mengalami gejala terkait dengan malaria.
Pasalnya, pengobatan yang tidak dijalani dengan baik dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang memburuk, seperti kejang, gagal ginjal, koma, hingga kematian.
Hampir serupa dengan malaria, demam berdarah juga menyebabkan pengidapnya mengalami demam tinggi.
Namun, gejala demam berdarah dikenal memiliki tiga fase yang berbeda.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.