Informasi Kesehatan

Ajarkan 6 Hal Ini untuk Cegah Pelecehan Seksual Anak

89106-orangtua-anak-dan-gadget.jpg

Mengenal Habitat dan Kebiasaan Nyamuk Demam Berdarah Agar Mudah Menanggulanginya

Nyamuk demam berdarah tinggal dan berkembang biak di…

Makanan untuk Hipertensi yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari

Penderita hipertensi perlu memperhatikan asupan makanannya agar tekanan…

Asam Lambung Naik Saat Puasa, Begini Cara Mengatasinya

Asam lambung naik saat puasa tentu bisa mengganggu…

“Pelecehan seksual anak adalah kasus yang belakangan ini marak terjadi dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Untuk mencegah hal ini terjadi pada anak, ada beberapa hal yang bisa orang tua ajarkan.”

Pelecehan seksual merupakan kasus yang kini marak terjadi di masyarakat. Baik itu perempuan atau laki-laki, anak kecil atau orang dewasa, semua memiliki risiko untuk mengalami pelecehan seksual. Tentu saja, hal ini sangat mengkhawatirkan bagi semua orang, termasuk orang tua.

Untuk mencegah hal ini, memahami suatu tindakan tergolong sebagai tindakan pelecehan perlu anak ketahui sejak dini. Maka dari itu, peran orang tua sangat penting untuk mencegah pelecehan seksual. Yuk simak beberapa perilaku yang bisa orang tua ajarkan pada anak sejak dini berikut ini!

Cegah Pelecehan Seksual Anak dengan Mengajarkan Hal Ini

Pelecehan seksual anak bisa orang tua cegah dengan menerapkan pola asuh yang tepat sejak kecil. Berikut ini beberapa perilaku baik yang perlu orang tua tanamkan pada anak:

1. Menghargai privasi orang lain

Dalam kasus pelecehan seksual anak, mengasumsikan bahwa anak telah melakukan sesuatu yang bisa ‘mengundang’ orang lain adalah pola pikir yang kurang tepat. Seharusnya, setiap orang telah belajar sejak dini untuk menghormati batasan yang orang lain tetapkan. Hal-hal seperti bagian tubuh intim adalah privasi yang tidak boleh orang lain langgar.

Mintalah anak untuk menolak orang lain menyentuh area tubuhnya, terutama orang dewasa. Atau minta anak melaporkan kepada orang tua jika sewaktu-waktu ada orang dewasa atau anak yang lebih tua menyentuh area tubuh yang seharusnya tidak boleh disentuh orang lain. 

2. Mengerti kata “tidak”

Sejak kecil, anak harus terbiasa untuk menerima penolakan atau kata “tidak” dengan baik. Jika seseorang menolak untuk melakukan suatu aktivitas, ini bukan berarti suatu dorongan untuk memaksa atau bersikeras untuk melakukan hal tersebut.

Di sisi lain, anak juga perlu berlatih untuk mengatakan “tidak” jika merasa tidak nyaman terhadap sesuatu. Mengajarkan kedua hal ini bisa membantu mencegah pelecehan seksual anak.

3. Mendorong anak untuk berani berbicara

Terkadang, anak mendapat penekanan dari orang dewasa di sekitarnya untuk bersifat sopan dan santun. Karena hal ini, anak jadi tidak berani untuk berbicara meskipun ada di dalam kondisi yang ia rasa tidak aman. 

Ajarkan anak untuk berani mencari bantuan atau berbicara secara tegas ketika merasa dalam situasi yang menakutkan atau mencurigakan. Ini bisa menghindari anak terjerumus ke dalam lingkungan berbahaya di mana pelecehan seksual bisa terjadi.

4. Membangun empati

Empati adalah sikap yang sangat penting untuk anak miliki sejak kecil. Apabila mereka mengetahui bagaimana perilaku tertentu bisa merugikan atau menyakiti orang lain, harapannya mereka akan lebih awas tentang apapun yang mereka lakukan. 

Orang tua bisa menggunakan bahasa yang halus untuk mengajarkan anak. Contohnya, alih-alih membentak ketika anak salah, orang tua bisa mencoba menjelaskan kepada anak apa dampak perilaku mereka terhadap orang lain dan mendorong anak untuk membayangkan situasi tersebut dari perspektif lain.

5. Meminta izin sebelum menyentuh seseorang

Semua kasus pelecehan seksual bisa termasuk dalam kategori tersebut karena tidak adanya persetujuan dari satu pihak dan perilakunya tidak mereka inginkan. Maka dari itu, satu hal lain yang perlu orang tua ajarkan pada anak adalah meminta izin sebelum memegang atau memeluk anak lain. Hal ini bisa menanamkan pada otak anak bahwa suatu interaksi fisik memerlukan persetujuan dari dua belah pihak.

6. Mengajarkan seputar pubertas dan cara menavigasinya

Masa pubertas bisa jadi cukup membingungkan untuk anak lalui. Tidak hanya tubuh mereka yang akan berubah, hormon-hormon tertentu juga bisa mengaktivasi perasaan-perasaan baru yang terasa asing untuk anak. 

Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan ruang bagi anak untuk berkomunikasi dengan aman dan nyaman agar anak tidak melampiaskan perubahan yang ia alami dengan cara yang tidak baik. Selain itu, orang tua juga sebaiknya memberikan saran untuk anak dalam menghadapi pubertas sebaik mungkin.

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.