“Splash pregnancy dapat menyebabkan seorang pria mengalami depresi dan stres. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat memicu postnatal depression pada pria.”
Kehamilan menjadi suatu kondisi yang membahagiakan bagi pasangan suami istri, apalagi jika hal ini telah direncanakan sebelumnya. Kehamilan adalah proses yang terjadi setelah proses pembuahan berhasil dan akan berlangsung selama sembilan bulan. Pembuahan pun dapat terjadi ketika sel telur bertemu dengan sperma melalui proses penetrasi.
Namun, meskipun kemungkinannya sangat kecil, nyatanya kehamilan bisa terjadi tanpa adanya proses penetrasi. Para ahli menyebut kondisi ini sebagai splash pregnancy. Hal ini membuat kehamilan yang tidak direncanakan dapat terjadi.
Lalu, apakah kondisi ini dapat memengaruhi psikologi pria? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Splash pregnancy adalah proses pembuahan yang terjadi tanpa adanya penetrasi. Hal ini bisa terjadi akibat sel sperma bersentuhan langsung dengan vagina. Kondisi ini bisa terjadi karena proses ejakulasi yang berdekatan secara langsung pada vagina.
Splash pregnancy akan semakin berisiko terjadi ketika wanita berada di dalam masa subur. Selain itu, aktivitas seksual tanpa kondom pun menjadi risiko kondisi ini terjadi.
Kondisi ini dapat dikatakan sebagai kehamilan yang tidak direncanakan. Bukan hanya wanita, nyatanya hal ini juga dapat memengaruhi kondisi psikologi seorang pria. Beberapa penelitian mengatakan bahwa seorang pria yang mendapati pasangannya mengalami splash pregnancy mengalami beragam emosi dan reaksi dalam dirinya.
Serupa dengan wanita, pria juga membutuhkan dukungan baik secara fisik maupun emosional. Jika tidak diatasi secara tepat, kondisi ini dapat menyebabkan stres hingga depresi.
Faktanya, menjadi seorang ayah tanpa direncanakan dapat menyebabkan seorang pria mengalami postnatal depression. Tentunya, hal ini juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental pasangan dan gangguan pertumbuhan anak ke depannya.
Sangat normal untuk merasakan emosi yang beragam pada awal splash pregnancy terjadi. Namun, untuk menghindari gangguan kesehatan mental, sebaiknya lakukan beberapa hal berikut ini, seperti:
Ada berbagai perasaan yang akan dirasakan ketika kamu menerima kabar mengenai kehamilan yang tidak direncanakan. Mulai dari perasaan bahagia, takut, hingga khawatir.
Berusahalah untuk menerima perasaan dan ceritakan kepada pasangan mengenai emosi yang kamu rasakan. Dengan menerima perasaan, maka akan lebih mudah menerima keadaan yang terjadi.
Berbagi pengalaman dengan kerabat memungkinkan seorang pria untuk memvalidasi perasaan sehingga mampu meredam emosinya. Dengan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, hal ini bisa membuat pria menjadi lebih bersemangat dan berbahagia untuk menerima kehamilan.
Meskipun memiliki rasa khawatir dan cemas, tetapi sebaiknya berikan rasa percaya pada diri sendiri untuk menjalankan peran sebagai seorang ayah.
Jika kehamilan kali ini benar-benar tidak direncanakan, tentunya pasanganmu juga mengalami perasaan dan emosi yang serupa. Untuk itu, berikan dukungan pada pasangan untuk menjalani kehamilan ini dengan baik.
Buatlah pasangan merasa tenang untuk menjalankan kehamilannya agar kesehatan ibu dan janin dalam kandungan tetap sehat.
Itulah berbagai hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi splash pregnancy. Jika perasaan cemas dan stres menyebabkan gangguan pada kehidupan sehari-hari segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit pilihan.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.