“Penyebaran penyakit demam berdarah terjadi melalui nyamuk yang berkembang biak di daerah dengan banyak genangan air. Gejala dan ciri-ciri DBD mulai dari demam tinggi hingga 40 derajat Celsius hingga munculnya bintik merah pada kulit.”
Musim hujan seringkali menjadi faktor peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya genangan air sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor penular utama virus DBD.
Genangan air di sekitar rumah, seperti dalam pot bunga, ban bekas, atau tempat-tempat lain yang dapat menampung air, menjadi sarang nyamuk tersebut. Selain itu, musim hujan juga berpotensi mengurangi kewaspadaan masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Banyak orang cenderung kurang memperhatikan kebersihan di sekitar rumah, sehingga memudahkan nyamuk untuk berkembang biak.
Oleh karena itu, di musim hujan, penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko terkena DBD.
Demam berdarah dengue adalah penyakit yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera diobati. Gejala awal DBD mirip dengan gejala flu, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri di belakang mata.
Namun, jika tidak ditangani dengan cepat, DBD dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, seperti syok dengue yang dapat mengakibatkan pendarahan internal, kerusakan organ, bahkan kematian.
Bukan itu saja, hingga saat ini belum ada obat yang spesifik untuk menyembuhkan DBD. Pengobatan yang tersedia bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Oleh karena itu, pencegahan menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko terkena DBD.
Itu sebabnya, mencegah DBD menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini dan menghindari komplikasi yang lebih serius. Supaya kamu bisa lebih waspada, ketahui Fakta-Fakta Tentang Demam Berdarah berikut ini.
Salah satu cara pencegahan yang efektif adalah dengan melakukan 3M Plus, yaitu:
Ketahui pula Pencegahan Demam Berdarah Menurut Dokter Lainnya berikut ini.
Selain langkah 3M Plus, vaksin DBD juga merupakan langkah penting dalam mencegah kondisi ini. Vaksin dapat mengurangi risiko terkena DBD yang berat dan mengurangi risiko komplikasi.
Asosiasi kesehatan seperti IDAI dan PAPDI merekomendasikan vaksin DBD untuk individu berusia antara 6-45 tahun, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah tropis dan subtropis.
Walaupun vaksinasi DBD di Indonesia masih merupakan vaksinasi mandiri, namun jika dilihat dari sisi jangka panjang, biaya tersebut dapat dianggap sebagai investasi kesehatan yang menguntungkan.
Vaksinasi DBD dapat mengurangi biaya pengobatan yang tinggi akibat DBD.
Sebab, pengobatan DBD yang intensif dan memerlukan perawatan di rumah sakit dapat memberatkan keuangan, terutama jika tidak ada jaminan kesehatan yang mencukupi.
Dengan mencegah terjadinya DBD melalui vaksinasi, kamu dapat menghindari biaya pengobatan yang mahal tersebut.
Kesimpulannya, vaksinasi DBD dapat dipandang sebagai investasi kesehatan yang menguntungkan dari sisi finansial, karena dapat membantu mengurangi biaya pengobatan dan perawatan akibat DBD serta komplikasinya.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti 3M Plus dan vaksinasi DBD, kamu bisa mencegah penyebaran DBD dan melindungi diri serta keluarga dari penyakit ini.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.