“Walaupun belum diketahui secara pasti penyebabnya, asma dapat dipicu oleh beberapa faktor. Misalnya akibat penyakit asam lambung, infeksi pernapasan, stres, hingga faktor lingkungan."
Asma merupakan gangguan paru-paru yang menyebabkan saluran udara menyempit sehingga kesulitan untuk bernapas.
Hingga saat ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab asma. Namun, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu gejala penyakit ini. Nah, faktor apa sajakah itu? Yuk, cari tahu informasinya lebih lanjut.
Penyebab asma bisa dipicu karena faktor internal dan eksternal. Berikut ini adalah faktor yang dapat memicu asma:
Lingkungan sekitar bisa menjadi salah satu faktor penyebab asma. Hal ini karena di dalam lingkungan ada polutan yang bisa menyebabkan saluran pernapasan terganggu sehingga terjadi penyempitan dan sesak napas.
Beberapa hal dari lingkungan yang bisa menjadi penyebab asma adalah alergi terhadap debu, serbuk bunga, tungau, bulu hewan, polusi udara, kondisi dalam ruangan yang lembab dan berjamur, asap kimia, serta asap rokok.
Aktivitas fisik seperti olahraga yang berlebihan bisa juga menjadi penyebab asma. Meskipun olahraga sangat disarankan untuk dilakukan, dan baik bagi kesehatan, tapi jika kamu melakukannya secara berlebihan tentunya akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan, yaitu memicu kambuhnya penyakit asma.
Stres bukan hanya berdampak pada psikis, tetapi juga akan memengaruhi kesehatan tubuh, salah satunya bisa menjadi faktor penyebab asma.
Faktor penyebab asma lainnya adalah adanya pengaruh dari obat-obatan tertentu. Contohnya, obat penghambat beta yang biasanya diberikan pada pengidap hipertensi atau gangguan jantung. Di samping itu, obat pereda nyeri antiinflamasi nonsteroid seperti aspirin, naproxen, dan ibuprofen juga bisa memicu kekambuhan asma.
Makanan atau minuman yang mengandung sulfit atau bahan pengawet. Contohnya seperti selai, makanan olahan, makanan siap saji, udang, minuman kemasan sari buah, wine, dan minuman beralkohol.
Penyakit asam lambung atau GERD atau penyakit yang disebabkan naiknya asam lambung kembali ke kerongkongan. Kondisi ini bisa menyebabkan iritasi saluran cerna bagian atas.
Faktor lainnya yang dapat menyebabkan penyakit asma, yaitu emosi yang berlebihan seperti marah berlebihan, tertawa terbahak-bahak, dan kesedihan yang berlarut-larut. Tidak hanya memengaruhi psikis seseorang, tapi juga bisa menjadi pemicu asma.
Anak-anak dan orang dewasa yang mengidap obesitas kemungkinan besar akan mengalami asma. Hal ini karena peradangan dalam tubuh yang terjadi akibat kelebihan berat badan.
Beberapa infeksi pernapasan dapat menyebabkan asma seperti pilek, flu, bronkitis, dan sinus. Infeksi ini bisa terjadi karena virus atau bakteri. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak di bawah usia 10 tahun. Beberapa anak yang mengalami infeksi pernapasan sedari dini kemungkinan dapat mengembangkan penyakit asma kronis.
Ada beberapa cara untuk mendiagnosis penyakit asma, contohnya:
Pada umumnya, dokter akan menanyakan tentang gejala, seperti apakah sering mengalami sesak napas, mengi, nyeri dada, sulit bicara, dan bibir atau kuku berubah warna menjadi kebiruan. Apabila merasakan gejala-gejala tersebut, selanjutnya dokter akan bertanya tentang waktu kemunculan gejala.
Dokter juga akan menanyakan lagi, apakah kamu mempunyai riwayat keluarga yang memiliki penyakit asma atau alergi. Bila berdasarkan keterangan yang diberikan pasien mengindikasikan penyakit asma, langkah selanjutnya adalah pemeriksaan fisik dan tes laboratorium.
Pemeriksaan fisik awal dengan memeriksa hidung, tenggorokan, dan saluran udara bagian atas. Selanjutnya, dokter akan mendengarkan suara mengi saat pasien bernapas, menggunakan stetoskop. Kulit juga akan diperiksa untuk mengetahui apakah pasien memiliki gejala alergi, seperti eksim atau gatal-gatal.
Untuk tes laboratorium yang bisa dilakukan adalah spirometri. Tes ini akan meminta pasien untuk bernapas dalam-dalam dan menghembuskannya secara cepat ke alat spirometer. Nah, tes ini bisa mengukur kinerja paru-paru dengan mengacu pada volume udara dan total udara yang pasien keluarkan.
Tes lain untuk mendeteksi penyakit asma dengan tes kadar arus ekspirasi puncak. Adapun tes ini memakai alat bantu, yaitu peak flow meter (PFM) untuk mengukur kecepatan udara dari paru-paru dalam sekali napas.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.