“Kebanyakan tidur seringkali menjadi keinginan setiap orang. Namun, hal ini dapat menjadi indikasi berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan mental”
Kebanyakan tidur bagi sebagian orang mungkin terlihat seperti sebuah anugerah.
Namun, sebenarnya, seperti halnya kurang tidur, tidur berlebihan juga dapat menjadi tanda gangguan tidur.
Tidur berlebihan sering kali merupakan indikasi seseorang mengalami kualitas tidur yang buruk, dan juga menandakan gangguan tidur klinis, seperti sleep apnea obstruktif atau terkait masalah kesehatan mental, seperti depresi.
Hal ini berkaitan dengan banyak risiko kesehatan yang sama seperti kurang tidur, termasuk penyakit jantung, masalah metabolik seperti diabetes dan obesitas, serta masalah kognitif seperti kesulitan mengingat.
Terdapat beberapa gangguan mental yang memiliki kaitan dengan masalah tidur berlebihan.
Kelebihan tidur bisa menjadi gejala dari kondisi psikologis tertentu, seperti:
Orang yang mengalami depresi cenderung merasa lelah dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari.
Tidur yang berlebihan bisa menjadi cara menghindari atau melarikan diri dari perasaan yang menyakitkan atau pikiran negatif yang terkait dengan depresi.
Ini bisa menjadi mekanisme yang secara tidak sadar dilakukan untuk mengurangi stres emosional.
Seorang pengidap bipolar mungkin menghabiskan lebih banyak waktu tidur dalam upaya untuk mengatasi perasaan sedih atau kelelahan yang mendalam.
Namun, penting untuk dicatat bahwa selama fase mania atau hipomania, pola tidur bisa berubah menjadi lebih sedikit atau terganggu.
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang berbasis neurologis di mana fungsi otak dalam mengontrol siklus tidur-bangun terganggu.
Pengidap narkolepsi mengalami kelelahan yang berlebihan pada siang hari dan sering kali merasakan dorongan yang kuat dan tak terkendali untuk tidur pada saat yang tidak tepat.
Meskipun kelebihan tidur adalah salah satu gejala utama, tetapi juga terjadi gangguan tidur lainnya seperti mimpi yang memasuki fase REM (rapid eye movement) secara langsung ketika mereka tertidur.
Ini adalah kondisi seseorang merasa mengantuk dan tidur berlebihan tanpa alasan yang jelas.
Kondisi ini mengganggu kehidupan sehari-hari, karena orang yang mengalami hipersomnia idiopatik biasanya tidur dalam durasi yang panjang pada malam hari tetapi masih mengalami kelelahan yang sangat kuat pada siang hari.
Nah, kamu perlu waspada jika menemukan 7 Ciri-Ciri Seseorang Mengalami Hipersomnia.
Dalam semua kasus ini, tidur berlebihan bukan hanya merupakan gejala yang mengganggu, tetapi juga dapat menyebabkan dampak negatif pada fungsi sehari-hari dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Penting untuk mencari bantuan profesional jika seseorang mengalami pola tidur yang tidak normal atau merasa terganggu oleh kelebihan tidur mereka.
Jika kamu mengalami tidur berlebihan yang bisa terjadi karena masalah psikologis seperti gangguan bipolar, stres, atau depresi, mungkin saatnya mencari dukungan dan konseling yang tepat.
Kamu dapat mencari bantuan dengan menghubungi daftar psikolog/psikiater yang dapat menjadi pendengar yang baik dan siap membantu kamu.
Tidak perlu ragu untuk berbicara terbuka kepada seorang psikolog/psikiater tentang keluhan yang kamu alami.
Kamu bisa menghubungi daftar psikolog/psikiater yang berpengalaman dan telah mendapat ulasan positif dari pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.