“Ada berbagai ciri-ciri pneumonia pada anak yang perlu diwaspadai. Contohnya demam yang disertai dengan batuk berlendir, kehilangan selera makan, kelelahan luar biasa, dan sulit bernapas.”
Tidak seperti pneumonia pada orang dewasa yang memiliki gejala yang jelas, pneumonia pada anak kerap disangka flu. Pneumonia pada orang dewasa biasanya ditandai dengan batuk, demam, serta memiliki tanda-tanda infeksi.
Pneumonia pada anak-anak justru tidak memiliki ciri-ciri yang jelas, terutama anak yang sehat dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Lantas, seperti apa ciri-ciri pneumonia pada anak?
Secara keseluruhan–terlepas dari usia–gejala pneumonia amatlah bervariasi. Usia dan status imunitas seseorang membuat ciri-ciri pneumonia menjadi berbeda. Terutama pada anak-anak, cirinya bahkan bisa saja menyerupai pilek atau flu. Berikut ini adalah ciri-ciri pneumonia pada anak pada umumnya:
Batuk yang berasal dari pneumonia bersifat persisten, memburuk, dan bisa menghasilkan darah atau lendir jika disebabkan infeksi bakteri. Namun, pneumonia virus biasanya menyebabkan batuk yang tidak produktif.
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan kantung udara di paru-paru terisi cairan atau nanah, sehingga sulit bernapas. Infeksi pada paru ini bisa mengakibatkan sesak dada, yang berdampak pada risiko mual dan muntah juga.
Pneumonia dapat membuat kapasitas paru-paru berkurang dan otot mungkin menjadi lemah karena sakit yang parah. Penurunan berat badan yang signifikan selanjutnya dapat menyebabkan kelemahan dan kondisi kesehatan lainnya dapat diperparah karena stres yang ditempatkan pada tubuh selama sakit.
Kehilangan selera makan sebagai akibat dari pneumonia adalah karena kondisi badan yang sakit. Selain itu, jika pneumonia sedang menjalani pengobatan, beberapa stimulan, antibiotik, obat tekanan darah, atau bahkan obat flu dapat menekan nafsu makan anak.
Pada dasarnya, demam adalah bentuk perlawanan tubuh terhadap infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Jika selain demam, anak juga mengalami ciri-ciri lain, besar kemungkinan anak mengalami pneumonia.
Perlu diketahui kalau anak-anak dengan pneumonia bakteri biasanya lebih cepat mengalami sakit dan akan langsung mengalami demam tinggi, yang disertai pernapasan sangat cepat.
Sementara itu, anak-anak dengan pneumonia virus mungkin memiliki gejala yang muncul secara bertahap dan mungkin tidak terlalu parah. Mengi lebih sering terjadi pada pneumonia virus. Selain gejala yang tercantum di atas, anak mungkin juga akan mengalami badan panas dingin, sakit kepala, dan moody.
Penanganan pneumonia pada anak tergantung pada infeksinya. Pneumonia virus tidak memerlukan antibiotik. Sebab antibiotik hanya bekerja melawan bakteri, bukan virus. Untuk pneumonia bakteri, antibiotik yang digunakan tergantung pada jenis bakteri yang diduga menyebabkan pneumonia.
Beberapa anak mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit jika pneumonia menyebabkan demam tinggi yang berkepanjangan, masalah pernapasan, atau jika membutuhkan oksigen. Selain itu anak yang mengalami muntah dan tidak dapat minum obat, atau mengalami infeksi paru-paru yang mungkin telah menyebar ke aliran darah, juga perlu dirawat di rumah sakit.
Perawatan di rumah sakit dapat mencakup antibiotik IV (diberikan ke pembuluh darah) dan cairan serta perawatan pernapasan. Kasus yang lebih serius mungkin dirawat di unit perawatan intensif (ICU).
Itulah informasi mengenai ciri-ciri pneumonia pada anak.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.