Tak hanya sekadar beristirahat dan memejamkan mata, tidur juga menjadi aktivitas yang sangat penting untuk mengoptimalkan kerja organ tubuh. Pada usia dewasa, direkomendasikan untuk tidur malam selama 7 sampai 8 jam.
Kurang tidur tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memengaruhi kondisi kesehatan mental. Selain merasa lelah, tidak fokus, sakit kepala, dan mengantuk berlebihan di siang hari, kurang tidur juga bisa membuat seseorang menjadi mudah marah dan cenderung makan berlebihan.
Sebenarnya, berapa lama rekomendasi jam tidur untuk orang dewasa? Supaya bisa mendapatkan tubuh dan pikiran yang segar, ahli kesehatan menganjurkan untuk beristirahat di malam hari antara 7 sampai 9 jam.
Akan tetapi, kamu juga perlu mempertimbangkan faktor lain yang bisa memengaruhi durasi tidur malam.
Durasi tidur setiap orang dapat berbeda, ini bergantung pada beberapa hal. mulai dari kondisi medis, pola tidur, aktivitas yang dilakukan sehari-hari, dan membentuk kebiasaan tidur yang tepat.
Umumnya, rekomendasi jam tidur untuk orang dewasa muda dengan rentang usia antara 18 sampai 25 tahun perlu mendapatkan istirahat malam setidaknya 7 sampai 9 jam, begitu pula kelompok dewasa yang berusia antara 26 sampai 64 tahun. Sementara itu, lansia yang berusia 65 tahun atau lebih sebaiknya beristirahat malam antara 7 sampai 8 jam.
Menerapkan pola dan kebiasaan tidur yang baik akan membuat kamu mendapat manfaat dari istirahat malam lebih optimal. Tak hanya itu, organ tubuh kamu juga perlu waktu untuk beristirahat. Ini termasuk sistem metabolisme, kulit, hormon, dan otak sebagai pusat pengendali.
Bahkan, sel di dalam tubuh akan melakukan regenerasi pada tingkat paling maksimal saat kamu beristirahat di malam hari. Inilah sebabnya, seseorang yang mendapatkan istirahat malam yang cukup akan memiliki kulit yang kencang dan sehat. Tak hanya itu, imunitas tubuh juga bekerja lebih baik dalam melawan infeksi penyakit.
Tak ketinggalan, cukup tidur di malam hari juga memiliki kaitan dengan kadar hormon ghrelin dan leptin pada tubuh. Ghrelin merupakan jenis peptida yang dibuat oleh lambung yang dapat membuat nafsu makan meningkat. Sementara itu, leptin merupakan hormon yang didapat dari lemak yang dapat menurunkan nafsu makan.
Kurang tidur malam, terutama jika terjadi dalam jangka panjang akan membuat kadar leptin mengalami penurunan hingga 15,5 persen. Sebaliknya, kadar ghrelin justru meningkat sampai 14,9 persen. Penurunan kadar leptin pada tubuh dapat membuat nafsu makan mengalami peningkatan, sehingga kamu lebih berisiko mengalami kegemukan alias obesitas.
Sebenarnya, tidak sulit untuk mendapatkan waktu tidur yang sesuai dengan usia setiap malam. Sebab, kamu hanya perlu menciptakan kebiasaan tidur yang sehat, berikut caranya:
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.