Informasi Kesehatan

5 Dampak Konsumsi Makanan Pedas saat Perut Kosong

6156c9f9172b0_Makan-Pedas-Bermanfaat.jpg

6 Manfaat Air Lemon Hangat di Pagi Hari

Selain teh atau kopi, air lemon hangat juga…

Ini Batas Kadar Gula yang Normal Bagi Wanita

“Kadar gula darah normal pada tubuh sebenarnya tidak…

Gejala Demam Berdarah dan Tips Pencegahannya yang Wajib Diketahui

“Penyebaran penyakit demam berdarah terjadi melalui nyamuk yang…

“Mengonsumsi makanan pedas saat perut kosong bisa menimbulkan masalah pencernaan dan gangguan lambung yang memicu dampak negatif pada kesehatan tubuh."

Makanan pedas telah menjadi makanan favorit di seluruh dunia. Rasa tajam, pedas, pedas yang menimbulkan sensasi unik ini bisa memuaskan sebagian orang. Namun, makan makanan pedas saat perut kosong bisa berdampak negatif bagi kesehatan kita. 

Para ahli memperingatkan, mengonsumsi makanan yang sangat pedas memiliki risiko kesehatan, terutama jika kamu tidak terbiasa mengonsumsinya ataupun jika perut sedang kosong. Apa saja risiko kesehatannya? Berikut penjelasannya!

Waspada, Bahaya Konsumsi Makanan Pedas saat Perut Kosong

Saat konsumsi makanan pedas, kamu harus lebih berhati-hati, karena tetap ada bahaya yang mengintai, seperti:

1. Permasalahan pada saluran pencernaan

Makanan pedas bisa menjadi pemicu reaksi buruk pada saluran pencernaan, terutama jika dimakan saat perut kosong. Senyawa kimia yang terkandung di dalamnya, seperti capsaicin, bisa merangsang produksi asam lambung berlebih. 

Kondisi ini dapat memicu terjadinya sakit perut, mulas atau bahkan mual. Jika kamu sudah memiliki masalah pencernaan seperti sakit maag atau refluks asam lambung, mengonsumsi makanan pedas saat perut kosong dapat memperparah gejala tersebut.

2. Risiko gangguan lambung

Konsumsi makanan pedas saat perut kosong juga dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan lambung. Makanan ini bisa memicu terjadinya iritasi pada lapisan lambung yang bersifat sensitif, merangsang terjadinya peradangan dan kerusakan jaringan. 

Gangguan lambung yang dapat terjadi seperti gastritis atau radang lambung. Penyakit lambung jenis ini dapat menimbulkan gejala tidak nyaman seperti sakit perut, gangguan pencernaan bahkan pendarahan lambung pada kasus yang parah.

3. Gangguan pada sistem pencernaan

Makanan pedas yang masuk ke dalam pencernaan saat perut kosong juga bisa mengganggu keseimbangan mikrobiota usus. Mikrobiota usus adalah sekelompok mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan dan berperan penting dalam kesehatan pencernaan. 

Konsumsi yang terlalu berlebihan dapat mengganggu keseimbangan flora usus yang selanjutnya dapat memicu terjadinya gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi atau sindrom iritasi usus besar.

4. Rasa lapar yang tidak terpuaskan saat konsumsi makanan pedas

Rasa kenyangnya hanya bersifat sementara, sehingga memakannya dengan perut kosong dapat mencegah rasa lapar yang sehat. Ini dapat menghilangkan rasa lapar alami, sehingga asupan nutrisi seimbang dan bergizi menjadi lebih sedikit atau bahkan terlewat. 

Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan kekurangan energi, yang berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.

5. Timbul rasa sakit pada mulut dan tenggorokan

Kandungan capsaicin pada makanan pedas yang dikonsumsi dapat mengaktifkan reseptor saraf yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak, sehingga timbul sensasi nyeri yang menyakitkan, namun bersifat sementara. Hal ini diperparah jika dikonsumsi dengan suhu yang panas. 

Walaupun bisa memberikan sensasi yang menyenangkan, penting bagi kita untuk mempertimbangkan kondisi perut kita sebelum mengonsumsinya.

Jika kamu mempunyai masalah pencernaan atau sensitivitas terhadap jenis makanan ini, sebaiknya konsumsi dengan porsi secukupnya. Jangan lupa, imbangi dengan asupan yang bergizi. 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.