"Cara mengatasi BAB berdarah akan bervariasi tergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah wasir, salah satu cara untuk meredakan nyerinya adalah dengan mandi air hangat."
BAB berdarah adalah kondisi yang terjadi ketika keluar darah saat buang air besar (BAB). Adanya BAB berdarah tidak boleh kamu sepelekan. Sebab, munculnya darah saat buang air besar bisa menjadi tanda pendarahan pada saluran pencernaan.
Meski begitu, kondisi ini bisa kamu obati. Namun, pengobatannya akan bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Karena itu, ketahuilah sejumlah cara mengatasi kondisi ini.
Ada banyak faktor yang bisa memicu BAB berdarah, sehingga pengobatannya akan bervariasi tergantung penyebabnya.
Namun, berikut adalah beberapa pilihan mengatasi BAB berdarah secara umum:
Pengobatan rumahan dapat menjadi pertolongan pertama pada kasus BAB berdarah yang ringan.
Sebagai contoh, jika penyebabnya adalah wasir, salah satu cara untuk meredakan nyerinya adalah dengan mandi air hangat.
Selain itu, mengoleskan krim tanpa resep atau dengan resep dokter juga dapat mengurangi iritasi.
Namun, jika penyebab BAB berdarah adalah fisura ani akibat konstipasi, mengobati konstipasi memungkinkan fisura tersebut sembuh.
Selain itu, ada sejumlah perawatan rumahan untuk mengurangi risiko BAB berdarah, seperti:
Jika pengobatan sembelit secara rumahan tidak berhasil, maka perawatan medis perlu menjadi pilihan. Jika penyebabnya wasir, BAB berdarah mungkin memerlukan perawatan yang lebih invasif.
Dokter dapat menggunakan salah satu dari beberapa metode untuk menghentikan pendarahan akut.
Biasanya, dokter menggunakan endoskopi untuk menyuntikkan obat ke tempat pendarahan, merawat sumber pendarahan dengan arus listrik atau laser, atau memasang pita atau klip untuk menutup pembuluh darah.
Jika endoskopi tidak dapat mengontrol pendarahan, dokter juga dapat menggunakan angiografi untuk menyuntikkan obat ke dalam pembuluh dara untuk mengontrol pendarahan.
Selain itu, perawatan bervariasi tergantung pada penyebabnya, dan mungkin termasuk obat-obatan seperti antibiotik untuk mengobati H. pylori, yang menekan asam lambung. Kamu juga bisa menggunakan obat antiinflamasi untuk mengobati kolitis.
Namun pembedahan mungkin saja dokter lakukan untuk mengangkat polip atau bagian usus besar yang rusak akibat kanker, divertikulitis, atau penyakit radang usus.
Sementara itu, jika penyebabnya adalah fisura ani, BAB berdarah dapat sembuh dengan sendirinya. Tetapi dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika infeksi berkembang.
Selain pengobatan,
Sebenarnya, kapanpun kamu mengalami BAB berdarah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter, terutama jika:
Ada dua penyebab BAB berdarah berdasarkan lokasi perdarahannya, yaitu:
Hematochezia adalah kondisi munculnya darah segar pada tinja atau feses.
Masalah kesehatan ini umumnya terjadi akibat perdarahan pada saluran cerna bagian bawah seperti usus besar atau rektum.
Pada kondisi ini, darah yang keluar bersama feses akan terlihat memerah dan masih segar.
Sebab, perdarahan hematochezia biasanya terletak pada area yang tidak jauh dari dubur.
Nah, ada beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan hematochezia, yaitu:
Melena adalah kondisi yang terjadi akibat perdarahan pada saluran pencernaan bagian atas atau usus besar.
Ketika melena terjadi, darah pada feses akan terlihat hitam pekat dengan bau yang tidak sedap. Sebab, darah tersebut bercampur dengan enzim dan asam lambung.
Adapun sejumlah kondisi yang dapat memicu terjadinya melena adalah:
Itulah beberapa cara mengatasi BAB berdarah yang dapat menjadi pilihan.
Apabila kamu mengalami BAB berdarah, segera menghubungi dokter spesialis penyakit dalam.
Semakin cepat masalah ini ditangani, gejala yang kamu rasakan bisa segera mereda.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.