"Pengobatan alzheimer berfokus untuk meningkatkan kualitas hidup pengidapnya. Metodenya, mencakup pemberian obat-obatan, terapi psikososial dan perubahan gaya hidup."
Penyakit alzheimer merupakan kondisi yang memengaruhi fungsi otak. Akibatnya, pengidapnya mengalami masalah dalam memori, kemampuan berpikir sampai kemandirian dalam melakukan tugas sehari-hari.
Sayangnya, hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit alzheimer. Pengobatannya berfokus untuk mengelola gejala sehingga meningkatkan kualitas hidup pengidapnya.
Pengobatan Penyakit Alzheimer
Berikut pengobatan penyakit alzheimer untuk meningkatkan kualitas hidup pengidapnya:
1. Pemberian obat-obatan
Ada sejumlah obat-obatan yang bisa dokter resepkan untuk mengelola gejala alzheimer. Jenis obat-obatan ini, meliputi:
- Inhibitor asetilkolinesterase, seperti donepezil, rivastigmine, dan galantamine. Fungsinya untuk meningkatkan kadar neurotransmitter asetilkolin di otak, sehingga membantu meningkatkan komunikasi sel saraf.
- Memantine yang merupakan obat untuk mengatur aktivitas neurotransmitter glutamat di otak. Ini dapat membantu melawan penurunan fungsi kognitif akibat alzheimer.
Dalam beberapa kasus, dokter dapat mengkombinasikan kedua obat di atas untuk memaksimalkan pengobatan.
2. Terapi psikososial
Selain memberikan obat, dokter juga bisa memberikan terapi yang mencakup:
- Reminiscence therapy yang melibatkan berbagi kenangan dan pengalaman hidup positif untuk meningkatkan kesejahteraan emosional pengidap.
- Terapi aktivitas yang melibatkan kegiatan merangsang otak, seperti bermain puzzle, berkebun, atau bermain musik.
- Terapi bicara untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi pengidap alzheimer dan mengurangi frustasi yang mungkin timbul akibat kesulitan berbicara.
3. Perubahan gaya hidup
Akan kurang efektif apabila pemberian obat-obatan dan terapi tidak dengan perubahan gaya hidup. Nah, gaya hidup yang tepat untuk pengidap alzheimer, antara lain:
- Menerapkan pola makan rendah lemak jenuh dan tinggi antioksidan, untuk mendukung kesehatan otak.
- Aktivitas fisik secara teratur untuk meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu memelihara kesehatan mental.
- Stimulasi kognitif yang melibatkan otak dalam kegiatan yang menantang, seperti membaca, belajar bahasa baru, atau bermain permainan kognitif.
4. Manajemen stres
Pengidap alzheimer amat rentan mengalami stres akibat penyakitnya. Padahal, stres justru dapat memperburuk gejala alzheimer. Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengelola stres.
5. Dukungan psikologis
Pengidap alzheimer juga sangat membutuhkan dukungan psikologis. Nah, dukungan ini bisa pasien dapatkan dari:
- Konseling bersama keluarga bisa membantu pengidap menghadapi tantangan emosional yang timbul seiring perkembangan penyakit.
- Bergabung dengan kelompok dukungan alzheimer dapat memberikan ruang untuk berbagi pengalaman, mendapatkan informasi, dan merasa didukung.
- Menyediakan informasi dan edukasi kepada keluarga tentang cara mengelola perubahan yang terjadi pada pengidap alzheimer. Cara ini dapat membantu meningkatkan kualitas perawatan.
6. Terapi fisik dan pemantauan kesehatan
Perawatan lain yang tak kalah penting adalah terapi fisik dan pemantauan kesehatan. Tindakan ini mencakup:
- Perawatan kesehatan rutin untuk mendeteksi dan mengelola kondisi medis tambahan yang mungkin muncul.
- Fisioterapi dapat membantu menjaga kebugaran fisik dan mobilitas pengidap, mengurangi risiko jatuh, dan memperbaiki keseimbangan.
- Rumah sakit atau pusat perawatan jangka panjang dapat memberikan perawatan intensif dan dukungan bagi pengidap alzheimer pada tahap yang lebih lanjut.
Itulah informasi seputar pengobatan penyakit alzheimer. Jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu konsultasikan ke dokter.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn