Kanker bisa terjadi pada bagian tubuh mana saja, dan ini tentu menjadi momok yang hingga kini masih ditakuti masyarakat di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Multiple myeloma, jenis kanker darah yang menyerang bagian sel plasma, salah satu jenis sel darah putih pada bagian sumsum tulang belakang.
Sel plasma berperan untuk membuat antibodi, sehingga infeksi pada tubuh tidak terjadi. Namun, pada kondisi multiple myeloma, sel plasma membuat protein yang abnormal dalam jumlah yang tidak terkendali. Kondisi ini tentu saja berdampak pada kerusakan sejumlah organ dalam tubuh, seperti tulang dan ginjal.
Sebenarnya, multiple myeloma termasuk dalam kategori kanker darah yang terbilang langka. Hanya sekitar 10 persen pengidap yang terdiagnosis mengalami kanker ini. Laki-laki lebih rentan mengalaminya dibandingkan dengan wanita. Risiko yang sama tingginya mengincar orang-orang yang telah berusia lanjut.
Lalu, apa saja tanda dan gejala yang bisa dikenali jika seseorang mengidap multiple myeloma? Beberapa gejala umum dari kanker darah langka ini seperti hilangnya nafsu makan, mual, berat badan menurun, pucat dan cepat lelah, nyeri pada tulang dan tulang pun menjadi lebih mudah patah, mengalami konstipasi, mudah mengalami lebam, infeksi, dan perdarahan, mati rasa di bagian kaki, mudah haus, dan sering kebingungan atau mengalami masalah mental.
Gejala ini mungkin saja sama dengan penyakit lain pada tubuh. Namun, jangan pernah kamu anggap sepele, kamu harus segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter. Deteksi dini membuat penyakit tidak berkembang menjadi lebih parah, sehingga penanganan dapat segera dilakukan.
Belum diketahui dengan pasti penyebab seseorang mengidap multiple myeloma. Kanker darah ini juga memiliki jenis jinak, yang disebut monoclonal gammopathy of undetermined significance dalam dunia medis atau disingkat MGUS. Kondisi ini terjadi ketika sel plasma yang terinfeksi kanker membuat antibodi, tetapi tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada tubuh. Namun, sebagian besar kasus kanker darah jenis ini berkembang dari MGUS.
Lantas, bisakah kanker darah ini dicegah? Sayangnya, tidak. Namun, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan deteksi dini, terlebih jika kamu mengidap MGUS. Deteksi dan pengobatan dini membuat komplikasi lanjutan dari multiple myeloma bisa dicegah. Pada stadium I, harapan hidup pengidap kanker darah ini adalah sebesar 5,5 tahun, sementara pada stadium III, harapan hidup berkurang hingga 2,5 tahun.
Namun, ada pula pengidap yang masih tetap hidup hingga bertahun-tahun kemudian dengan sedikit gejala. Sementara itu, ada pula yang kondisinya memburuk dengan cepat. Tes khusus bisa membantu memprediksi tingkat kelangsungan hidup pengidap. Pemeriksaan paling sederhana dan umum menggunakan kadar albumin dan beta-2-microglobulin dalam darah.
Apabila tingkat albumin lebih tinggi sementara beta-2-microglobulin dalam darah rendah menandakan bahwa pengidap multiple myeloma berkesempatan untuk memiliki waktu hidup yang lebih lama. Pemeriksaan lain yang bisa digunakan adalah tes laboratorium atau DNA di dalam sel plasma.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn