“Memiliki beberapa kondisi mental sekaligus (komorbiditas) adalah hal yang mungkin terjadi. Meskipun rumit, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kondisi mental tetap terjaga dan pengidapnya bisa menjalani hidup dengan baik.”
Kabar mengejutkan datang dari penyanyi pop terkenal tahun 2000-an asal Amerika Serikat, Aaron Carter, yang ditemukan meninggal di kamar mandi rumahnya. Aaron meninggal pada usia 34 tahun.
Masih belum diketahui pasti penyebab kematiannya, tapi adik dari penyanyi Nick Carter itu diketahui memiliki beberapa gangguan mental semasa hidupnya. Dalam episode baru “The Doctors”, Aaron mengungkapkan bahwa ia memiliki multiple personality disorder, skizofrenia, kecemasan akut, dan depresi manik. Lantas, bagaimana cara menghadapi multiple mental health issues?
Menurut data The National Institute of Mental Health, Amerika Serikat (AS), hampir 50 persen orang dewasa di AS dengan gangguan kejiwaan, memiliki dua atau lebih gangguan.
Diperkirakan 7,9 juta orang dewasa AS hidup dengan lebih dari satu gangguan mental. Koeksistensi dari dua atau lebih gangguan jiwa disebut komorbiditas.
Contohnya, komorbiditas paling umum yang bisa muncul dengan depresi adalah gangguan kecemasan. Tingkat komorbiditas ini bisa mencapai 60-70 persen. Artinya sekitar 2 dari 3 orang yang mengalami depresi juga memiliki kecemasan, dan sebaliknya.
Selain itu, 95 persen orang dengan gangguan bipolar dalam National Comorbidity Survey, juga memenuhi kriteria mengidap tiga atau lebih gangguan kejiwaan seumur hidup. Kondisi komorbiditas yang umum pada gangguan bipolar meliputi:
Para ilmuwan belum sepenuhnya memenuhi mengapa ada begitu banyak diagnosis kesehatan mental yang bisa muncul bersamaan. Namun, menurut artikel tahun 2020 di Nature, multiple mental health issues paling mungkin disebabkan oleh adanya gangguan pada otak.
Ketika berbicara mengenai depresi dan kecemasan, kondisi mental tersebut banyak dipengaruhi oleh neurotransmitter, seperti serotonin. Itulah mengapa obat-obatan seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) bisa digunakan untuk mengobati depresi dan kecemasan. Namun, ada area tertentu di otak yang juga bisa dipengaruhi oleh kedua kondisi mental tersebut.
Misalnya, penelitian sudah menemukan bahwa amigdala, hippocampus, dan thalamus semuanya dipengaruhi oleh depresi. Ini semua adalah bagian dari sistem limbik, yang berperan dalam bagaimana otak kita memproses emosi.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan kecemasan juga mengalami peningkatkan aktivitas di area otak ini juga. Dan perbedaan di area limbik otak juga ditemukan pada orang dewasa muda dengan ADHD. Itulah mengapa seseorang bisa memiliki banyak diagnosis gangguan kesehatan mental.
Memiliki multiple mental health issues tentu saja membuat pengobatan menjadi lebih sulit. Orang-orang yang mengidap kondisi tersebut cenderung membutuhkan dosis obat yang lebih tinggi, pengobatan jangka panjang dan mungkin lebih resisten terhadap pengobatan. Meski begitu, kabar baiknya adalah ketika satu kondisi membaik, kondisi lainnya kemungkinan juga bisa membaik.
Berikut cara menghadapi multiple mental health issues:
Kamu mungkin akan diberikan banyak obat-obatan untuk mengatasi setiap gangguan mental yang dimiliki. Misalnya, obat antidepresan dosis rendah untuk mengatasi kecemasan dan depresi, obat untuk stabilisasi suasana hati, dan lain-lain.
Mungkin sulit untuk selalu mengingat untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut secara teratur. Namun, agar bisa mengelola beberapa gangguan mental yang dimiliki, penting untuk minum obat sesuai anjuran dokter secara teratur. Pasalnya, melewatkan jadwal makan obat bisa meningkatkan potensi gangguan untuk kambuh. Sebaliknya, mengonsumsi obat secara teratur bisa menjaga kondisi mental tetap terkendali, sehingga kamu bisa menjalani hidup dengan baik.
Bila kamu mengalami efek samping akibat konsumsi obat-obatan tersebut, bicarakanlah pada dokter untuk menyesuaikan dosisnya kembali.
Tidak perlu malu untuk mengungkapkan kondisi mental yang kamu miliki pada keluarga dan sahabat terdekat, sehingga mereka bisa memberi dukungan dan bantuan yang kamu perlukan. Kamu bisa memberitahu mereka apa pemicu dari kondisi mentalmu dan bagaimana kamu bereaksi terhadap pemicu dan situasi tertentu.
Kamu juga bisa memberitahu mereka apa yang kamu butuhkan sebelum dan setelah pemicu terjadi. Keluarga dan sahabat terdekat bisa menjadi tempat kamu mencurahkan perasaan, air mata atau kepanikan selama menghadapi multiple mental health condition.
Kesehatan fisik dan kesehatan mental berjalan beriringan. Jadi, selagi kamu fokus menghadapi beberapa kondisi mental kamu, jangan lupa untuk menjaga kesehatan fisik juga. Bila kamu tidak suka berolahraga, mulailah melakukan aktivitas fisik tersebut dari yang ringan secara bertahap. Misalnya, kamu bisa menargetkan 5.000 langkah perhari. Usahakan juga untuk tidur yang cukup setiap malam.
Sebaiknya jangan mengonsumsi alkohol sama sekali. Pasalnya, pengobatan antidepresan tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan alkohol. Penyalahgunaan zat juga bisa menjadi pemicu kambuhnya gangguan mental.
Itulah cara menghadapi multiple mental health issues
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn