“Peristiwa traumatis dapat memengaruhi perkembangan otak anak yang berdampak secara fisik, mental, dan sosial. Efeknya pada kesehatan mental dapat berupa masalah pengendalian amarah hingga gangguan psikotik.”
Childhood trauma atau trauma masa kecil merupakan peristiwa tidak menyenangkan yang dialami oleh seorang anak. Misalnya seperti kecelakaan, kekerasan baik fisik maupun verbal, hingga pelecehan. Akibat peristiwa buruk tersebut, seorang anak dapat merasakan rasa takut yang berkelanjutan.
Dengan rasa takut yang berkelanjutan, hal ini dapat membuat seorang anak menjadi stres. Apalagi jika anak tersebut tanpa sengaja terpicu untuk mengingatnya. Tanpa penanganan yang tepat, stres tersebut akan berpengaruh pada kesehatan mental anak tersebut saat beranjak dewasa.
Peristiwa traumatis dapat memengaruhi perkembangan otak anak yang dapat berdampak seumur hidup bagi mereka secara fisik, mental, dan sosial. Adapun, efek psikologis pada kesehatan mental dari pengalaman traumatis saat anak beranjak besar dapat meliputi:
Anak-anak yang terpapar trauma kompleks berpotensi menjadi terisolir dari orang-orang di sekitar mereka. Hal ini akan melibatkan pemisahan diri secara mental pada kehidupan sosial mereka. Mereka mungkin membayangkan bahwa mereka berada di luar tubuh mereka dan menontonnya dari tempat lain. Selain itu, anak juga mungkin akan kehilangan ingatan dari pengalaman tersebut, yang mengakibatkan kesenjangan ingatan.
Stres pada anak yang mengalami trauma dan tidak mendapatkan pertolongan dapat berkembang menjadi gangguan kesehatan mental tertentu. Salah satu gangguan tersebut adalah post traumatic stress disorder atau gangguan stres pasca trauma (PTSD). Anak-anak dengan PTSD dapat mengalami kembali trauma dalam pikiran mereka berulang kali. Mereka mungkin juga menghindari apa pun yang mengingatkan mereka pada trauma tersebut.
Terkadang anak-anak percaya bahwa mereka tidak merasakan tanda-tanda peringatan yang memprediksi peristiwa traumatis. Dalam upaya untuk mencegah trauma di masa depan, mereka menjadi sangat waspada dalam mencari tanda-tanda bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi lagi.
Anak-anak dengan PTSD juga dapat:
Bahkan anak-anak yang tidak mengembangkan PTSD mungkin masih menunjukkan masalah emosi dan perilaku setelah mengalami pengalaman traumatis. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan selama beberapa minggu dan bulan setelah peristiwa yang mengecewakan:
Ketika seorang anak mengalami peristiwa traumatis, hal itu dapat mengganggu perkembangan fisiknya. Sebab, stres dapat mengganggu perkembangan sistem kekebalan dan saraf pusatnya. Kondisi ini membuat tubuh anak lebih sulit untuk mencapai potensi sepenuhnya.
Sebuah studiyang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine pada 2015 melaporkan bahwa semakin banyak pengalaman buruk yang dialami seorang anak, semakin tinggi risiko penyakit kronis saat dirinya dewasa. Secara khusus, studi mencatat bahwa paparan trauma berulang meningkatkan risiko perkembangan anak:
Itulah penjelasan mengenai dampak trauma masa kecil pada kesehatan mental. Jangan biarkan trauma masa kecil menghambat kehidupanmu. Jika kamu merasakan dampaknya, segeralah mengunjungi psikolog untuk melakukan konseling.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn